bab 31 hukuman untuk dewa salju

92 10 0
                                    

"Ja....jadi.. se...selama ini kau adalah sang kekacauan, kehancuran dan kebenaran."ucap dewa salju yang di balas anggukkan kepala bagus dan hal itu membuat dewa salju berlutut di depan bagus.

"Waw..apa yang aku lihat seorang dewa berlutut di depan ku. Aku sungguh tidak percaya dengan itu"ucap bagus dingin membuat dewa salju berkeringat dingin di punggungnya.

"Ma...maafkan aku sang.."

"Aku tidak butuh permintaan maafmu"ucap bagus memotong ucapan dari dewa salju.

Dewa salju yang mendengar hal itu hanya menundukkan kepala. Mereka semua yang melihat itu heran. Bagaimana tidak seorang dewa salju berlutut di depan pemuda yang baru keluar dari kepompong warisan.

Dewa salju adalah salah satu dari Dewa Dewi yang sombong dan angkuh. Dewa salju adalah dewa yang mengatur musim di tempat tertentu.

"Lalu apa yang harus saya lakukan agar anda mengampuni saya?"tanya dewa salju membuat bagus memiringkan kepalanya sambil berpikir.

Setelah berpikir untuk panjang akhirnya bagus menemukan caranya dan hal itu membuat bagus tersenyum miring. Senyum miring dari bagus memiliki penuh arti.

"Aku akan mengampuni mu dengan cara menghukum mu dengan cahaya penghakiman. Bagaimana?"

Deg

Mendengar itu cukup membuat dewa salju terkejut sebab cahaya penghakiman adalah cahaya yang dapat membunuh Dewa Dewi ataupun para primordial dengan sekali sinaran. Cahaya penghakiman berasal dari pohon kehidupan. Pohon kehidupan adalah pohon yang menciptakan sebuah kekuatan dan sihir dalam setiap kehidupan. Jika pohon kehidupan mati maka semua kekuatan dan sihir akan hilang untuk mengembalikannya hanya membutuhkan waktu selama 1000 tahun lamanya untuk menghidupkan kembali pohon kehidupan.

Dewa salju berpikir dengan keras tentang hal itu sebab dulu sebelum perang besar terjadi ada seorang kakek-kakek yang muncul di pertemuan para Dewa Dewi. Kakek itu menyampaikan sebuah ramalan tentang akan lahiran sang kekacauan, kehancuran,dan kebenaran.

Ramalan kakek itu adalah
"Akan ada seorang pemuda yang lahir dari rahim Dewi yang paling di sayang oleh pohon kehidupan. Dewi itu akan di berkati 3 anak laki-laki. Anak pertamanya akan menjadi penjaga alam bawah dan ahli sihir kuno. Anak keduanya akan menjadi sang penguasa cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kejahatan. Dan anak ketiganya akan menjadi sang penguasa alam semesta dan penjaga pohon kehidupan. Anak ketiganya tidak hanya akan menjadi seperti itu ia akan menjadi sang kekacauan dan kehancuran. Ia adalah sumber kekacauan dan kehancuran alam semesta. Maka dari itu jika kalian tidak ingin hal itu terjadi biarlah ia menjadi hidupnya bersama keluarganya,tapi jika salah satu dari kalian membuat masalah maka tanggung sendiri"

Perkataan dari kakek itu terngiang-ngiang di pikiran dewa salju dan ia mencoba untuk menatap bagus.

Saat ia menatap bagus yang ia lihat kan hanya wajah ketakutan dengan keringat di dahinya. Bagus yang melihat hanya diam saja dan menunggu jawaban dari dewa salju.

"Baiklah saya akan menuruti kemauan anda"balas dewa salju yang membuat bagus senang dengan pilihan dewa salju.

"Baiklah"ucap bagus sambil mengangkat kedua tangannya ke atas dan membaca mantra.

"Jiwa yang penuh kejahatan dan kebencian akan di hakimi oleh cahaya penghakiman. Hati yang penuh kebencian dan kejahatan akan di musnahkan dengan cahaya penghakiman. WAHAI SANG CAHAYA HUKUMLAH DEWA SALJU DENGAN SINAR PENGHANCUR MU""ucap bagus dengan pelan dan di akhir dengan lantang. Tidak lama kemudian sebuah cahaya berwarna ke emasan bersinar di langit membuat semua orang yang beraktivitas berhenti sejenak dan melihat ke arah cahaya itu berasal.

"Mungkin...."

Guardian or Ruler  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang