Tidak semua hantu itu menyeramkan, misalnya si adik manis dari neraka di negeri Jepang. Tomino dan puisi siksaan ciptaanya.
Seorang pria baya dengan rambut putih yang ter-tata klimis tengah memberhentikan mobilnya di depan sebuah mansion modern mewah berwarna putih. Angin yang bertiup kencang membuat laki-laki itu tersenyum riang sambil menyombongkan salah satu gigi taringnya.
Mobil Hyundai dengan seat 9 orang kini terparkir di depan mansion luas itu. Laki-laki berambut putih memutuskan untuk membuka gerbang. Tidak sebelum seorang petugas dengan kemeja biru dan celana hitam datang.
"Maaf? Bisa tunjukkan kartu identitas?"
Yang ditanya lantas terdiam. Kemudian mengambil dompet dari saku jas hitam yang dia pakai. Ah, aku jadi lupa menjelaskan. Pria dengan rambut putih itu menggunakan sebuah setelah jas hitam dan juga kacamata hitam. Satu-satunya yang berwarna putih adalah kulitnya yang pucat dan rambut nya itu. Sisanya benar-benar gelap. Seakan-akan ingin pergi mengunjungi pemakaman.
"Aku Charleston Yates, kau pasti mengenalku."
Charles memberikan sebuah kartu nama pada petugas yang berada di dalam gerbang. Petugas yang berada di dalam langsung menepuk jidat saat tau yang datang adalah Charleston Yates. Segera saja petugas itu memencet tombol dari remote kontrol kecil yang ia pegang. Kemudian memasang senyum hangat.
"Tuan Yates, selamat datang. Sudah lama anda tidak berkunjung"
Tuan Charles tersenyum singkat kemudian melirik ke arah manik si petugas, seakan-akan mencoba membaca sesuatu. "Aku datang untuk menjemput mereka. Terimakasih sudah menjaga rumah ini, Dalton"
Petugas itu kembali terkejut. Tuan Charles langsung melangkah masuk melewati jalan setapak menuju pintu utama. Sedangkan sang petugas tengah bingung. "Bagaimana dia tau nama depanku?"
"GAWAT! SALJU MANIS! ADA PENYUSUP! KODE 443!"
Wyhn yang mendengar pekikan dari Naeva yang tengah berdiri di depan jendela besar langsung saja bangkit. Menghasilkan bunyi gretak yang cukup keras karena lututnya sempat menyenggol kaki meja. Wyhn yang disebut sebagai 'Salju Manis' langsung saja memasang posisi siaga. Menuruni tangga dengan cepat lalu melirik ke arah kamera yang diletakkan pada pintu.
Wyhn mendekatkan Earphone nya. "Biip, ini Salju manis. Target terdeteksi akan masuk, ganti. Kepada berang-berang seksi."
"Bukankah itu terlalu vulgar Gin?"
"Diamlah angsa cinta, berang-berang disini ganti."
Naeva terkikik geli saat mendengar percakapan konyol mereka dari earphone. Padahal mereka sendiri sudah jelas tau kalau yang akan menjemput mereka adalah salah satu anggota keluarga Yates. Tapi maaf, mereka berpikir untuk menjahili salah satu anggota keluarga Yates itu supaya berpikir dua kali untuk mengadopsi mereka sementara.
"Ganti, kupu-kupu gula disini, apa semua sudah siap?"
Kate tengah sibuk mengecek minyak yang sudah ia tumpahkan di depan pintu. Wyhn telah kembali ke posisi semula. Kini persiapan mereka telah matang.
Tuan Yates akan membuka pintu dan berjalan, kemudian akan terpeleset. Lalu salah satu kakinya akan mengenai saklar dan membuat satu plastik tepung mengenai kepalanya. Dengan begitu, orang itu pasti kesal.
"Permisi?"
Suara ketukan pintu terdengar dari luar. Membuat Wyhn yang berjaga mengangguk ke arah Kate yang tengah menyiapkan jus jeruk di dapur bersih. Kini rencana mereka akan dimulai.
Wyhn berdehem pelan. Kemudian mengubah nada suaranya menjadi lebih rendah, agar terlihat seperti seseorang yang telah berumur.
"Iya, kediaman Graham. Apa anda dari keluarga Yates?"
Tuan Charles yang mendengarnya tersentak kaget. Bukankah berdasarkan hasil analisis nya yang membaca pikiran Dalton sudah tidak ada pelayan lagi? Lalu siapa si wanita tua ini?
Charleston menurunkan kacamata hitamnya. Menampakkan manik yang berwarna biru gelap dan tersenyum manis. "Ah, sepertinya nona muda sudah menyambut kedatangan saya ya,"
Wyhn hampir tersedak air liurnya sendiri. Mata yang cukup cantik untuk seseorang yang memiliki fesyen cukup nyentrik.
"Baiklah, silahkan masuk."
Wyhn mundur beberapa langkah kemudian mengambil penggaruk punggung yang ia siapkan sebelumnya. Biarkan si Charleston itu bingung pikirnya.
Pintu terbuka saat Wyhn menyentuh tombol nya dengan salah satu sisi dari penggaruk punggung. Pintu geser itu terbuka menampakkan sosok yang sama seperti di awal.
Pria tinggi dengan tatanan rambut klimis, mata biru gelap yang sangat cantik. Jas hitam rapih dan juga bunga mawar putih di kantung jas lalu sebuah kalung berbentuk salib yang cukup besar.
Ternyata dugaan keempat anak itu salah. Charleston Yates tidak langsung berjalan seperti apa yang mereka rencanakan. Laki-laki itu malah tersenyum tipis lalu melirik ke bawah. Ke arah sepatu kulit miliknya yang sudah terembes minyak.
"Kalian mencoba menjahiliku ya?"
Nada jenaka itu membuat Naeva yang melirik dari lantai dua mendecih kesal. Tidak peduli dengan Gina yang tengah ternganga melihat sosok yang sempat ia singgung tampan kemarin.
Tuan Charles langsung saja menjentikkan jarinya. Secara ajaib sebuah lap tangan muncul. Sebuah cahaya keunguan mengitari lap yang terbang itu. Wyhn menutup mulutnya sendiri, membuat penggaruk punggung yang ia pegang terjatuh.
Lap tangan melayang itu ukurannya semakin besar. Masih dikelilingi cahaya ungu, lap tersebut mulai menari-nari di atas lantai. Membuat mereka ber-empat kembali terdiam.
Kate yang menyaksikan itu dari belakang saja lagi-lagi menampar kecil pipinya. Tidak-tidak. Kejadian ini nyata.
Naeva sudah lelah. Dia bahkan sudah tidak kuat untuk melihat seluruh kejadian yang ada di depannya. Minyak yang sebelumnya terbeber itu kini sudah bersih.
Lap tangan yang membesar itu kemudian kembali naik, berubah menjadi ukuran normal dan jatuh ke atas tangan milk Tuan Charles.
Tuan Charles kembali menjentikkan salah satu jarinya, dan secara ajaib pula lap tangan itu menghilang.
Laki-laki baya dengan pipi berlesung itu tersenyum tipis.
"Ah, kalau begini caranya, aku makin menyukai anak manusia."
🌚🌚🌚🌚 Dia bukan pervert loh ya. Haha, terimakasih dan adièu
P.s : aku bakal usahakan update tiap hari yaw 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
The Yates Family [AESPA]
FanficArwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat. Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...