Arwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat.
Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...
Disana aku membuat sebuah puisi, puisi indah berbait lima dan berbaris tujuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alunan dari piano menemani Delton yang kini dipenuhi dengan lebam. Mana sosok Delton yang suka membunuh dan bersikap dingin itu? Kenapa dia menjadi sosok yang lemah di hadapan Jaemin dan siapa si berambut mangkok itu? Mark ya?
Lampu-lampu kristal dan lilin yang menyala di setiap sudut ruangan menjadi penerangan di aula Gereja. Saat ini Delton di geret paksa ke gereja di Irlandia. Salah satu gereja tempatnya menongkrong. Seorang biarawati dengan anggun membuat jemarinya menari lentik di atas tuts piano. Yang jadi masalah bagi Delton adalah kenapa harus lagu menyedihkan itu yang di jadikan nya sebagai senandung?
Lagu itu bahkan pernah membuat sebuah kutipan nasional dari pihak Amerika.
"Lagu konyol satanik Versus Amerika Serikat"
Gloomy Sunday katanya menjadi lagu yang melenyapkan banyak orang? Apa benar begitu? Pencipta nya juga pernah membuat lagu aneh lainnya yang berjudul Strange Fruit bukan? Lagu yang sama dianggap mengancam keberadaan agama di dunia. Padahal Delton yakin betul, apapun agamanya Tuhan hanya satu. Dan begitu pula dengan menghadapi roh atau arwah, mereka berada pada satu dunia hanya saja dengan cara menyikapinya berbeda-beda. Orang timur atau Asia lebih memilih untuk mendekati hantu atau arwah itu untuk mengetahui penyebab nya menjadi dan melenyapkan nya saat hantu itu sudah tau kesalahannya dan mau bertaubat. Sedangkan mereka pasti akan mengeluarkan hantu itu dulu baru menyelidiki nya, apapun caranya, memang terkesan lebih kasar tapi ini untuk kebaikan manusia yang dihinggapi itu sendiri. Delton jadi menduga-duga ada apa gerangan dirinya dipanggil? Dan ada satu hal yang menganggu pikirannya. "Apa pisauku dimasukkan Deshaun ke dalam toples garam dengan benar ya?"
Seorang gadis dengan rambut sebahu dan juga muka yang manis melewati Delton, sempat membuat laki-laki itu berhenti bernafas untuk sesaat. Kemudian dia melirik ke arah seorang remaja lelaki dengan badan tinggi di sebelahnya, sepertinya junior baru. "Kau mengenal gadis itu?"
Dan sepertinya ini menjadi kali pertama seorang Delton menanyai perihal wanita. Terlebih gadis remaja. Yang ditanyai hanya tergagap. "Ah, dia adilih jenior yang baru dating"
Delton memasang senyum bingung dia kemudian mencoba memaklumi anak laki-laki disebelahnya yang tampak tak terlalu fasih berbahasa Inggris. "Kau dari luar Inggris?"
Laki-laki muda itu mengangguk tenang. Kemudian melirik Delton tanpa ada rasa takut. Jaemin yang memperhatikan jadi dibuat ngeri sendiri. Andai saja anak baru itu tau kalau Delton sudah membunuh dsn menghantarkan ribuan arwah dengan tangan yang dia coba ajak berjabat itu. "Aku Hotaru salam Kinal."
Delton tersenyum kecil, membalas jabatan tangan dari laki-laki disampingnya. "Seniormu, Delton Yates."