bab 9 bersembunyi lah

234 18 0
                                    

"Hah...aku akan membuat kalian mati dengan mengenaskan"ucap bagus dengan dingin segera bagus melempar bola merah lagi tapi lebih banyak dari sebelumnya. Para ilmuwan sebisa mungkin tapi tidak bisa karena bola merah itu mengikuti kemana mereka pergi.

Aw
Aw
Aw
Aw
Aw

Suara kesakitan Meraka saat bola merah itu mengenai punggung mereka.

"Kau hanyalah sampah yang tidak tahu di untung. Kau lah yang membunuh kedua orang tua mu itu bukan kami, pembunuh"ucap salah satu ilmuwan sambil menahan sakit di punggungnya. Bagus yang mendengar ucapan dari ilmuwan itu marah besar sambil mengepalkan tangannya dengan kuat jangan lupa aura merah keluar dari tubuh bagus.

"Aku akan membunuh mu"ucap bagus dingin dengan menatap tajam semua ilmuwan.

Bagus mengangkat mereka semua lalu membunuh satu persatu dengan cara mematahkan lehernya satu persatu.
Ada satu ilmuwan yang lolos dari serangan bagus. Ilmuwan mencoba melarikan diri dan bersembunyi dari bagus.

Setelah membunuh ilmuwan itu satu persatu bagus merasa ada satu ilmuwan bersembunyi. Bagus pun tersenyum miring karena ilmuwan yang bersembunyi itu adalah ilmuwan yang membunuh kedua orang tua bagus.

Bagus pun berjalan menuju tempat persembunyian ilmuwan itu sambil bersiul. Ilmuwan itu bersembunyi di ruangan mereka. Setelah bagus sampai di depan pintu bagus segera membuka pintu itu dan masuk.

Saat ia di dalam bagus menatap sekeliling dan berhenti di bawah tempat tidur. Bagus merasakan ada sebuah kehidupan di bawah tempat tidur itu.

Bagus pun berjalan ke arah tempat tidur. Orang yang bersembunyi di bawah tempat tidur bergemetar ketakutan.

"Aku tidak menyangka akan menemukan mu secepat ini"ucap bagus sambil mengangkat tempat tidur dengan kekuatannya dan melihat orang bersembunyi itu.

Orang yang bersembunyi itu yang awalannya menutup kedua matanya segara membuka kedua matanya secara perlahan dan terkejut melihat bagus menemukannya dengan cepat.

"Halo,bagaimana rasanya telah ditemukan oleh anak dari orang yang kau bunuh"ucap bagus dingin dengan mata menyala merah membuat ilmuwan itu merangkak ke belakang.

Ilmuwan itu merangkak sampai menyentuh dinding di ruangan itu.
Bagus yang melihat ilmuwan itu merangkak hanya menggelengkan kepala sambil membanting tempat tidur sampai hancur.

Ilmuwan yang melihat itu ketakutan. Segera bagus berjalan ke arah ilmuwan itu saat sudah sampai di depan ilmuwan itu bagus memegang dagu untuk melihat ke arahnya.

Ilmuwan itu segara mendongakkan wajahnya ke bagus sambil menutup mata. Bagus yang melihat ilmuwan itu menutup matanya merasa kesal.

" Kenapa mata itu sekarang tertutup? Kemana perginya mata yang penuh kepuasan itu setelah membunuh kedua orang tua ku?"tanya bagus dengan menekan tangan nya di wajah ilmuwan itu.

Ilmuwan itu yang mendengar ucapan dari bagus gemetar ketakutan bahkan ia sampai terkencing di celananya.

"Jika kau tidak mau membuka kedua matamu kau akan mati di tangan ku"ucap bagus segera dilaksanakan oleh ilmuwan itu.

Bagus melihat kearah mata ilmuwan itu di penuhi dengan ketakutan. Bagus yang melihat itu tertawa dengan keras membuat ruangan ini penuh dengan suara tawa bagus membuat ilmuwan itu bertambah takut.

"Am.....ampuni aku..to...tolong ampuni aku"ucap ilmuwan itu diikuti oleh air mata yang keluar membuat bagus merasa muak.

dulu ia membunuh kedua orang tua tanpa merasa kasihan padahal kedua orang tua sudah memohon sambil menangis.

"Aku akan...."

Guardian or Ruler  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang