Dalam jiwa kita, ada sesuatu yang berkerja. Sesuatu yang sebaiknya tak usah kita ketahui
Minggu dirumah keluarga Yates, apa kalian masih ingat dengan jadwal anak-anak dirumah Yates? Ah, itu mungkin hanya jadwal saat malam hari bukan? Hari ini semua orang tengah bersiap-siap. Gina masih sibuk mencatok rambut, di sana ada Katherine yang tampak kusut dan Naeva yang masih menguap. Wyhnterin tampak lebih pendiam pagi ini, entah apa sebabnya. Kata yang Wyhnterin ucapkan semalam juga aneh, dia ingin kabur. Padahal waktu itu jelas kalau Wyhn sendiri yang melarang nya untuk kabur.
Hari ini adalah peringatan kematian ibu kedua di rumah Yates, walaupun beliau tidak memiliki anak, tapi Charleston Yates tetap menganggap beliau sebagai ibunya. Namanya Zola Herinqueque Yates, orang Prancis. Tuan Charles tersenyum simpul pada anak-anak, semenjak kedatangan empat anak keluarga Graham rumah semakin ramai, meski mereka seringkali sibuk disekolah.
Randy masih mendekam diri di kamar, tidak tahu ingin apa. Melihat ke arah jendela saja rasanya tak mau, ada yang tidak wajar pada dirinya hari ini. Seharusnya dia senang karena setelah peringatan akan ada banyak makanan. Tapi sekarang dia malah memilih menghabiskan waktu dengan duduk di pinggir kamar. "Huftz, kapan mimpi itu ada kelanjutannya."
Randy pernah dibuat bingung lantaran merasa ada yang aneh dengan empat saudari barunya itu, meski akhirnya dia ramah dan senang bermain dengan Naeva, tapi akhirnya dia tetap overthinking setengah mati. "Aiiish! Kapan sih hidupku akan tenang? Bermain dengan hantu lagi seperti dulu?"
Anak bungsu keluarga Yates itu cemberut, pipinya yang tembam tampak seperti buntalan balon yang diisi air. Randy membuka lemari, dua kelelawar keluar dari lemari, sayapnya menimpa bibir dan wajah Randy, membuat laki-laki itu melirik nanar ke arah Kelelawar yang terbang ke arah langit-langit kamarnya. "Hihihi! Kelelawar tak tau diuntung, untung saja tak ada peri-kelelawar-an kalau ada sudah pasti aku mendekam di penjara."
Seakan-akan bisa melihat ekspresi kelelawar, Randy menjulurkan lidahnya, kesal karena kelelawar nya terlihat bahagia. Hanya ada kemeja hitam, jas hitam, celana hitam dan juga segala jenis fesyen berwarna hitam di dalam lemari Randy. Jika dibandingkan dengan ukuran kamar lainya -- kecuali kamar saudari Yates yang sangat besar. Kamar Randy adalah kamar yang paling besar. Randy juga menjadi anak yang paling banyak punya peliharaan, seperti ikan piranha yang jadi hadiah dari Deshaun saat umurnya 10 tahun, kucing hitam yang bisa menghilang yang diberi Delton bernama Lucian dan juga rubah putih yang saat ini tengah mendengkur halus di atas peti mati miliknya sendiri, namanya Renren, dan Randy bisa memastikan, jika hanya Renren lah satu-satunya hal yang berwarna putih di ruangan ini -- ingat, telur cicak dan jaring laba-laba tidak dihitung meski berwarna putih.
"Renren, apa aku harus mengajak katak emas itu untuk membeli cat? Cat hitamku habis."
Rubah itu tidak terusik sama sekali, kadang sakin cintanya pada Renren Yates, Randy ingin memutilasi secara langsung Renren di kamarnya, menjadikan paru-paru dan ususnya pajangan. Tapi, Randy mengurungkan niatnya karena Renren satu-satunya peliharaannya yang normal. Meski dia kadang sedikit menyebalkan dan tukang rebahan.
"Renren ku yang mengerikan, kau ingin makan apa hari ini? Aku lagi malas keluar, lagipula Zola Nany tak akan marah kan."
'gkar!
Petir yang tiba-tiba muncul itu membuat Randy kaget, dia pasti berpikir jika Delton tengah mengamuk karena susu kucing miliknya habis atau kemeja kesayangannya dijadikan Lucian tempat tidur. Belakangan ini kakaknya mulai bertingkah seperti remaja labil yang sesungguhnya, biasanya Delton bersikap seperti pembunuh pensiunan yang hobi sakit pinggang.
Randy akhirnya memutuskan untuk keluar kamar, mengingat para kelelawar, rubah serta ikan piranha nya tidak menyahuti omongannya sama sekali. Dia bosan sendiri, setidaknya dia akan keluar sebentar, menyapa Zola Nany sebelum dia berkunjung Halloween tahun ini.
Langkahnya terhenti saat melihat sebuah kanvas yang penuh coretan, entah kenapa rasanya otak Randy jadi bekerja 5 kali lebih keras saat melihat polesan hitam di atas kanvas miliknya. Serasa ada yang tidak lengkap di kanvas itu, seorang gadis dengan pakaian oversize yang membawa pisau buah, sesuatu tampak kurang.
Randy gagal keluar rumah, instingnya saat ini dia kerjakan lebih keras. Menarik kursi kecil yang biasanya menjadi kursi meja rias dan menaruhnya tepat di depan kanvas, tangannya mulai mengambil sisa-sisa cat minyak yang mulai kering di atas palet, mengoyaknya dan mencampur dengan sedikit minyak, membuat cat itu kembali melunak dan cair. Tangannya melanjutkan kanvas tersebut, dengan mata yang terpejam.
Ruangan mendadak senyap, Kelelawar yang tampak tidur dan Renren yang bangun dengan iris kuning miliknya.
Sedangkan diluar, kini mereka sedang bertekuk lutut, membersihkan rerumputan dan juga menyiram air ke makam. Mereka semua menggunakan fesyen hitam-hitam dengan balutan sarung tangan yang tampak lembut. Gina mendadak bosan, menatap Nyonya Whitney yang masih berbicara pada Zola Nany. Tuan Charleston bilang mereka harus memanggil Zola dengan sebutan yang sama karena Zola akan menjadi nenek mereka juga. Meski penampilan keluarga mereka agak horor.
Deshaun tiba-tiba muncul dengan sebuah bagpipe besar di badannya. Laki-laki itu menarik nafas panjang kemudian mulai meniup noktah nada pada bagpipe. Membuat dunia semakin sendu seharusnya, tapi sayangnya nada yang dimainkan Deshaun adalah lagu yang cukup bahagia jika boleh jujur. Emang boleh sebahagia itu?
Mereka saat ini ada di pemakaman keluar Yates loh -- walaupun letaknya disebelah rumah.
Graveyard 2
Seorang gadis dengan kacamata hitam yang terpasang di atas wajahnya menggeram kesal, menggenggam secarik kertas dengan kuat, meremuk kertas dengan cukup kuat. Dia melirik pandangan didepannya, seorang gadis baru yang berhasil merebut atensinya. Gadis berambut panjang itu terkekeh kecil. "Selamat datang di kandang serigala Red Hood"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Yates Family [AESPA]
FanficArwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat. Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...