Arwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat.
Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...
Terkadang sebuah kaca yang melukai memiliki maksud baik. Untuk membunuhmu dan membiarkan mu menghabiskan sisa hidupmu membusuk di neraka.
Jika melihat persiapan mereka yang sangat rapih dan juga menawan menuju sekolah maka jawaban kalian jika mengira anak-anak keluarga Yates senang ke sekolah adalah sebuah kesalahan besar. Menganggap jika tiga anak keluarga Yates senang ke sekolah adalah suatu kesalahan besar -- aku ingatkan sekali lagi, sama halnya seperti kalian membenarkan teori bahwa bumi itu berbentuk donat.
Sekolah umum Veteronia di Poveglia adalah satu-satunya sekolah yang ada di tempat ini. Sekolah dasar, menengah dan senior berada di satu tempat yang sama dengan lahan seluas hampir 15 hektare. Yang pasti luas itu dapat dijelajahi dengan mudah oleh Randy Yates yang memiliki kemampuan teleportasi walaupun belum sempurna. pssst! Saat pertama kali melakukan teleportasi, Randy kehilangan sebelah tangannya yang tertinggal di toilet.
Tiga anak Yates yang tampan dan rupawan itu memiliki cerita dan juga sebutannya sendiri. Misalnya Delton Yates yang disebut sebagai bisexsual gila. Salah satu cerita populer tentang Delton adalah saat kelas akhir sekolah menengah pertama. Delton Yates hampir membunuh seorang anak perempuan. Bukan membunuh, lebih tepatnya menyebabkan seseorang bunuh diri karena cintanya ditolak oleh Delton. Nyonya Whitney membuat rumor jika Delton berjodoh dengan hantu bukan tanpa sebab. Untuk membuat para gadis-gadis berhenti mengerumuni Delton sang ibu terpaksa berbuat begitu, apalagi dirinya adah seorang penyihir hitam. Mudah-mudah saja untuk mempengaruhi menggunakan sihir hitam. Aslinya, Delton tak menyukai hantu, harus di akui dia hanya pernah jatuh cinta pada hantu yang sayangnya adalah korbannya. Jadi Delton mengantar hantu itu ke tempat yang terbaik, sebagai bentuk pengorbanan cinta. Suatu saat, Delton pasti akan menyukai gadis bernafas.
Entah kapan.
Anak keduanya adalah Deshaun Yates, playboy sikopat. Entah apa yang menyebabkan Deshaun memiliki julukan playboy. Padahal dalam hati mungil Deshaun -- jika dia memang masih punya sisi kemanusiaannya -- dia menyapa dan bermain dengan gadis tersebut hanya karena merasa menjadi seseorang yang ramah. Bukan untuk menggoda atau apapun. Dia juga dijuluki sikopat karena senang melihat orang susah. Tidak semua orang, dia hanya senang melihat beberapa orang tertentu tertekan. Otak yang dipunya oleh Deshaun diatas ambang rata-rata. Wajar saja jika dia dapat menghancurkan seseorang dengan mudah.
Yang terakhir Randy, meski dikenal sebagai bocah yang agak kalem. Tapi, tetap saja, dirinya sama dianggap gilanya oleh orang sini. Randy tak banyak bicara -- berbanding 180 derajat dengan dirinya di rumah -- tapi sekalinya berbicara itu pasti tentang ramalan yang ia lihat didalam mimpi. Karena itu dirinya hanya dianggap sebagai radio tua berjalan yang ocehannya tidak jelas. Padahal, ramalan Randy dua tahun lalu tentang gempa bumi benar adanya, bahkan ramalan yang ia katakan bahwa saat gempa Mr. Ben akan kehilangan rambut palsunya benar-benar terjadi. Jadi jangan tanya padaku kenapa dirinya masih dianggap rendah disekolah ini, aku pun tak tahu mengapa.
Dan sepertinya Kate sendiri akan berusaha untuk sejauh mungkin di sekolah dari tiga Yates bersaudara sekaligus menyelidiki desas-desus yang ia dengar. Sebenarnya ada satu desas-desus lagi dimana Deshaun menyelipkan jari -- entah jari apa -- dengan cincin couple dalam rangka menembak gadis yang disukainya.
Kate tengah merenungi nasibnya selama disini. Apa dia harus kabur? Mengingat keluarga angkatnya yang cukup gila dan juga cukup gothic membuat Kate tak habis pikir, dia ragu jika keluarga Yates adalah keluarga yang terbaik berdasarkan analisis Ayahnya. Kenapa tidak tinggal di keluarga paman Kai? Atau rumah siapa begitu yang sedikit normal. Tapi apa daya, keputusan ayahnya sama dengan keputusan kaisar dinasti Joseon. Perintah mutlak yang tak boleh ditolak.
Kate sebenarnya sedikit bersyukur setidaknya dia dapat bebas dari jeratan Javerio Gravherson selaku bocah tengik ingusan yang selalu menganggu hidupnya. Javerio adalah salah satu anak dari teman berbisnis sang ayah mereka sangat dekat saat kecil sebelum akhirnya keluarga mereka pindah ke Las Vegas, dan dengan seenak jidatnya menjodohkan Kate dengan si Javerio itu.
"Katherine bukan?"
Kate bingung saat seorang gadis dengan name tag Sherina Van Neck menyapanya. Gadis berambut sebahu itu membawa nampan makan siang miliknya dan menebar senyum ke arah Kate lalu duduk disampingnya. Untuk bukan Naeva, jika saja Naeva pasti adik bungsunya sudah menuduh Sherina sebagai gadis sok akrab. Meskipun adiknya cukup populer saat ini.
"Kau tau? Tiga adikmu tengah populer di antara para senior dan juga anak tengah, aku terkejut ternyata tiga artis tiktok itu memiliki kakak yang tak kalah cantik."
Ada sedikit kejadian konyol yang terjadi saat mereka memasuki gerbang sekolah. Seluruh siswa putri meneriaki mereka. Mungkin karena muka mereka sangat sering dijumpai di FYP media sosial. Kate rasa itulah yang membuat gadis bernama Sherina ini mendekat ke arahnya, Kate rasa.
Kate tidak tahu harus merespon apa, dia hanya tersenyum kecil. Melanjutkan obrolan dengan Sherina meski Kate hanya mengangguk, tersenyum dan membalas perkataan Sherina seperlunya.
'kena kau'
Sherina kemudian melirik kecil ke arah Kate. "Hei, kau terlihat sedang berat pikiran. Melepaskan dan berlari kadang baik sesekali."
Sherina meninggalkan meja yang sedari tadi ia duduki dengan Kate. Tapi melihat Kate tak banyak merespon sepertinya gadis itu memutuskan berhenti. Kate jadi teringat kata Sherina.
"Melarikan diri ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.