Naeva yang sedang demam tinggi membuat Randy harus menahan amarah dari Delton. Sudah satu hari semenjak kejadian kemarin berlalu, dan seperti yang kita ketahui. Akal-akalan dua bocah dan Shuhua itu sebagai Holmes pemarah sudah ketahuan. Mereka ketahuan karena ikut andil dan juga mencuri beberapa barang bukti.
Seperti kertas dari kue yang datang di hari saat Sunny tiada, ataupun kertas kedua yang sepertinya diambil oleh Shuhua. Randy menunduk lesu, menatap sang kakak yang saat ini seperti akan meledak. "Apa kau tahu apa yang kamu maksud dari perbuatan kalian ini?"
Randy tidak menjawab, dirinya mungkin masih berani menjawab omongan sang ayah yang notabene nya tidak terlalu menyebalkan saat marah, tapi untuk menjawab omongan sang kakak. Randy mengaku kalah. Dia tidak mau mati disambar petir dan fotonya secepat itu di pajang di lorong foto-foto sesepuh keluarga Yates.
Seekor mahluk berbulu kecil mengintip dari balik pintu, Randy yang mendengar suara derap langka dari Rubah kesayangan nya segera membuat sinyal bahaya dengan tangan nya. Dia tidak mau rubah putih kesayangan nya itu ikut mati tersambar petir. Delton lagi-lagi menghela nafas panjang melihat kelakuan adik bungsunya. Dia ingin marah, tapi ini memang masa aktif nya anak-anak.
"Oke terserah dengan itu, tapi apa kalian mendapatkan petunjuk? Jangan bilang kalian hanya bermain detektif konyol tanpa tahu arti dan juga Mak-"
"DAEGU!"
Randy memekik dengan keras saat Delton mulai bicara dengan panjang. Telinga nya serasa panas saat laki-laki itu mulai mengoceh. Padahal, dia itu laki-laki, bukan stereotip nya untuk laki-laki mengoceh seperti ibu rumah tangga --kecuali rumor biseksual nya nyata dia benar-benar akan menjadi ayah rumah tangga--. Delton menatap Randy dengan tatapan tajam yang sama, seakan-akan meminta penjelasan.
Awan kelabu muncul di atas langit, tidak terlalu besar untuk menutupi seluruh cakrawala. Kamar Randy Yates yang berada di menara mendadak gelap, karena awan muram yang dibuat Delton yates itu hanya menutupi bagian atas dari kamarnya saja. Seperti kamu melihat sebuah kecoa melayang di atas sup ikan mu, sangat terlihat jelas jika kamar Randy Yates mendadak gelap gulita.
"Dagu apa nya? Dagu ku sudah berbentuk bagus dari sananya" ucap Delton sombong.
"Bukan dagumu kakak bodoh! Daegu! D-A-E-G-U. DAEGU!"
Delton mengedipkan matanya beberapa kali saat Randy mengucapkan kata-kata itu dengan keras tepat di depan wajahnya. Hal itu membuat Delton terpaksa mengelap wajahnya. "Sial, air ludah mu muncrat"
Randy segera menutup mulutnya rapat-rapat, niat hati menyumpahi sang kakak agar terpeleset saat lewat taman di samping rumah dan langsung dikubur oleh Goofy saat dia sedang berkebun. Final Randy dan sumpah serapah nya.
Delton menyeringit kemudian menatap Randy dengan kaku. "Baiklah apa itu Daegu?"
Randy mengambil semua barang yang mereka bertiga berhasil kumpulkan --Shuhua, Naeva dan Randy--. Delton menatap tajam saat melihat anak-anak ini bahkan memfotokopi semua berkas yang dikumpulkan oleh klub pengawasan. "Ah kalian anak-anak kematian."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Yates Family [AESPA]
FanficArwah yang bergentayangan, pohon jiwa disamping rumah ataupun koleksi tulang belulang dari hewan-hewan pengerat. Selamat datang di sebuah tempat yang orang-orang sekitar sebut sebagai rumah keluarga Yates. Tidak-tidak, ini bukanlah cerita Adams...