The Torn Lips : Dongeng

31 13 5
                                    

 

  Kali ini, mari kita kembali ke sekitar 10 tahun lalu saat para anak-anak di rumah keluarga Yates masih berusia dibawah 10 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Kali ini, mari kita kembali ke sekitar 10 tahun lalu saat para anak-anak di rumah keluarga Yates masih berusia dibawah 10 tahun. Apa kamu masih ingat soal jadwal hiburan malam keluarga Yates? Ya, aku tidak yakin dimana aku menempatkan jadwal nya tapi beginilah suasana 10 tahun lalu.

    Randy mendadak lesu, laki-laki manis itu mengelus perut nya yang penuh akibat memakan terlalu banyak telur ikan bakar dan juga bakwan otak kelelawar -- Nyonya Whitney bilang, bakwan adalah salah satu hidangan gorengan yang lumayan terkenal di Asia, karena itu dia merenovasi sedikit resepnya, mengganti udang menjadi otak kelelawar --

    Deshaun terkikik geli melihat adiknya yang saat ini kekenyangan sedangkan Delton masih sibuk menghitung data yang banyak sekali ia terima dari gereja. Sudah biasa baginya untuk kerja lembur bagai kuda. Nyonya Whitney datang sambil membawa buku tebal, sampul merah kecoklatan itu tampak tua dsn berdebu, namun kita dapat melihat sederet huruf yang tak dapat dibaca berwana emas terang. Tuan Charleston menghidupkan api unggun di perapian dan membentang karpet bulu llama eksotis.

    Dan selamat membaca ceritanya.

        Manusia seringkali lupa jika ada dunia yang tak dapat diukur. Dunia yang dipenuhi oleh  para leluhur. Batasan yang dekat membuat mereka mudah untuk berbaur. Menggoda para manusia gila yang mudah tergiur. Karena konon katanya, mereka bisa mengatur. Agar kehidupan jadi indah dan makmur. Tapi, pertanyaan nya hanya satu, apa mereka siap dengan konsekuensi hidup yang akan hancur?

    Jemari lentik Nyonya Whitney membalik kertas yang ia baca ke halaman selanjutnya, lentera temaram itu tampak menemani bau semerbak dari mawar yang manis. Delton mendadak membuang kertas yang ia dapat dari gereja, dia akan mendengar cerita dari ibunya.

    Di beberapa tempat di dunia ini, terlebih bagian terpencil. Jangankan untuk melihat hal aneh, sebagian besar orang-orang di tempat terpencil masih mempercayai berbagai mitos dan takhayul. Jangankan tempat kecil, di banyak daerah di Asia pun, masih banyak yang mempercayai kisah wanita bertopeng yang terbang di udara, hantu laki-laki yang menjaga pintu neraka, Hotel khusus yang dibuat arwah pendosa untuk menebus keburukan nya, bahkan hantu laki-laki yang masih mencari pasangan untuk dibawa ke akhirat. Hal-hal ini sudah menjadi biasa saja, bahkan hantu pembawa kekayaan.

    Salah satu kisah yang paling sering di angkat dari tempat Nyonya Whitney lahir atau Korea adalah kisah tumbal anak perempuan remaja untuk menjadi penarik harta. Arwah pendendam ini akan menuruti, melindungi bahkan melakukan apapun untuk memuaskan sang majikan agar dapat kembali ke dunia. Padahal, jika dipikir-pikir hal tersebut mustahil. Tapi faktanya, Arwah hanya akan mengingat cara mereka mati, mudah saja untuk menipu mereka.

    Desa yang dijuluki sebagai desa bunga Lilly di ujung Kota Daegu adalah salah satu tempat yang disebut-sebut sebagai tempat sakral. Desa yang digadang-gadang menjadi desa penghasil gadis cantik semenjak penjajahan Jepang beratus-ratus tahun lalu. Tidak semua orang kaya di desa ini, kebanyakan dari mereka hanyalah pekerja tani biasa ataupun nelayan. Pada zaman itu, sekolah bahkan hanya berdiri satu di tengah-tengah Daegu. Sekolah dasar, menengah, bahkan menengah atas hanya berdiri di sana.

    Lalu apa hubungannya dengan Nyonya Whitney? Apa Nyonya Whitney lahir di Daegu? Tidak. Ini adalah kisah yang diceritakan Irena pada Whitney. Karena itu, Whitney menambah cerita ini dalam koleksi cerita hantu miliknya.

    Di desa ini setiap satu tahun sekali seorang dukun Shaman kepercayaan mereka akan datang. Tiap bulan purnama, di pertengahan tahun. Semua anak perempuan berusia 14 tahun akan dikumpulkan di lapangan untuk merayakan festival bulan, yang sebenarnya hanyalah akal-akalan para dukun Shaman untuk mencari korban.

    Pada malam itu, bulan bersinar terang, lentera-lentera mahal yang sengaja dibawa dari ibu kota akna dipamerkan dan diberi pada anak-anak perempuan remaja. Para orang tua dan laki-laki juga akan ikut bersenang-senang bersama, persis seperti perayaan festival pada umumnya. Hingga akhirnya pukul 11 malam, semua nya akan disuruh pulang ke rumah, karena tengah malam bukan lah waktu yang baik meski bulan akan bersinar sangat terang. Tapi, para anak-anak perempuan akan dikumpulkan di lapangan rumput lebar yang ada di desa itu untuk berbagai hadiah. Semuanya sudah di urutkan di dibungkus dengan kertas warna-warni berbeda agar sang dukun perempuan tahu kemana hadiah 'khusus' itu jatuh.

    Karena hadiah khusus itu adalah penanda jika dia tumbal selanjutnya.

    Gadis cantik yang mendapatkan hadiah khusus itu adalah seorang gadis dengan hanbok sederhana berwarna biru tua, kulitnya seputih susu dengan manik mata almond yang memesona. Tangan nya terlihat halus meski ia selalu membantu orang tuanya di pelabuhan. Rambut panjang itu tampak rapih dan mengkilap di bawah cahaya bulan. Gadis itu tersenyum manis saat mendapatkan sebuah kotak hitam. Dirinya kemudian membuka kotak tersebut dan Tersenyum histeris.

    "Gelang! Aku mendapatkan gelang!"

    Sang dukun perempuan tersenyum dan membiarkan anak-anak perempuan tadi membawa hadiah yang mereka dapat, mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing. Dibalik pohon akasia besar itu, seseorang dengan pakaian bangsawan berdiri, dia tersenyum. Saling mengirim kode pada sang dukun. Pertanda gadis dengan hanbok biru tua itu adalah gadis yang mereka cari sebagai sumber kekayaan.

    Selama 3 tahun, gadis itu di manjakan oleh nona dukun, bahkan keluarga dan penduduk desa juga dimanjakan dengan banyak makanan dan berbagai perlengkapan berkerja seperti jaring, pupuk, cangkul dan juga kendi. Apakah orang tua dari gadis itu tau anaknya akan ditumbalkan? Tentu saja orang tua mereka tahu. Karena itu hampir setiap malam selama tiga tahun itu rumah mereka selalu berasap, Lantaran orang tua mereka membakar uang pemberian si dukun dengan harapan perjanjian dibatalkan.

    Tapi kejadian ini membuat si gadis cantik menjadi murka, dia bisa membeli banyak barang-barang cantik dan juga tak usah payah-payah memilih dan berteman dengan orang miskin lagi. Karena itulah, keributan besar terjadi di rumah si gadis, dan akhirnya gadis yang dibutakan oleh harta dan ketidaktahuan nya membawa semua sisa uang itu pergi, membeli berbagai barang mewah. Namun, sayangnya setelah satu minggu, sang dukun perempuan datang lagi, menjemput gadis yang sama dengan embel-embel merawat. Tapi nyatanya, tepat seminggu sebelum dirinya berusia 17 tahun. Gadis itu dikurung, tanpa air dan makanan. Tubuhnya diikat di lantai gudang dari bangsawan kaya, ditutupi selembar kain biru tebal yang membuat nya seperti monster gila.

    Kematian dari gadis cantik sebagai tumbal bukanlah perkara mudah, setidaknya butuh sampai waktu dua Minggu lebih dari tenggat waktu si gadis karena kegigihan nya untuk tetap hidup. Dukun perempuan menjadi takut-takut dengan arwah ini, tapi demi pekerjaan dia akan melakukan apapun. Termasuk melenyapkan gadis itu. Saat malam purnama yang sama dengan tiga tahun lalu. Pergelangan tangan gadis yang sekarat itu dipotong dengan pisau khusus. Gelang yang masih dipakai itu ikut dengan potongan tangan yang terbelah, apa gadis itu sudah mati? Tentu saja belum. Sang dukun perempuan terpaksa menusuk jantung dan merobek bibir sang gadis dari balik kain biru tebal itu agar benar-benar tewas. Selama tempat yang ia lukai adalah tempat yang tepat, maka tak ada masalah.

    Kisah yang Whitney dapat dari Irena adalah kisah dari tumbal terakhir, karena setelahnya, desa itu di bumi hanguskan akibat perang berdarah.

    Kisah yang Whitney dapat dari Irena adalah kisah dari tumbal terakhir, karena setelahnya, desa itu di bumi hanguskan akibat perang berdarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Yates Family [AESPA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang