Happy ROADYng jangan lupa votenya ya~
...
Yechan membeku.
Bukan karena dingin tetapi karena pria yang tersenyum tidak jauh dari hadapannya.
"Kita akhirnya ketemu.."
"Twelve alias anak ayam" ucap Hunter yang menjadi alasan Yechan membeku.Hunter juga mulai mengambil langkah mendekatkan dirinya pada Yechan, salju terus turun memenuhi jalan dan pohon natal yang tepat disamping mereka.
"Sepertinya takdir memang menakdirkan kita bersama deh" lanjut Hunter dengan gurauan sesaat setelah dirinya sudah berdiri dihadapan Yechan.
Padahal Yechan sudah curiga dan benar saja, kecurigaannya tidak meleset. Harusnya Yechan tidak seterkejut itu kan. Namun apa daya, dia tetap saja terkejut dan bahkan membuatnya ingin menghilang secepat mungkin.
"Ayo kita ke kafe aja, disini dingin" ajak Hunter setelah melihat Yechan diam membeku.
Dia juga menghela napas panjang dan dalam diam dia merasa bersalah pada pria imut dihadapannya.
Walaupun dia sudah tahu sejak awal kalau Twelve adalah Yechan tetapi dia terus saja menggunakan nama Eleven tanpa memberitahu Yechan yang sebenarnya.
Sebenarnya dia juga punya alasan sendiri.
Alasan pertamanya adalah dia ingin terus berkomunikasi dengan Yechan. Tetapi itu tidak membuat dia nyaman sehingga dia akhirnya memutuskan untuk tidak bersembunyi dibalik nama Eleven lagi.
Alasan lainnya adalah dia sangat ingin Yechan bertemu dengannya sebagai Eleven dan juga dia ingin mencoba kembali mendapatkan hati pria imut yang ada dihadapannya saat ini walaupun dia sadar kalau dirinya sudah ditolak sebagai Hunter.
"Ayolah chan, disini dingin banget soalnya hmm" ajak Hunter pelan.
"Sejak kapan?", Yechan pun membuka suara.
Hunter kebingungan dengan pertanyaan Yechan yang tiba-tiba, "apanya?"
"Sejak kapan kau tau kalau aku itu Twelve?" Tanya Yechan dengan nada menekan.
Kali ini Hunter yang membeku sejenak..
"Aku akan menjawab dan menjelaskan semuanya tapi sebelum itu kita ke kafe dulu ya, aku mohon" ucap Hunter dengan memohon.
Yechan tak kunjung bergerak membuat Hunter memikirkan harus bagaimana dan yang terjadi adalah Hunter langsung meraih tangan Yechan dan menariknya, tetapi Yechan tidak mau kalah, dia langsung melepas paksa tangan Hunter lalu berjalan mendahuluinya.
Hunter menghela napas dan mulai mengekori Yechan tanpa bersuara.
Yechan tidak berbelok masuk kedalam kafe melainkan dia terus berjalan dan tentu saja Hunter juga terus berada tepat dibelakangnya, entah sampai kapan Yechan berhenti melangkahkan kakinya, Hunter mulai merasa lelah tetapi terus membiarkan Yechan berjalan tanpa berkomentar.
Kini tubuh Hunter tidak dingin lagi karena berjalan cukup jauh. Dan untungnya langkah kaki Yechan akhirnya terhenti.
Hunter menengok kiri dan kanan, dia baru sadar mereka sudah berada di pinggir jalan, lebih tepatnya di halte bus yang cukup jauh dari lokasi pertemuan mereka tadi.
"Katakan, sejak kapan atau aku pulang"
Hunter mengalah, "Baiklah".
Kemudian dia mendudukkan dirinya di tempat duduk yang tersedia di halte bus yang sepi karena semua orang kini merayakan natal di alun-alun kota tadi."Kamu ingat saat kita ke kafe favoritku pas waktu itu?" Tanya Hunter membuat Yechan yang berdiri ikut duduk tetapi jarak memisahkan dirinya dari Hunter.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEVEN & TWELVE - Hunter X Yechan (Hunchan) #1 ✓
Fanfiction!! Follow dulu sebelum baca !! Kisah Hunter yang terobsesi dengan Yechan di kehidupan nyata sementara Twelve jatuh cinta dengan Eleven di aplikasi obrolan. (Completed) Note : • all karakter kalo bukan member Xikers dan ateez adalah imajinasi author...