Arwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat.
Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...
Gadis dengan rambut bergelombang itu termenung saat tatapan tajam Randy menginterupsi, sedangkan Naeva menatap nya dengan tatapan bingung dan takut. Sungguh, jika Shuhua boleh mendapatkan pemaafan dan juga pengakuan maka dia akan berteriak dengan keras, ada orang lain di balik cerita ini! Dia hanya penasaran.
"Kenapa kau selalu ada di tempat kejadian? Oh kecuali tempat Almarhumah Sunny"
Shuhua berkeringat dingin bagaimana dia akan menyebutkan nama seseorang yang jelas-jelas tidak akan dipercaya dengan mudah oleh orang sekolah ini. Dia menatap Randy. "Ingin bicara atau aku suruh arwah yang memaksa?"
Naeva menatap semua kertas yang ada di tangan Shuhua sebelum nya. Kertas yang menyebabkan klub pengawasan terpingkal-pingkal karena itulah bukti dan petunjuk mereka. "Apa hubungan mu dengan Hyang-Il?"
Shuhua akhirnya menarik nafas panjang. "Dia teman ku"
Randy mengangkat alis, "hanya teman? Kau yakin? Kalian lebih mirip seperti Sahabat atau saudari seper-gila-an"
Naeva ingin jujur, saat ini dia menelan ludahnya sendiri. Baru kali ini dia melihat Randy menakutkan begini, apa ini tanda-tanda? Tanda-tanda ia sudah di ambang batas ego nya sendiri? Naeva tidak tahu. Yang pasti mereka harus mengintrogasi gadis ini.
"Kenapa kau ada disa-"
"APA KALIAN TIDAK MENCURIGAI WYHNTERIN YANG JUGA ADA DISANA?" Suara itu bak pekikan diterjang angin, tajam dan cepat. Randy mengerjapkan mata pelan. "Aku bertanya pada mu, bukan tentang Wyhnterin atau yang lain"
Shuhua semakin terdiam. tidak, bukan keinginan nya di jadikan kambing begini, tidak mungkin teman nya menjadikan umpan untuk kesenangan sendiri. "Karena aku diperintah, dia mengancam akan membunuh ku juga jika tidak menuruti nya!"
Randy diam dan duduk di kursi tepat didepan Shuhua dan menatap nya datar. "Siapa yang menyuruhmu?"
Naeva menoleh ke sekeliling merasa ada yang mengintip. Shuhua semakin tercekat. "Hanni, Hanni Willson"
Randy menatap nya, masih dengan ekspresi datar yang sama. Mendadak berakting seperti dirinya adalah aktor terbaik di Poveglia. "Kenapa aku harus percaya padamu?"
Shuhua menatap sayu, dia akhirnya tertawa frustasi. "Sudah kubilang kalian tidak akan mempercayai ku"
Naeva menatap Shuhua. "Apa yang kau maksud kalian? Aku mempercayai mu"
Randy menyeringit kemudian langsung berdiri menatap Naeva dan bertanya-tanya. Saat ini dua anak itu berdebat, meninggalkan Shuhua. Setidaknya dia akan mencoba menenangkan pikiran nya saat ini. Dirinya bergumam kecil, nyaris tak terdengar "dan ... Mimpi buruk itu, juga mempengaruhi ku"
Kate hanya berdiam diri di rumah, gelang itu terus-menerus ada di lengan nya. Saat ia melepaskan nya paksa, maka saat bangun di pagi hari gelang itu muncul lagi. Kaus tangan atau perban bahkan obat dari Nyonya Yates sama sekaki tidak berefek! Noda gosong dan terbakar itu semakin besar, apa dia benar-benar di masuki hantu? Dirinya asik mengingat surat wasiat orang tuanya, apa mungkin ini yang mereka maksud mereka harus diasuh sejenak? Ini aneh!
