33

115 3 0
                                    

"Daddy kenal denganmu sean jadi jangan berbohong pada daddy,katakan dimana dania? Mommy-mu mendesak dad untuk mencarinya terus!"kesal daddy.

"Lalu? Dia istrimu kan? Urus saja sendiri jangan melibatkanku"cuek sean.
"Sean jangan mengulur waktu"paksa daddy.
"Aku sudah melarangmu untuk menikah lagi dan kau tetap bersikeras untuk menikah dengannya, aku juga sudah memberitahu dad jika aku tidak akan pernah terlibat lagi dalam rumah tanggamu,kau bisa menganggap dia istrimu dan  dania itu anakmu dan mereka keluargamu tapi aku tidak akan pernah menganggap mereka sebagai keluargaku,ibuku,ataupun kakakku!"tegas  sean panjang lebar.

"Okey daddy melakukan kesalahan tapi katakan pada daddy,dimana dania?"tanya daddy.
"Apa anakmu ini sejahat itu dimatamu dad? Aku tidak menyangka,kau sudah mengkhianati mommy dan sekarang kau menuduhku tanpa ada bukti apapun? Wow serius dad?"tanya sean.
"Mereka berdua merusakmu!"sindir sean.
"Jangan pernah temui diriku sebelum kau melepas mereka!"ucap sean sambil berdiri untuk meninggalkan daddy-nya namun daddy mencegah.
"Apa maksudmu?"tanya daddy.

"Kau pilih istrimu dan putrinya itu atau kau memilihku! Mereka dan aku tidak bisa disatukan dalam suatu ikatan kau tau dad? Jadi jika kau masih bertahan dengan mereka lebih baik jangan dekati aku!"jelas sean sebelum benar-benar meninggalkan daddynya.

Dad menatap foto almh istrinya yang dipasang oleh sean didinding ruang tamu.

'kau mendidik-nya dengan benar,dia tidak pernah membiarkan seseorang mengisi tempatmu dihatinya,selamat kau sukses mendidik putra kita'batin daddy.
'tapi aku....maafkan aku'lanjutnya.

"Sayang dimana sean? Makanan sudah siap ayo kita makan bersama!"ajak mommy.
"Aku akan memanggil sean dulu"pamit sella.

"Sean"panggil sella.
"Ayo makan,mom dan dad sudah menunggu dibawah"ajak sella.
"Aku tidak lapar"jawab sean.
"Apa perutmu masih sakit?"tanya sella dengan hati-hati.
"Em iya aku masih sakit perutnya"jawab sean.
"Baiklah istirahatlah,aku akan segera kembali"suruh sella. Setelah sella turun kelantai bawah,mars masuk kekamar sean.

"Jadi bagaimana tuan?"tanya mars.
"Kalau bisa kau hentikan mereka jika ingin bertemu denganku, aku muak melihat mereka, aku sudah menyekap dania dan sekarang giliran ibunya itu"jawab sean.
"Aku bersyukur mars masalah keluarga mahendra sudah selsai tapi sekarang ada api yang susah kupadamkan"lanjutnya.
"Bagaimana keadaan dia?"tanya sean.
"Baik seperti yang tuan minta kami memperlakukan dengan yang tuan sarankan"jawab mars.

"Boleh aku masuk?"tanya sella sambil membawa nampan berisikan makanan.
"Ah ya tentu pintunya juga tidak ditutup masuklah"suruh sean.
"Saya permisi dulu"pamit mars.
"Apa yang mars katakan?"tanya sella.
"Pertama-tama jawab dulu kenapa kau membawa makanan kekamar?"tanya balik sean.
"Aku membawakan sarapan untukmu,makanlah! Aku akan turun dulu"jawab sella namun sean mencekal tangannya.

"Kita sarapan bersama"ucap sean.
"Sean,dibawah ada mom dan dad aku akan menemani mereka"balas sella.
"Kau tidak mau sarapan bersamaku?"tanya sean.
"Baiklah akan kutemani kau sarapan,sekarang makanlah"suruh sella.
"Baiklah duduklah"jawab sean. Sean mulai memakan sarapannya dan sella seperti perkataaannya jika dia menemani sean.

"Sean bisakah kau lebih cepat makannya? Tidak enak jika meninggalkam mereka dibawah"keluh sella.
"Kita tidak mengundangnya"sewot sean.

'apa mood sean seperti wanita saat datang bulan? Aneh sekali'batin sella.

Tok...tok...

"Dad? Mom? Kalian sudah selesai sarapannya?"tanya sella saat melihat orang tua-nya berdiri didepan pintu dan yah memang pintunya tidak ditutup.
"Em maaf tadi sean menyuruh sella menemaninya sarapan jadi sella terlambat untuk turun"sesal sella.
"Tidak masalah sella,em kami berdua mau pamit pulang dulu,semoga kau cepat sembuh sean"pamit daddy.
"Sekali lagi maaf"jawab sella.

"Kau lihat karena cara makanmu yang lambat daddy dan mommy sudah selesai sarapan"omel sella.
"Kenapa jadi salahkan diriku? Jika kau ingin aku makan dengan cepat kasih aku sekop bukan sendok"balas sean.
"Siapa juga yang menyuruhmu membawakan sarapan keatas!"lanjut sean.

"Dan siapa ya yang tadi memaksa minta ditemani?"sindir sella.
"Aku tidak memaksa"ralat sean.
"Tapi menyuruh,ya kau menyuruh!"tegas sella.
"Apaan sih perkara mereka saja dibikin pusing, aku sakit juga karena dirimu jadi kau juga wajib menjalankan tugasmu seperti mengurusku kan?"ucap sean.
"Ini,kembalikan saja kedapur aku sudah kenyang gara-gara omelanmu itu!"suruh sean dan sella langsung berangkat.

"MARS!"panggil sean.
"Siap tuan?"jawab mars.
"Kau jangan enak-enakan rebahan dirumah sebaiknya kau berangkat kekantor sana!"usir sean.
"Apa ada maslah tuan?"tanya mars.
"Tentu saja,moodku sudah rusak karena sella,aku kan hanya pura-pura sakit tapi dia malah bertindak berlebihan"jawab sean.
"Kau tau gara-gara dia tidak jadi sarapan bersama dad dan mom dia malah mengoceh saja seperti burung,memang kenapa? Aku hanya menyuruh dia menemaniku saja"lanjut sean.

'syukurlah tuan berbicara seperti kebanyakan orang yang punya perasaan'batin mars bahagia.

"OUHHHH jadi kau berpura-pura sakit sean?"tanya sella sambil menatap tajam sean.
"Kau berpura-pura sakit untuk mengerjaiku ya? Katakan! Jawab yang jujur! Dasar kurang ajar ya!"lanjut sella yang langsung meninggalkan kamar.

"Bodoh kau bagaimana bisa kau tidak menutup pintu!"maki-nya pada mars.
"Mengacaukan suasanan saja"sinis sean sebelum mengejar sella.

+++

"Sella"panggil sean.
"Kau marah?"tanya sean.
"Kau tau aku sengaja melakukan ini agar perhatianmu teralih dari kesedihanmu yang tidak berujung itu,ya setidaknya kau bisa melupakan 1 hari tanpa vino itu"lanjut sean.

"Kau tidak akan pernah mengerti kesedihan orang lain sean termasuk diriku!"jawab sella sambil memandang lurus pemandangan dari balkon. Sean langsung membalikan badan sella dan mengurungnya.
"Lalu? Bagaimana caranya agar aku bisa mengerti kesedihanmu?"tanya sean sambil mendekatkan wajahnya kewajah sella bahkan sella dapat merasakan hembusan nafas sean yang semakin berat.

"Harum-mu secandu ini kah?"tanya sean sambil menghirup wangi sella dengan rakus bahkan kini dirinya menenggelamkan kepalanya dileher sella. Sella yang terbuai hanya menutup matanya.
"Muach....muach....muach....ajarkan aku untuk mengenalmu lebih jauh lagi"bisik sean dengan nafas beratnya. Kini tangan yang tadinya memegang pagar balkon beralih memegang pinggang sella dan menempelkan dirinya untuk merapat ke sella.

"Se-se-sean"ucap sella terbata-bata.
"Hmm....kau mengairahkan sella"ucap sean dengan serak dengan kabut gairah dimatanya. Dengan sekuat tenaga sella mendorong sean membuat sean yang kaget mundur beberapa langkah.
"APA YANG KAU LAKUKAN SEAN? JAGA BATASANMU ITU!"teriak sella sebelum meninggalkan balkon itu sedangkan sean langsung termenung dilantai.

'apa?apa yang ku lakukan? Aku benar-benar tidak waras tadi benar-benar diluar kendaliku'batin sean kaget dengan dirinya sendiri.

//////

Cekelk...

"😯" Sella terkejut karena ternyata kalian blm vote apalagi komen silahkan follow dulu sebelum lanjut ke part lanjutnya

Menikahi Pria Lain (Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang