ii : Epilogue

513 54 21
                                    

...

Aku sudah mencintaimu bahkan sebelum kita bertemu dan aku sudah menunggumu disepanjang hidupku
- Twelve to Eleven -

Aku mencintaimu dan ketika kamu pergi, hatiku merasa kehilangan serpihannya
- Hunter to Yechan -


_____

A long time ago...

Hunter menghela napas sejenak sebelum benar-benar mengetuk pintu rumah milik Yechan.

Dia merasa bersalah akan perbuatan yang ia lakukan namun hanya itu yang bisa dia lakukan demi menjaga hubungannya tetap baik-baik aja.

Dia takut kehilangan Yechan, dia takut akan semuanya yang berkaitan dengan Yechan, dia sangat mencintai Yechan bahkan dia rela meninggalkan karirnya jika itu harus dia lakukan.

Seluruh hidupnya kini adalah Yechan.

Pintu terbuka.

Wanita yang sudah lama tidak ia lihat kini tersenyum kearahnya.

"Eh nak Hunter, lama gak ketemu" ucap ibu Yechan setelah membuka pintunya lebar-lebar.

Hunter tersenyum kemudian mengintip sesaat apakah Yechan keluar untuk melihatnya tetapi tidak ada siapa-siapa dibelakang wanita yang mempersilahkan dirinya untuk masuk.

"Aku kesini mau mencari Yechan tan"

"Oh, emang Yechan gak ngabarin ke kamu?"

Hunter menggelengkan kepalanya, sebenarnya dia melihat semua pesan dan panggilan tak terjawab dari pacar imutnya tetapi saat dia mulai menghubunginya, ponsel Yechan sudah tidak aktif.

"Yechan udah seminggu loh di China" jawab ibunya Yechan memberitahu.

Hunter menyerngit kebingungan, dia tidak pernah menemukan atau membaca pesan yang menyangkut negara tersebut.

"Maaf sebelumnya tan, kenapa yechan disana?" Tanyanya dengan raut wajah yang sedih. Padahal dari tadi dia sangat semangat.

"Yechan lagi pertukaran pelajar, omong-omong ponselnya disimpan didalam kamar jadi dia beli ponsel baru khusus buat disana, kamu mau akun wechat dia? Kebetulan dia pakai akun itu untuk komunikasi dengan mama papanya"  jelas ibunya Yechan.

Hunter nampak berpikir sesaat tetapi tak lama setelah itu dia merogoh ponselnya.

"Nomor wechatnya berapa tante kalau boleh tau"

"Masuk dulu gih"

Hunter pun masuk dan duduk dalam keadaan gelisah diatas sofa.

"Diminum dulu ya, ini nomornya kamu", ibunya Yechan menyodorkan sebuah kertas padanya.

Dia menerima dan menatap kertas itu.

Dia sangat menyesal, dia sangat kesal, dia sangat ingin ke China sekarang tetapi tidak bisa karena schedulenya sangat padat.

"Terimakasih tan"

Dia pun memasukkan kertas itu kedalam saku celananya dan mulai menyeruput tehnya.

Setelah dirinya tiba di kamarnya, dia mengeluarkan kertas itu lagi dan mulai menatapnya sambil berbaring.

"Masalah satu udah kelar tapi.. malah muncul masalah baru.." ucapnya.

Dia menghela napas dan menatap foto Yechan yang tertempel pada dinding kamarnya.

Dia tidak tersenyum, untuk kali pertamanya dia tidak tersenyum melihat foto imut Yechan disana.

Dia tidak tenang.

ELEVEN & TWELVE - Hunter X Yechan (Hunchan) #1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang