BAB 30

13 5 1
                                    

Mawar berjalan sendirian di koridor sekolahnya. Ia berjalan sangat santai, karena bel masih lumayan lama berbunyi. Sesekali dia membalas sapaan dari para murid di sini, tak lupa wajahnya dihiasi dengan senyuman manisnya.

"Eh, lo tahu gak kalau Dimas hampir dikeluarkan loh dari tim basket dan kelas IPA?"

"Masa sih?"

Mawar menghentikan langkahnya ketika mendengar gosip sepagi ini. Ia sedikit mendekat pada segerombolan para murid tadi.

"Iya. Kemarin mereka disuruh kumpul di ruangan kepsek. Beritanya juga udah tersebar di akun lambe turah sekolah kita."

"Bohong lo pasti."

"Kalau gak percaya, mending lo buka deh akun lambe turah."

Mawar terlalu kepo sama berita yang baru saja mereka bahas. Ia segera menghampirinya untuk menanyakan lebih jelas mengenai berita tadi.

"Mawar? Tumben lo ke sini? Ada apa?" tanya salah satu dari mereka.

"Gue mau nanya," jawabnya.

"Nanya apa?"

"Soal berita yang baru saja kalian bahas. Tentang Dimas yang akan dikeluarkan dari tim basket dan kelas IPA. Apa itu benar?" tanya Mawar.

Mereka mengangguk. "Iya, benar. Emangnya kenapa, Maw?"

"Gakpapa kok. Gue cuma nanya aja?"

"Ohh, gitu."

Gue harus beri tahu ini ke Asha batinnya.

***

Mawar berlari tergesa-gesa menuju kelasnya. Setelah sampai, dia segera mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Asha!" teriaknya.

"Mana Asha?"

"Gue di sini, Maw. Kenapa?" tanya Asha.

Mawar berlari menuju bangkunya. "Lo—"

"Gue? Iya, gue kenapa?" Asha menatap bingung ke arah Mawar.

"Pokoknya...." Mawar menggantungkan kalimatnya.

"Pokoknya kenapa? Lo ngomong jangan setengah-setengah kenapa?! Bingung gue," keluhnya.

"Bentar ... gue tarik napas dulu." Mawar menarik napasnya secara perlahan, lalu ia hembuskan secara perlahan juga.

"Udah?"

Mawar mengangguk. "Pokoknya lo harus tahu berita terbesar ini."

Alis Asha terangkat sebelah. "Berita apaan?"

"Si Dimas katanya—"

"Mau dikeluarkan dari tim basket dan kelas IPA. Itukan yang mau lo bilang?" Asha menyambar ucapan Mawar yang terpotong tadi.

"Kok lo tahu?"

Asha memutar bola matanya. "Taulah. Orang udah disebar di akun sosmed lambe turah. Lo nya aja yang kagak buka akun sosmed."

Mawar menyengir. "Hehe, gue belum buka sosmed pagi ini."

"Hadeh. Lo tahu dari mana?"

"Dari anak murid lain. Tadi pas gue ke sini, gue gak sengaja dengar mereka bicara soal ini. Karena gue orangnya kepo, jadi gue nguping lah," ujarnya.

Cinta yang Tersembunyi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang