Selain untuk kau yang ingin menjadi anak vampire. Cerita ini juga didedikasikan untuk mu yang bermain papan ouija di rumah.
Seharusnya berkeliling di rumah keluarga Yates menjadi suatu keharusan saat datang kemari. Nampaknya, mereka sudah ketakutan duluan sebelum berkeliling. Jadi disinilah mereka ber-empat sekarang. Di aula keluarga Yates bersama Deshaun dan juga Randy yang akan menemani tur mereka.Randy melirik ke arah Naeva. Senyum seringai kecil muncul di bibir Randy saat melihat penampilan Naeva."
"Hei, putri kodok emas."
Naeva hanya pura-pura tuli membuat Randy semakin geram dan ingin menganggunya lebih kejam. "Hei Naeva Graham. Kau tau? Ada seorang hantu lelaki yang tertarik padamu karena kau menggunakan piyama pokemon itu"
Naeva tetap tak menggubris membuat Randy hanya mendecih kesal. Sementara Deshaun sudah memimpin perjalan mereka menuju ruang pertama yang akan mereka tuju. Ruang koleksi turun-temurun kelurga Yates.
"Hei kak, kau yakin Dad tak akan marah? Bagaimana jika lukisan paman Jayden tiba-tiba bergerak lagi?"
Deshaun hanya tersenyum mengedipkan sebelah matanya. Membuat Gina hanya kegelian sendiri, rencana bodoh dan mengerikan apa yang dua Kakak beradik ini rencanakan.
Wyhn tampak melihat sekeliling lorong horor yang ada di lantai dua. Saat ini Randy tengah bersusah payah membuka kunci sedangkan tiga saudarinya yang lain tampak sedikit ketakutan, Gina sendiri sibuk bersembunyi di baling badan Kate karena banyak sekali lukisan yang seakan-akan hidup tertempel di dinding lorong. Naeva menarik lengan baju Wyhn membuat gadis itu menoleh.
"Wae?"
"Stt, apa kau melihatnya? Ada seekor kucing di atas lemari.."
Wyhn menyipitkan matanya, mencoba mencari hewan yang dimaksud oleh Naeva. Tapi nihil dia tidak menemukan apapun. Wyhn memasang ekspresi penuh tanda tanya setelahnya. "Mana?"
"Aku serius, dia tadi ada disana dan mengh-"
"Sampai kapan kalian berdua akan berdiri disana? Masuklah!"
Naeva mendecih sementara Randy tersenyum mengerikan karena berhasil memotong pembicaraan Naeva. Randy jelas tau siapa yang mereka bahas. Tentu saja itu adalah kucing kesayangan ibunya, kucing Munchkin hitam dengan bola mata merah yang menyala. Nama kucing itu adalah Boo, nyonya Whitney menamai kucing itu boo karena mirip salah satu suara hantu dari film kanak-kanak terkenal Disney.
Saat mereka masuk, aura mencekam yang sebelumnya terasa kini hilang -- tak sepenuhnya menghilang tapi sekarang semuanya tampak menjadi mengerikan. Dalam ruangan yang gelap mereka dapat melihat beberapa siluet, seperti patung bunda Maria, sebuah topi milik dukun shaman, berbagai alat-alat aneh yang sebelumnya belum pernah mereka lihat hingga sebuah kotak berisi boneka Annabelle. Itu membuat Gina segera menelan ludah kasar. Deshaun melirik ke arah Gina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Yates Family [AESPA]
Fiksi PenggemarArwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat. Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...