"Sayang? Bagaimana lengan mu? Sama sekali tak ada perkembangan?" Whitney bertanya dengan tenang sambil membawakan teh dari gunung di Indonesia, cukup jauh. Tapi ini sangat sepadan karena mereka dapat bertemu dengan salah satu roh harimau disana. Entahlah, jangan tanya padaku apa tujuannya. Lagipula, sudah menjadi kebiasaan untuk seorang penyihir bertemu dengan satu spesies nya.
Whitney sudah banyak membaca buku tentang gelang ataupun benda magis lain yang bisa menyimpan kutukan. Tapi, gelang dari mendiang Irena sana sekali tidak memiliki semua ciri yang disebutkan didalam buku yang ia baca. Membuat Whitney harus mengunjungi penyihir hitam. Mengunjungi penyihir hitam tanpa suami mu adalah salah satu bentuk realistis untuk bunuh diri. Karena seperti yang digambarkan dalam dongeng, penyihir hitam kebanyakan hanyalah penyihir paruh baya dengan hidung panjang dan juga rambut putih berantakan, baju mereka ungu gelap dan juga tawa mengerikan yang seperti alarm di pagi hari Senin.
Karena itu, keputusan Whitney sudah bulat, dia tidak akan mendatangi penyihir hitam a.k.a dukun tanpa ditemani Charleston, suaminya.
Kate menatap pergelangan tangannya lagi, apa yang akan dilakukan sekarang? Setelah kue kematian apa mereka akan mendapat mayat itu langsung dirumah ini? Mungkin saja, tidak ada yang tidak mungkin di Poveglia. Bahkan, jika kamu mencari ikan piranha bakar pun kurasa ada. Kau tau selera makan orang spesial disini agak aneh. Meski mereka konglomerat sekalipun, maka semakin aneh.
Cuaca dingin malam ini membuat Deshaun yang menemani sang ibu hanya tertawa canggung --palsu-- ini karena dia sendiri tidak tau bagaimana caranya menghadapi ras terkuat di bumi ini atau yang mereka sebut sebagai wanita. Selain kadang-kadang buang waktu, tidak menuruti wanita juga bisa membuang nyawamu cuma-cuma. Delton Yates akan datang sambil bergandengan dengan malaikat maut dan menyapa mu 'oh hai, gadis baik. Selamat datang ke neraka karena sering bertengkar dengan ibumu'. Deshaun menggelengkan kepalanya kuat-kuat, itu adalah hal yang lebih mengerikan daripada memakan makanan aneh di cafetaria. --walaupun sebenarnya Bozu juga sering membuat makanan normal untuk mereka--
Saat ini Nyonya Whitney sedang memikirkan banyak hal tentang anak angkat mereka meski status nya hanya sementara. Lagipula, anak kandungnya sudah cukup berani jadi dirinya tak perlu khawatir. Dirinya yakin, Jika Delton maka orang itu akan musnah ditangannya, Jika Deshaun, maka orang itu akan menjadi teman untuk bermain di orkestra khusus acara pemakaman dan jika di bungsu Randy, Nyonya Whitney yakin orang itu akan dijadikan objek lukisan baru, tentu saja. Tapi, juga ada kemungkinan jika orang itu akan berakhir sama seperti tengkorak di dalam mobil keluarga Yates --aku harap kalian masih ingat itu--
Hal yang saat ini dikhawatirkan oleh Nyonya Yates adalah anak kedua keluarga Graham, Regina. Dia menghubungi telpon rumah keluarga Yates dan berkata akan mengadakan pesta menginap di rumah temannya. Masalahnya, setelah menjadi anggota keluarga Yates, apa anak itu punya teman? Itu yang membuat Nyonya Whitney menjadi semakin gelisah. Apalagi dengan suara tertawa gadis yang cukup melengking --itu mirip hantu air-- tentu saja membuat Nyonya Whitney sedikit tidak tenang.
Jangan sampai Regina yang diam saja juga ikut dalam kejadian ini, setidaknya Nyonya Whitney juga tidak tau kalau Naeva diam-diam ikut dalam kasus ini, sejenis pengeledahan ilegal karena kamu tidak mendapatkan surat izin dari petinggi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.