bab 11 hancurnya laboratorium

194 15 0
                                    

"Dia baru saja mendapatkan kekuatan yang sesungguhnya. Kekuatan yang dapat membuat dunia dalam kekacauan abadi"ucap pria itu membuat bawahannya membulatkan matanya terkejut.

"Bu...bukan lebih baik kita menghentikannya sekarang,yang mulia. Agar tidak membuat dunia dalam kekacauan?"ucap bawahan dan membuat pria itu mengeluarkan auranya dengan kuat bahkan sampai membuat bawahannya tertekan.

"Jika kau menghentikannya,maka aku lah yang akan membuat mu tidak bisa melihat esok hari."ucap pria itu dingin.

"Ta....tapi kenapa,yang mulia?"tanya gugup bawahan membuat pria itu mengeluarkan auranya lebih kuat dari sebelumnya.

"Karena dia adalah orang yang telah di ramalkan menjadi penguasa atau malapetaka. Jika kau muncul di saat ia marah maka kau akan mati. Tidak ada yang dapat menghentikannya selain kekasih jiwanya."ucap pria. Membuat bawahan tertegun.

"Ap...apakah yang anda katakan itu benar,yang mulia?"tanya bawahan lebih hati-hati dan pria itu menganggukkan kepala.

"Lalu siapa kekasih jiwanya,yang mulia?"tanya lagi bawahan membuat sang pria tersenyum miring.

"Kekasih jiwanya adalah orang yang dapat mengendalikan sihir kegelapan, sihir kehancuran. Orang itu juga akan membawa malapetaka jika kekasih jiwanya dalam bahaya."penjelasan dari orang itu membuat bawahan menganggukkan kepala bahwa ia mengerti.

"Aku penasaran dengan sosok kekasih jiwanya,yang mulia"ucap bawahan itu membuat pria itu terkekeh membuat bawahan itu menatap pria itu dengan bingung.

"Kau akan bertemu dengan dirinya kelak"ucap pria itu membuat bawahannya senang dengan mata berbinar-binar. Membuat pria itu tersenyum miring.

"Aku harap kau akan bertemu dengannya,Bagus Wijaya putra. Aku hanya perantara dari orang itu"ucap pria di hatinya.

Di sebuah hutan
Terdengar sebuah tangisan menyedihkan dari seorang pemuda membuat seluruh hutan di selimuti dengan suara tangisannya yang keras.

"A...aku..bu...bukan....pem...pembunuh..kedua orang tua ku merekalah yang membunuh kedua orang tua ku a...aku akan membalas kalian SEMUA"ucap bagus di akhiri dengan teriakkan yang keras membuat gelombang sihir yang kuat.

Lalu bagus berdiri dari berjongkok nya dan bagus menatap ke arah tempat beradanya laboratorium itu dengan mata yang di selimuti amarah yang bisa meledak kapan saja.

"Aku akan membuat tempat laboratorium itu hancur dan menyelamatkan para mutan"ucap bagus lalu terbang dengan kekuatannya. Walaupun bagus di selimuti oleh amarahnya ia tidak akan melampiaskan amarahnya pada orang yang tidak bersalah ia masih bisa berpikir dengan jernih.

Walaupun di kendalikan oleh amarahnya. Saat ia sudah berada di atas laboratorium itu bagus menutup matanya berkonsentrasi untuk mengangkat semua mutan yang pingsan karena ledakan sihirnya.

Setelah menemukan keberadaan semua mutan. Segara bagus membuka kelopak matanya.

"Keluar lah para mutan"ucap bagus tidak berselang lama para mutan keluar dari laboratorium itu dengan melayang karena kekuatan telekinesis dari bagus.

Bagus memindahkan mereka jauh dari tempat laboratorium agar mereka tidak terkena saat bagus menghancurkan laboratorium ini.

Setelah merasa cukup aman dan jauh dari laboratorium bagus pun meletakkan mereka dengan lembut dan setelah selesai meletakkan mereka semua bagus kembali terbang ke laboratorium itu.

"Aku tahu bahwa kalian semua telah mengganti ingatan ku tentang kedua orang tua ku. Karena sebenarnya aku telah mendapat kembali ingatan yang kalian ganti itu"ucap bagus dengan bola merah di tangannya lalu melempar bola merah ke arah laboratorium dengan membabi buta.

Setelah selama 20 menit. Laboratorium itu telah hancur dengan puing-puing bangunan yang tersebar.

Bagus mengelap keringat di dahinya dengan tangannya. Tanpa bagus sadari selama bagus menghancurkan laboratorium itu ia telah di awasi oleh seseorang dengan tanduk di kepalanya dan sepasang sayap berwarna hitam dengan bintik-bintik putih yang membuat indah sekaligus mematikan.

Ia melihat ke arah bagus yang terus mengelap keringat. Ia terus memandang bagus dengan senyum hangat dan bangga.

"Aku akan..."








(Anggap aja ada bintik-bintik putih di sayapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ada bintik-bintik putih di sayapnya.)

Guardian or Ruler  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang