...
"Woi.. pssst pssst"
Yechan berbalik, Minjae si Ketua osis duduk di kursi belakang saat dirinya tengah membaca komik didalam perpustakaan.
Begitupun dengan Yujun yang ikut berbalik karena terusik dengan keberadaan ketua osis itu.
"Kenapa?" Tanya Yechan dengan sedikit berbisik, tetapi bukannya menjawab, Minjae malah membuka kursi dan duduk di tengah-tengah mereka.
Kedua lengannya bahkan terlentang dan merangkul Yechan dan Yujun bersamaan.
"Kalian luang kan, bagaimana kalo kalian bantuin osis atur panggung buat festival nanti" ucap Minjae membuat kedua orang disebelahnya langsung menghela napas.
Ini kesekian kalinya Minjae meminta tolong pada mereka saat sekolah mulai sibuk mempersiapkan sebuah acara.
"No thanks" tolak Yechan dan Yujun bersamaan kemudian kembali membaca komik.
Minjae memutar mata malas karena ini kesekian kalinya mereka menolak permintaannya. Padahal tidak begitu sulit pikirnya.
"Kalian bener bener gada hati nurani" ucapnya sebelum meninggalkan kedua temannya yang mengabaikan dirinya.
"Aku bingung kenapa osis kekurangan anggota terus padahal tiap hari open member" ujar Yujun setelah melihat punggung Minjae yang perlahan menghilang dari pandangannya.
"Entahlah, boro boro mau bantu orang, hatiku aja belum ada yang bantu pulihin" balas Yechan
Yujun menggeleng-gelengkan kepalanya. Bukan hanya Minjae yang membuatnya terheran-heran, Yechan juga sama. Tetapi Yujun hanya bisa bersabar menghadapi teman-temannya.
Bel masuk akhirnya bunyi, semua orang yang berada didalam perpustakaan mulai berhamburan begitupun dengan Yechan yang setengah berlari disusul dengan Yujun dibelakangnya.
Keduanya berlari karena kelas berikutnya adalah kelas pak guru kim yang mana dikenal sebagai guru killer. Jika mereka telat bisa saja mereka tidak akan diluluskan.
Tetapi Lupakan tentang pak kim, Yechan mendadak menghentikan langkahnya di tengah perjalanan.
"Ngapain berhenti, nanti pak kim datang" tegur Yujun.
Dia tidak membalas Yujun dan melihat Park Yeun yang sedang digendong oleh pria yang kemarin. Tentu saja Yechan langsung penasaran dan hanya menepuk pundak Yujun sebelum pergi menyusul mereka.
"Yak, sebentar lagi pak guru masuk" teriak Yujun.
"Masuklah duluan" balas Yechan yang berlari kencang.
Dia tidak peduli dengan pak kim saat ini, dia hanya fokus untuk terus berlari mengejar pria yang menggendong Yeun.
Apa Yeun sakit lagi?
Yechan semakin cemas dan mempercepat langkah kakinya hingga matanya melihat pria itu membawa Yeun masuk kedalam uks.
Tanpa tunggu lama dia juga ikut masuk dan menghampiri Yeun yang sudah berbaring lemah.
"Dia pingsan?" Tanyanya pada pria itu.
"Kau siapa?"
"Aku?.."
Yechan tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dia siapa? Dia kan hanya salah satu orang yang habis ditolak oleh Yeun.
"Panggil dokter uks" pintah pria itu.
Yechan mengangguk kemudian berlari mencari dokter uks, dia tidak tahu lagi dengan apa yang dia lakukan, dia sangat mencemaskan Yeun yang jatuh pingsan.
Dia bahkan tidak peduli lagi dengan hubungan pria itu dengan Yeun, asal Yeun kembali sehat itu sudah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEVEN & TWELVE - Hunter X Yechan (Hunchan) #1 ✓
Fanfiction!! Follow dulu sebelum baca !! Kisah Hunter yang terobsesi dengan Yechan di kehidupan nyata sementara Twelve jatuh cinta dengan Eleven di aplikasi obrolan. (Completed) Note : • all karakter kalo bukan member Xikers dan ateez adalah imajinasi author...