bab 29 kematian Dewi es

89 9 0
                                    

"Dampaknya adalah dunia akan hancur dan semua manusia akan di jalan sesat"ucap Dewi es dengan memberanikan diri untuk menjawab.

Mendengar jawaban dari Dewi es membuat bagus menggelengkan kepalanya lalu mengarahkan sabitnya ke Dewi es.

Dewi es yang melihat itu bergemetar ketakutan dan Daniel yang melihat itu hanya tersenyum miring.

"Kau tidak berubah sama sekali"ucap Daniel di hatinya.

"Ke...kenapa kau mengarahkan sabit itu pada ku?"tanya Dewi es dengan gugup karena rasa ketakutan menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Karena jawaban mu kurang tepat"balas bagus.

"Lalu jawaban apa yang tepat?"tanya Dewi es membuat bagus tersenyum.

"Dampak dari kematian para Dewa Dewi adalah membuat dunia menunjuk kekacauan dan kehancuran umat manusia. Jika salah satu dari Dewa Dewi menggunakan senjata terlarang maka seluruh Dewa Dewi harus di musnahkan."balas bagus membuat Dewi es membulatkan matanya.

Dewi es tadi hanya menjawab dengan kebohongan bukan kebenaran. Ia berbohong untuk menutupi kesalahan dari para Dewa Dewi lainnya dan bagus berhasil membuka kebohongan dari Dewi es.

"Kebohongan akan terbongkar di hadapan ku,karena aku adalah kekacauan,kehancuran,dan kebenaran"

Deg

Semua orang tentu saja terkejut tentang itu. Sang kebenaran adalah salah satu dari primordial inti dari primordial utama.

Primordial inti adalah primordial yang mengatur semua makhluk hidup untuk berjalan di jalan yang benar,jika primordial inti mati maka makhluk hidup akan berjalan ke jalan sesat yang membuat dunia hancur secara perlahan sedangkan primordial utama adalah primordial yang mengatur alam semesta agar berjalan semestinya jika primordial utama mati maka alam semesta akan menunjuk kehancuran mutlak.

"Ber...berarti kau sebenarnya adalah sang kekacauan,sang kehancuran ,dan sang kebenaran?"tanya Dewi es sambil menunjuk ke arah bagus dengan tangan bergemetar dan membuat semua orang menatapnya.

"Benar apa yang kau katakan"ucap bagus membuat semua orang berlutut kecuali Daniel,kedua bayangan,dan pemuda kupu-kupu emas.

"To...tolong ampuni kami"ucap semua orang sambil berlutut dengan ketakutan dan hal itu membuat bagus hanya diam saja,tapi tidak dengan sabitnya yang mengeluarkan cahaya berwarna hitam pekat.

"Aku akan mengampuni kalian dengan"ucap bagus berhenti pada akhir katanya membuat semua orang penasaran.

"Dengan?"

"Dengan mengirim kalian ke neraka"ucap bagus lalu mengayunkan  sabitnya dengan cepat dan muncul sebuah tebasan energi kehancuran setelah bagus mengayunkan sabitnya.

Tebasan itu mengenai mereka dengan cepat dan membuat tubuh mereka yang terkena tebasan tersebut lenyap tanpa bekas.

Semua yang menyaksikan itu hanya diam membeku di tempat tanpa ada yang bergerak bahkan untuk bernapas mereka tahan untuk beberapa menit.

"Hanya orang bod*h yang berlutut di hadapan ku. Aku membenci jika ada orang yang berlutut di depan ku bahkan sampai meminta ampun pada ku"ucap bagus dengan ekspresi wajah yang menyeramkan sambil menatap mereka semua dan berhenti di Daniel lalu bagus berjalan ke arahnya.

Di setiap langkahnya ekspresi wajah bagus berlahan melunak dan saat sudah di depan Daniel. Bagus mendongakkan kepalanya karena tinggi bagus hanya seleher Daniel dan Daniel menundukkan kepala untuk melihat bagus.

"Cepat lakukan apa yang aku minta sekarang"ucap bagus dengan lembut dan segera Daniel menganggukkan kepala lalu berjalan ke arah Dewi es.

Jlebb

Pedang milik Daniel menusuk ke perut Dewi es dan seketika Dewi es mati di tangan Daniel. Tubuh Dewi berubah menjadi butiran es kecil lalu menghilang.

Melihat kematian dari Dewi es membuat bagus senang dan menoleh ke ara belakang sambil tersenyum mengejek ke seseorang.

"Kau......"

Guardian or Ruler  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang