Chapter 8

657 85 0
                                    

Seungcheol berjalan ke belakang gedung sekolah. Setelah dia menerima medalinya tadi, dia langsung pergi keluar stadium. Dan sekarang teman-temannya sedang mencarinya.

Seungcheol duduk di salah satu bangku di bawah salah satu pohon yang rindang yang berada di dekat tempat para hewan sihir. Dia menghela napas. Dan saat dia merasakan sesuatu, dia menoleh ke tempat para binatang sihir dipelihara. Seungcheol pun berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah binatang itu. Dia berjalan perlahan memasuki lorong mengikuti arah yang dia rasakan.

Saat sampai di ruangan seberang lorong, di sana ternyata kandang tempat hewan-hewan sihir yang berukuran besar dari berbagai planet. Seungcheol melihat sekeliling. Dan perhatiannya tertuju pada ruangan yang ditinggali oleh seekor singa besar. Seungcheol pun berjalan pelan ke depan kaca ruangan. Dia melihat seekor singa yang kira-kira setinggi 2 meter berwarna keemas an yang sedang tertidur. Tapi beberapa saat kemudia, singa itu membuka matanya.

Seungcheol menatap singa itu. Dan singa itu bangun, perlahan berjalan ke depan kaca. Seungcheol mengangkat tangan kanannya perlahan dan menyentuh permukaan kaca. Singa itu mengelus-eluskan kepalanya pada kaca.

" Sudah kuduga kau, Choi Seungcheol," sontak, Seungcheol menoleh ke belakang. Jisoo berdiri 5 meter darinya. Di belakangnya juga ada Jeonghan yang berdiri menyender pada dinding.

" Hong Jisoo..." Seungcheol berbisik.

" Sejak awal, aku terus berpikir. Mungkin hanya kebetulan kau memiliki nama yang sama. Karena mereka bilang, tidak ada yang selamat saat tragedi 7 tahun yang lalu," ucap Jisoo. Dia perlahan berjalan ke samping Seungcheol. Chan dan yang lainnya sampai dengan berlari dan berhenti di ujung lorong. Jeonghan menoleh dan memberi isyarat pada mereka supaya tidak mengganggu.

Jisoo melanjutkan. "Tapi nama yang sama, sihir cahaya seperti tadi, dan bahkan singa ini merespon terhadap kedatanganmu yang mendekatinya. Tidak salah lagi. Kau adalah Choi Seungcheol, pangeran kedua Planet Solaria."

Chan dan yang lainnya terkejut mendengarnya. Seungcheol menoleh ke arah singa besar tadi. Jisoo juga menoleh.

" Aku juga tahu. Ini adalah singa solar yang berasal dari Planet Solaria. Semua hewan sihir mengenali pemilik keturunan murni planet asalnya. Apalagi mengenali dirimu yang merupakan seorang pangeran," ucap Jisoo. Lalu dia menoleh ke arah Seungcheol. "Kau selamat dari serangan Penyihir Bayangan 7 tahun yang lalu. Bagaimana bisa?"

" Kakakku yang menyuruhku masuk ke dalam portal menuju Planet Domino," kata Seungcheol.

" Seungcheol Hyung..." Chan menatap tidak percaya. Seungcheol menoleh ke arah mereka.

" Kau benar-benar berasal dari Planet Solaria?" tanya Junhui.

" Irama jantungnya tidak mengatakan dia berbohong," kata Jihoon. Semua terdiam.

" Aku masih tidak mengerti. Semua orang tahu tidak ada orang yang selamat dari penyerangan di Planet Solaria. Lalu, bagaimana bisa?" tanya Seokmin.

Seungcheol menunduk.

" Houlmu memang mengatakan kalau kau berasal dari Planet Solaria," mereka menoleh ke atas. Prof.Siwon terbang turun dengan dikelilingi oleh api biru. Ia mendarat di belakang Seungcheol.

" Prof.Siwon."

"Houl dari masing-masing manusia berbeda-beda. Planet Fulgur, Planet Crystal, Planet Ventus, dan planet-planet lainnya. Penduduk dari masing-masing planet memiliki houl atau aura yang berbeda-beda. Sekolah ini pernah menerima siswa dari Planet Solaria. Dan tentu saja, setelah Solaria menjadi planet mati, tidak ada lagi siswa dari planet itu. Tapi aku masih ingat houl penyihir dari Planet Solaria," kata Prof.Siwon.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang