34

137 5 0
                                    

------23.56-------

Ceklek...

"😯" Sella terkejut karena penampilan mars yang sudah acak-acakan dan basah kuyup.
"Mars?"cicit sella.
"Kau baik-baik saja?"tanya sella.
"Apa tuan sudah pulang?"tanya balik mars dan sella menjawab dengan gelengan dikepala.
"Kau kenapa mars?"tanya sella.
" Tadi tuan sean pergi ke club dan dia sudah mabuk berat lalu saat saya mau mengajaknya pulang dia malah melempar saya kekolam dan saya melihat dia mengendarai mobil dengan kecepatan penuh nyonya"jelas sean.

'apa ini karena tadi pagi? Ini hubungan yang salah tapi aku tetap istrinya dan kewajibanku?? Aku tadi bahkan menolaknya tapi jika aku tidak menolak maka....arrgghh'batin sella berkecamuk.

BRAK!

Sean menendang pintu sambil memegang botol miras. Sella langsung menghampiri sean dengan keadaan yang sangat kacau dan bau menyengat minuman.

"Sean ayo kubantu kau"tawar sella namun sean menolaknya.
"Minggir..aku....bisa...sendiri....."tolak sean sambil jalan sempoyongan. Saat ingin menaiki tangga sean kesusahan dan  berjalan dengan tangan yang memegang pegangan tangga.

"Mars bersihkan dirimu aku akan mengurus sean"suruh sella. Sella mengikuti sean dari belakang sampai sean memasuki kamar dan langsung tiduran diranjang. Sella membantunya untuk tidur dengan benar dan melepas dasi dan sepatunya lalu menyelimutinya.

Hueeekk...huekkk...

"Sean"panik sella saat sean memuntahkan minumannya yang ia teguk.
"A-air"lirih sean. Sella langsung mengambilkan air putih dan membantu sean meminumnya.

Tok..tok...

"Mars masuklah,kau hubungi dokter dan jaga dia dulu,aku akan nembuatkan makan malam untuk kalian"surhuh sella.
"Baik nyonya"jawab mars.

Setelah hampir satu jam berperang didapur,sella sudah selesai melakukan tugasnya.

"Apa dokter sudah memeriksanya?"tanya sella sambil meletakkkan nampan dimeja nakas.
"Sudah nyonya"jawab mars.
"Makanlah dulu aku sudah menyiapkan makan malam diruang makan setelah itu istirahatlah"suruh sella.

"Sean...sean.."bisik sella sambil berusahan membangunkan sean. Mata sean terbuka dan menampilkan mata yang merah.
"Duduklah,makan dulu,kau belum makan kan?"suruh sella. Sean dengan patuh dan duduk.
"Ini makanlah"suruh sella sambil mengambilkan makanannya namun sean hanya melihatnya saja.
"Kau tidak lapar?"tanya sella.
"....."
"Mau disuapi?"tanya sella dan sean mengangguk.
"Baiklah.....buka mulutnya aaaa"suruh sella. Sella menyuapi sean sampai selsai. Saat sean mau tidur kembali sella menghentikannya.

"Gosok gigi dulu okey,kau bisa berjalankan?"tanya sella.

Sampain dikamar mandi,sella mengambilkan sikat gigi yang sudah ia kasih pasta gigi dan pergi mengambilkan baju ganti untuk sean. Sesampai dikamar mandi lagi sean masih memegang sikat gigi dengan memasang wajah yang datar.

Sella berinisiatif membantu menggosokkan gigi sean.

"Ini,kumurlah"suruh sella.
"Ini dipakai dan cepat keluar!"lanjutnya. Sean memegang tangan sella saat sella berjalan meninggalkannya.
"Bantu aku"lirih sean.

Sella nampak berfikir-fikir dan...

"Ganti celanamu dulu,akan ku tunggu diluar!"suruh sella.

Ceklek....

Sella langsung melepaskan kemeja sean dan menggantikannya dengan baju ganti yang sudah dipegang oleh sean.

"Tidurlah"suruh sella. Sean langsung menarik sella untuk ikut dengannya dan ternyata sean menyuruh sella keluar dari kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya namun sella mencegahnya dengan kaki.
"Dengan kondisi seperti ini,bar didalam kamarmu dan kau mau tidur sendiri? Tidak!"tegas sella. Ya memang sean mempunyai bar sendiri dikamar.

Sella memaksa masuk dan menuntun sean agar segera tidur.

"Tidur!"suruh sella. Setelah sean tidur sella mengambil bantal dan selimut dilemari dan bergegas untuk tidur disofa.

Pagi hari....

BRUK!

"Aww"pekik sella karena terjatuh dari sofa. Sella langsung berdiri dan mengecek sean namun tempat tidur itu sudah kosong.
"Sean?"gumam sella.

Ceklek....

Sella mengalihkan perhatiannya kepimtu kamar mandi yang baru terbuka dan menampilkan sean dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Sella melihat sean mendekat dan memberikan handuk kecil padanya lalu sean duduk disofa dimana sofa itu yang buat tidur sella.

Sella tanpa babibu mulai menghanduki rambut sean,sean menarik sella untuk lebih dekat dengannya bahkan kedua tangan sean melingkar indah dipinggang sella sedangkan sean menenggelamkan wajahnya didada sella. Ekhm!

"Se-sean"cicit sella.
"Fokuslah pada pekerjaanmu!"suruh sean.

Ceklek...

"Nyonya apa tu-"mars langsung menghentikan ucapannya ketika melihat pemandangan itu sedangkan sella dan sean yang keciduk oleh mars diam bak patung.

Mars langsung merapatkan bibirnya dan berbalik...

"Ma-maaf tuan,nyonya kalau begitu saya permisi"pamit mars.
"Em se-sean lepas"suruh sella dengan canggung.
"Kita bukan kekasih tapi suami istri buat apa malu"ketus sean.
"Bisakah ambilkan pakaian untukku?"tanya sean. Sella langsung pergi sambil memegangi dadanya yang berdebar.

------::::------

"Kau kenapa mars?"bingung sean saat turun kebawah dan mengetahui mars yang sedang senyum-senyum sendiri dimeja makan.
"Akh tidak ada tuan"jawab mars.
"Budayakan mengetuk pintu sebelum masuk ruang pribadi"sindir sean.
"Em ma-maaf saya...kira...tuan...belum..bangun..tadi..."ucap mars.
"Aku mau membicarakan sesuatu yang penting denganmu mars bisa kau ikut denganku keruang kerjaku?"tanya sean.

"Tuan ini udah siang kita bicara saja dikantor"jawab mars.
"Em baiklah"pasrah sean.
"Sella"panggil sean.
"Ad apa sean?"tanya sella.
"Aku akan pergi kekantor dulu jangan kemana-mana dan tetap dirumah"suruh sean.

Sesampainya dikantor...

"Em mars beberapa hari ini ada seseorang yang sangat kacau karena seorang wanita,pria itu benar-benar tergila-gila dengan wanita itu sampai dia meninggalkan semua kedisplinannya kau tau mars pria itu seperti ABG yang sedang dimabuk cinta,menurutmu apa yang harus pria itu lakukan mars? Aku kasihan dan berusaha akan memberikan solusi untuknya"ucap sean panjang lebar sedangkan mars sudah senyum-senyum sendiri.

"Aku tidak sedang melawak mars"sindir sean.
"Apakan nama pria itu sean? Sean alister?"tanya mars membuat sean malu.
"Hahaha lihatlah tuan kau merona"ejek mars.
"Maaf tuan,sebaiknya tuan mengungkapkan saja perasaan tuan pada nyonya"saran mars.

"Tidak,aku tidak mau mars" tolak sean.
"Takut ditolak? Ayolah tuan itu bukanlah hal yang sulit saya akan ngatur semuanya"ucap mars.
"Bukan itu mars"balas sean.
"Lalu?"bingung mars.
"Bagaimana caranya?"frustasi sean sambil memijat pangkal hidungnya.

Mars langsung memijat pelipis-nya,dirinya juga bingung karena tidak pernah mengungkapkan cinta-cinta itu.  Dirinya terlatih untuk presentasi saat ada meeting bukan menyatakan cinta-cinta.

"Em akan saya carikan contohnya diinternet tuan bagaimana?"tawar mars. Setelah menemukan vidio yang mereka cari akhirnya mereka berdua geli sendiri dengan kata-katanya.

"Jadi aku harus memberinya benda berkilau-an itu dulu?"tanya sean.
"Iya atau bisa tuan ganti dengan kertas berharga"jawab mars.
"Baiklah belikan benda berkilauan itu mars,ku tunggu disini"suruh sean.
"😦....se-sekarang?"tanya mars.
"Ya lebih cepat lebih baik"jawab sean dengan santai.
"Eh tapi tunggu mars,bukankah-

Next?

Menikahi Pria Lain (Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang