3 : Perlahan tapi pasti

397 99 52
                                    

...

Eleven mengirimi anda pesan.

Yechan yang baru saja selesai memakai seragam langsung membuka pesan itu.

Eleven mengirim satu playlist baru lagi tetapi Yechan menghiraukan dan tidak membukanya karena dia sudah bisa menebak isinya pasti diluar nalar.

"Yechan sayang keluarlah sarapan" panggil ibunya.

"Iya mah"

Yechan pun memulai paginya dengan menyantap sarapan yang dibuat oleh ibunya.

Tetapi satu notifikasi muncul lagi.  Eleven lagi lagi mengiriminya satu pesan.

Sambil menyantap sarapan, tangannya perlahan membuka pesan itu.

'Twelve aku akan menghilang dulu dalam waktu seminggu oke, jangan lupa dengar lagu lagu yang ada didalam playlist itu, bye bye' - Eleven.

"Hmm putra mama sepertinya punya pacar nih" tegur ibunya yang sedang mengoleskan selai pada roti panggang.

"Bukan" tolak Yechan langsung tetapi sambil tersenyum.

"Kalau punya juga tidak masalah kok sayang"

Yechan meletakkan kembali ponselnya, "Mama nanti kaget kalau aku punya pacar hehe"

"Pasti mama kaget sayang, jadi sebaiknya kamu cari yang cantik seperti mama ya"

Yechan mengangguk. Ibunya sumringah dan mulai meletakkan satu potong roti di hadapan putranya yang duduk dihadapannya.

_____

Yechan menghela napas sebelum membuka pintu kelas.

Disepanjang perjalanan dia mencoba untuk menenangkan diri serta mencoba untuk terlihat biasa-biasanya hanya untuk melupakan apa yang telah ia lihat kemarin.

"Yechan psst pssst"

Baru saja dia memegang gagang pintu, Minjae datang lagi. Tapi kali ini Minjae tidak sendiri.

Dia datang bersama Jinsik dan juga Sumin.

"Kenapa lagi?"

Minjae tersenyum kemudian merangkul Yechan.

"Kau tau grup Xikers dan Ateez?" Tanya Minjae.

Yechan menyerngit, dia tidak tahu apa itu Xikers dan hanya mengetahui nama wafer yang mirip dengan Xikers.

"Merek sepatu" celetuk Sumin dengan matanya yang memandangi layar flat ponselnya.

"Bukan bodoh" Sela Junsik.

Yechan menyimak kedua orang yang berdebat dihadapannya membuat Minjae menggeleng-gelengkan kepalanya lalu melepas rangkulannya.

"Sudahlah kalian berdua memang sangat katrok, cuma tau baca komik dan bermain game" ujar Minjae.

"Jinsik-ssi jelaskan pada mereka apa itu Xikers dan Ateez" lanjutnya memberi perintah pada Jinsik yang berdiri disebelahnya.

"Jadi Xikers dan Ateez itu boy grup yang cukup terkenal, nah kebetulan mereka akan tampil di festival sekolah kita nanti jadi..."

Yechan mulai mencium aroma-aroma aneh, dia tahu arah pembicaraan Jinsik sehingga dia langsung menyilangkan tangannya. Menolak untuk membantu.

Minjae menghela napas, dia merasa kasian dengan Jinsik yang sudah menjelaskan, bahkan temannya itu belum sama sekali menyelesaikan kalimatnya tetapi Yechan sudah menolak.

"Setidaknya dengar dulu sampai akhir"
"bagaimana dengan kau? Sudah mengerti?"

Sumin tidak tertarik dan hanya mengabaikan penjelasan dan pertanyaan dari Jinsik lalu pergi meninggalkan ketiga temannya membuat Jinsik semakin kesal dan pergi juga dengan menghentak-hentakkan kakinya.

ELEVEN & TWELVE - Hunter X Yechan (Hunchan) #1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang