The Torn Lips: Kabur Atau Mundur?

89 34 18
                                    

    Nyatanya tidak seluruh arwah perempuan dengan rambut panjang itu galak, buktinya ada bangshee, yang siap membawa kabar kematian dirimu sendiri.

    Nyatanya tidak seluruh arwah perempuan dengan rambut panjang itu galak, buktinya ada bangshee, yang siap membawa kabar kematian dirimu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Tadi siang, seisi rumah dikagetkan dengan Kate yang datang membawa seseorang. Nyonya Whitney dan Tuan Charleston tentu saja menyambut dengan baik laki-laki yang pulang dengan Kate. Tapi rumput mereka menolak memendek karena mencium hawa-hawa mengerikan dari seorang laki-laki bernama Javerio. Lalu, bagaimana dengan keadaan adik-adik Kate yang tau jika Kate membenci laki-laki itu setengah mampus? Ya jawabannya hanya satu kalimat.

    Ternganga, terjungkal, terpeleset dan tergonjrang-ganjring karena kaget.

    "Dia bahkan sudah membuat masalah di hari pertama sekolah"

    Ucap Deshaun, membuat Wyhnterin menoleh ke arahnya. Deshaun duluan lah yang mengajak Wyhn untuk membicarakan orang lain atau melakukan sesi ghibah, jadi jangan salahkan Wyhnterin ataupun Naeva yang ikut mendekat. "Kak Jav sudah berulah?"

    Ucap Naeva sambil mengedipkan matanya lucu, Wyhnterin hampir saja muntah melihat ekspresi Naeva yang malah tampak mengkhawatirkan si laki-laki menyebalkan itu. Dengar, bahkan suara Javerio yang  tengah mengata-ngatai rumput masih terdengar sampai sini

    "Laki-laki itu menyuap seisi klub marching band, entah untuk apa"

    Naeva hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dia juga sudah tidak heran mengingat bagaimana dulu kakaknya dan Javerio itu berdebat, belum lagi dengan ibu nya kak Javerio yang terlihat seperti wanita-wanita kaya zaman lawas, yang menggunakan dress berwarna ungu mengkilap dengan rambut nya yang dipenuhinya gel.

    "Marching band? Sungguh? Di saat orang tengah berduka dia mau membuat pawai?"

    Deshaun memutar tatapan matanya kemudian melihat Bozu yang berlari dengan mata yang berkedip-kedip tanda jika hantu itu tengah disuruh dan panik. "Lihat, bahkan dia menyuruh Bozu untuk membersihkan rumput yang menempel di celana jeans-nya"

    Deshaun sepertinya sangat cocok untuk menjadi ibu atau bapak kos ya.g hobi bergosip, lalu apa-apaan tadi gaya duduknya. Wyhnterin berasa melihat impoten tengah menggosipkan laki-laki saat ini, sayangnya Deshaun terlalu berotot untuk memakai pakaian perempuan. "Aku juga terkejut dengan kabar tadi."

    Naeva menyadari kondisi ini, mungkin dia bisa mengubah sedikit motif pembicaraan mereka. Mengingat kode-kode itu hanya diingat oleh anak klub penjaga dan Delton itu pasti sibuk mengurus kasus kematian gadis tadi, dia jadi bertanya. "Aku juga cukup sedih, apa kalian tau siapa yang meninggal?"

    Wyhnterin jadi tertekuk lesu, dia kemudian melirik ke arah jendela. Dalam novel tertentu mungkin akan dideskripsikan jika Wyhnterin menoleh ke arah jendela, menikmati hembusan angin dan juga batang ilalang yang tengah terbang tertiup angin, dandelion juga ikut terbang seakan-akan mencoba membawa kesedihan Wyhn bersamanya, terbang mengikuti angin. Namun sayangnya, pemandangan rumah Yates itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah kuburan keluarga. Jadi apa yang harus aku deskripsikan? Fakta jika kuburan mereka selalu ramai saat malam Halloween? Baiklah, cukup pembahasannya.

    Wyhn berujar pelan, "anak itu teman sebangku ku. Lee Hyang-il dia sangat akrab dengan kak Gina"

    Semua orang tampak terkejut, tak terkecuali Naeva. Bukankah artinya akan lebih mudah untuk mencari informasi jika dia sudah dekat dengan salah satu saudaranya, meski Naeva harus menjaga sikap nantinya. "Ah, aku minta maaf"

    Wyhn hanya tersenyum simpul, lagipula jika boleh jujur dirinya dan Hyang-il baru bertemu sekali ini saat disekolah pula. Jadi merasa belum banyak kenang-kenangan yang dibuat Wyhnterin hanya akan berduka sebagaimana berduka pada umumnya. Tidak akan berlebih-lebihan karena dirinya sendiri juga baru saja kehilangan.

    "Bukankah kasus ini sedikit aneh? Pembunuhan di pagi hari itu cukup mengerikan"

    Semua juga setuju, kejadian pembunuhan di pagi hari bukanlah hal yang indah. Di pagi hari seharusnya orang-orang merasa senang dan menikmati udara pagi tapi sekarang malah menikmati kabar duka yang cukup perih.

    "Silahkan masuk,"

    Suara nyonya Whitney terdengar lembut, membiarkan laki-laki tinggi dengan mata sipit itu masuk. Javerio lantas berdehem dan mencoba untuk bersikap se gentleman mungkin. Sedangkan Kate yang sedari tadi kebingungan malah berjalan dan nyaris menumbur dinding.  Gina yang melihat tingkah aneh Kate lantas membantu sang kakak dan masuk ke kamar. Gina mencoba memegang telapak tangan Kate tapi pandangannya yang terlalu fokus memperhatikan sosok jangkung yang baru saja datang membuat Kate meringis ngilu dan langsung melempar tangan Gina begitu saja.

    Jangankan Gina, semua orang yang melihat kejadian itu bahkan bingung. "Ah, tidak apa aku akan mengurusnya."

    Ada yang tidak beres dengan Kate, itu lah yang dipikirkan oleh tuan Charleston saat melihat sebuah bayangan aneh menempel pada bayangan milik Kate.





























    Kate Point Of View

    Aku terdiam, badanku serasa membeku saat luka itu kembali disentuh. Setelah menutup pintu aku memutuskan untuk duduk tepat dibelakang pintu itu sendiri, melempar Tote bag yang kubawa dan duduk, menyembunyikan kepalaku di antara lutut. Mimpi, itu ...  Aku kira kejadian itu hanya mimpi tapi lukanya malah terbawa sampai ke dunia nyata. Apa yang Javerio katakan tadi siang benar? Aku sengaja diguna-guna?

    Aku mengingat semuanya, dengan jelas dalam mimpi itu. Seorang gadis berusia 14 tahun yang tangannya diikat dengan tali tambang kemudian di geret menggunakan kuda. Aku dapat merasakan bagaimana tubuh kecil itu menghantam jalanan yang berbatu, dengan tangan yang tertarik pada kuda yang berlari cepat. Aku juga melihat benda lain di mimpi itu. Sebuah rangkaian potongan memori, sebuah kertas dengan cap bunga lili laba-laba dan juga rumah bernomor 718 dengan gerbang berwarna merah. Rumah siapa itu? Kenapa gadis itu diikat dan digeret dengan kuda? Kenapa gadis itu dibawa ke rumah itu dan kenapa pada akhir mimpi ku aku malah melihat seseorang yang tertidur di bawah kain berwarna hitam? Kenapa?

    'tok

    'tok

    Aku dapat mendengar suara ketukan pintu itu dari luar, itu pasti Gina atau orang rumah yang panik karena aku tiba-tiba kelepasan tadi. Ah, sial sekali.

    Aku melirik ke arah figura yang diberikan oleh Javerio tadi, foto kami berlima saat masih kecil dan Naeva masih balita. Sebenarnya, apa aku benar-benar akan diguna-guna? Atau bahkan adikku juga?

 Sebenarnya, apa aku benar-benar akan diguna-guna? Atau bahkan adikku juga?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Yates Family [AESPA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang