Mari Berkenalan

224 69 29
                                    

Terkadang beberapa manusia lebih suka berkostum menjadi hantu daripada menjadi hantu itu sendiri saat Halloween.

Terkadang beberapa manusia lebih suka berkostum menjadi hantu daripada menjadi hantu itu sendiri saat Halloween

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Jika kalian menganggap rumah ini normal, maka kalian salah besar. Halaman dengan rumput yang bisa tumbuh dan memendek seenaknya. Sebuah makam keluarga di samping kiri rumah, sebuah pohon besar yang masih hidup walaupun tidak memiliki daun dan juga supir keluarga yang mirip Frankenstein.

    Sebenarnya, keluarga Yates normal seperti keluarga pada umumnya jika kita melihat tidak lebih dari kejauhan 150 meter. Mereka hanya manusia yang diberkahi kemampuan sihir putih. Walaupun mereka memang fanatik dengan warna hitam. Mereka menganggap bahwa hitam adalah lambang perdamaian antar dunia. Sedangkan putih dan merah melambangkan kehancuran dan kepergian. Tidak heran jika mereka sekeluarga sering diusir dari pemakaman karena memakai baju putih terang.

    Di atas meja otopsi yang baru saja mereka temukan. Gina tampak diam. Kate bahkan sampai tidak pergi dari tempatnya saat ini. Sedangkan Wyhn dan Naeva sibuk memeriksa koleksi pisau rumah sakit yang mereka punya. Ada berapa banyak lagi macam koleksi alat penyiksaan di sini?

    Seorang wanita cantik dengan rambut pirang panjangnya datang menghampiri Kate. Wanita tersebut tampak cantik jelita, mata nya bahkan menunjukkan berbagai harapan, sayangnya dia juga fanatik warna hitam dan sama tidak normalnya. Wanita tersebut menepuk pelan pundak Kate. Agar anak itu tidak terlarut dalam kesedihan.

    "Tenanglah sayang, Bozu akan kembali membawa ramuan herbal buatannya."

    Kate hanya mengangguk lemah. Ini sudah dua tahun semenjak Gina tidak pingsan. Terakhir kali ia pingsan karena stress dan kini dia pingsan karena sebuah hantu lucu yang mengerikan.

    Melihat tempat ini membuat siapa saja akan merinding. Sekujur dinding kayu yang biru gelap dan juga jangan lupakan kumpulan pisau. Wyhn tampak melirik ke arah nakas di ujung ruangan itu. Sebuah buku sketsa yang didepannya bertuliskan inisial yang sama lagi. RY.

    "Kau bisa membukanya jika kau mau Wyhn."

    Wyhn mengerjap senang, sedangkan Naeva seakan-akan Barus aja bangun tidur. Gadis itu baru saja menyadari jika tempat ini mengerikan dengan sudut-sudut ruang yang diberi dengan mawar hitam.

    Mahluk kecil putih tadi kembali lagi, membawa sebuah gelas ukur yang biasa kita temukan di labolatorium. Saat benda itu diberikan pada Nyonya Yates wangi yang sangat tidak enak tercium. Wanginya seperti kaus kaki busuk dicampur dengan bangkai kucing. Apalagi dengan warna nya yang hijau lumut membuat siapapun akan muntah. Tuan Yates menyusul setelah berbincang singkat dengan Wyhn dan mencoba menenangkan Naeva. Dia melirik ke arah Bozu.

    "Bahan-bahan yang kau gunakan?"

    Bozu secara ajaib mengeluarkan papan tulis kecilnya. Cahaya ungu yang sama menyinari papan tulis tersebut.

    "Bangkai Cicak Alaska, Lendir sipit sungai Nil, liur keledai jantan, dan .... Kau menambahkan bubuk coklat dan yoghurt? Aku tidak tau jika itu berkhasiat."

The Yates Family [AESPA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang