bab 12 buku misterius

216 18 0
                                    

"Aku akan segera menjemput mu sebelum kau menjadi sosok yang di ramalkan"ucap pria lalu pergi dengan cepat tanpa di sadari bagus dan meninggalkan bulu sayapnya.

Bagus merasakan ada pergerakan di sekitarnya lalu bagus menatap sekitar dan berhenti di sebuah pohon dengan sebuah bulu berwarna hitam terjatuh dengan perlahan.

Bagus berjalan ke arah pohon itu. Saat ia sudah di depan pohon itu ia menundukkan kepalanya dan ia melihat satu bulu hitam membuat bagus segera mengambilnya.

Saat bagus menyentuh perasaan hangat datang di seluruh tubuhnya membuat bagus menutup matanya menikmati perasaan itu. Perasaan itu hanya bertahan selama 1 menit membuatnya kecewa dengan itu.

"Aku akan menyimpan dan semoga aku menemukan siapa pemilik bulu hitam ini"ucap bagus berjalan ke runtuhan laboratorium itu.

Bagus mencoba mencari sesuatu yang masih ada di runtuhan laboratorium. Saat bagus melakukan pencarian barang ia melihat seseorang yang tertimpa runtuhan. Bagus masih bisa merasakan hawa kehidupan dari orang itu walaupun ia sekarat.

Segera bagus mengangkat tangan kanannya ke arah runtuhnya itu segera runtuhan itu melayang lalu bagus memindahkan ke Kananya yang cukup jauh dari orang itu.

Setelah selesai memindahkan bagus berjalan ke arah orang itu dan berhenti tepat di depannya.

Ternyata orang itu masih bisa membuka kedua mata dan melirik ke arah bagus sambil menodongkan tangannya untuk membantunya.

Segera bagus menggenggam tangan orang itu dengan kuat lalu menariknya keluar dari setengah runtuhan itu.Setelah bagus menolong orang itu bagus melepas genggamannya.

"Terima kasih telah menolong ku dari runtuhan itu"ucapnya berterima kasih pada bagus.

"Hmm"bagus hanya berdehem saja. Saat ia akan pergi tangannya di genggam oleh orang itu dan segera bagus menghempas tangan kuat agar tangannya terlepas dari genggaman orang itu.

"Aku hanya akan memberimu sebuah buku ini"ucap orang itu sambil menodongkan sebuah buku dengan ukiran mahkota di tengah-tengahnya membuat bagus menatap orang itu curiga.Melihat tatapan curiga dari bagus hanya tersenyum maklum.

"Jika kau berpikir aku akan membunuh dengan ini maka salah. Aku hanya memberikan mu sebuah senjata pada mu"ucapnya agar bagus mengerti bahwa ia tidak akan mencelakai nya.

"Sebuah senjata? Buku ini?"ucap bagus bingung. Senjatanya adalah buku tidak mungkin. Orang itu hanya menganggukkan kepala dan menatap bagus dengan serius.

"Benar, setiap mutan akan memiliki senjata. Senjata itu akan memiliki sendiri siapa tuannya seperti buku ini. Buku ini sudah ada sejak pertama kali kau datang. Mungkin kau berpikir bahwa buku ini adalah buku biasa maka kau salah besar, buku ini adalah salah satu senjata tingkat tinggi yang di cari oleh beberapa mutan."ucap orang itu membuat bagus menatap dengan tajam dan aura yang keluar dari tubuhnya.

"Apakah yang kau bicarakan itu sebuah kebenaran?"tanya bagus dengan tangan yang bercahaya merah membuat orang gemetar.

"Ak....aku mengatakan yang sebenarnya. Mana mungkin berbohong."ucapnya dengan tubuh bergemetar ketakutan membuat bagus yakin bahwa ia tidak berbohong.

"Baiklah"bagus mengambil buku itu,tapi tidak terjadi apa-apa membuat bagus dan orang itu bingung.

"Kenapa tid...."ucap bagus terpotong dengan tubuh bagus di kelilingi oleh kabut warna merah seperti darah.

"Kau telah mendapatkan kekuatan mu yang sesungguhnya karena buku...."




Guardian or Ruler  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang