...
Yechan duduk tepat dihadapan Hunter yang sudah tersenyum lebar ditambah saat melihat Yechan yang masih menggunakan Seragam sekolahnya.
"Katanya tidak bisa, tapi sudah ada disini" ledek Hunter yang menyandarkan dirinya pada sandaran sofa.
Yechan memutar mata malas, "Karena aku kasihan aja, kau kan tidak punya teman selain diriku"
Hunter tersenyum, "Teruslah kasihan padaku"
"Anak ayam mau minum air mineral? Kopi? Teh? Atau susu?" lanjut Hunter dengan menawarkan minuman pada Yechan. Tetapi orang yang ditawarkan malah menggelengkan kepalanya.
"Aku memang menawarkan tapi jika tamuku menolak maka aku akan tetap menyajikannya.."
"Tunggu sebentar"Hunter pun dengan cepat bergegas menuju dapur dan membuka lemari esnya hanya untuk menyiapkan segelas susu untuk Yechan.
"Anak ayam tidak alergi susu kan" ucapnya sambil meletakkan segelas susu itu kehadapan Yechan.
Yechan mengangguk sebagai jawaban tetapi tatapan curiga dari Yechan pun muncul membuat Hunter tertawa.
"Tenang saja, aku tidak menaruh racun ataupun obat apapun didalam sana.." ucapnya.
Tetapi tatapan curiga itu masih ada sehingga Hunter menyerah dan langsung mengambil segelas susu dan meneguknya sedikit. Membuktikan bahwa dalam gelas itu hanya ada susu tanpa obat-obatan atau racun.
"Lihat.. apa aku meninggal karena meminumnya?", Hunter meyakinkan Yechan.
Dan berhasil, Yechan akhirnya meminum segelas susu itu karena bagaimana pun dia haus setelah meladeni dua gadis tadi.
Hunter langsung merasa puas dan menutupi kebahagiaannya sebisa mungkin.
Dia merasa saat ini Yechan benar-benar seorang bayi yang imut tetapi ada satu hal lainnya yang membuat senyumannya semakin melebar.
"Sepertinya anak ayam haus ya" ucapnya setelah Yechan meletakkan kembali gelas yang kosong diatas meja.
"Kenapa kau menyuruhku kesini?" Tanya Yechan.
Hunter belum menjawab dan memilih untuk pindah posisi duduk, yaitu duduk tepat disebelah Yechan.
"hmmm iseng aja hehe" jawab Hunter membuat Yechan tinggi darah tetapi menahan diri.
"Hmm omong-omong, tadi aku juga meminum susu itu pada gelas yang sama, lalu setelah itu kamu juga meminumnya jadi secara otomatis kamu menciumku" lanjutnya Hunter membuat Yechan langsung mendaratkan telapak tangannya di dahi Hunter.
"Kau sakit hah?"
Berkat respon dari Yechan, Hunter kini tertawa sampai perutnya sakit, sedangkan Yechan menatap naas pada Hunter yang masih tertawa.
"Kau harus kerumah sakit jiwa" ucapnya.
Setelah selesai tertawa, Hunter menenangkan diri agar tidak tertawa lagi.
Ekhem
Setelah berdehem barulah dia bersuara, "Jadi gini.. Aku menyuruhmu kesini karena satu.."
"Aku idol yang kekurangan job dan anak ayam tahu akan hal ini, dua..-""Kau Idol yang kekurangan teman" sela Yechan.
"Tidak salah, 100 poin untuk anak ayam, tapi biarkan aku melanjutkan kalimatku" ucap Hunter yang mengakui kalau ucapan Yechan benar.
Yechan mengangguk lalu bersandar pada sandaran sofa, "Silahkan"
Hunter tersenyum kemudian memilih untuk merangkul Yechan sebelum melanjutkan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEVEN & TWELVE - Hunter X Yechan (Hunchan) #1 ✓
Fanfiction!! Follow dulu sebelum baca !! Kisah Hunter yang terobsesi dengan Yechan di kehidupan nyata sementara Twelve jatuh cinta dengan Eleven di aplikasi obrolan. (Completed) Note : • all karakter kalo bukan member Xikers dan ateez adalah imajinasi author...