5. pergi

2.8K 148 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Renjun mengelus perut ratanya dengan lembut namun matanya berkaca kaca

"Aku bingung harus senang kamu hadir apa sedih ,bunda tidak membencimu tapi bunda membenci ayahmu.bunda tidak mencintainya ."

renjun menangis karna dia harus merelakan masa depannya apalagi dia hamil di usia yang masih 19 tahun karna renjun baru saja masuk kuliah tapi nasib berkata lain renjun hamil di usia yang muda.

Lama renjun menangis dan melamun tiba tiba Saja ada sepasang lengan yang melingkar di perutnya.

"Sayang kamu hamil kok gak bilang aku,aku diam saja beberapa hari ini supaya kamu bilang tapi kamu nggak."

"Kenapa renjun?!?!"

Suara jawmin begitu lantang dan menatap matanya dengan tajam sontak saja membuat renjun menyadarkan dari lamunannya.

"Ma-af jaemin aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan dari mu aku hanya ingin mengatakannya di waktu yang tepat supaya jadi kejutan bagimu"

"Alasan bilang saja kamu mau membunuh anakku kan"

"Ti-dak jaemin"

"Bohong aku pernah liat kamu memukul perut kamu dengan keras dan aku melihat di meja ada obat yang bisa membahayakan janinmu"

jaemin mengatakan itu sambil menjambak rambut renjun lalu menampar pipi renjun

"Jika kamu mencoba membunuh anakku,aku tidak segan membuatmu menderita seumur hidupmu dan aku akan membuat mu kembali mengandung anakku,camkan itu renjun."

" jaemin maafkan aku, kali ini
aku tidak akan mengulangi kesalahan ku lagi"

"Baik lah,Kamu bisa jelaskan sama perbuatan mu sekarang"

"aku memukul perutku karna aku belum bisa menerima kenyataan dan untuk obat itu aku hanya membelinya tidak untuk di minum tapi aku sekarang sangat menyayangi anak yang ada dalam perutku,sungguh aku tidak berbohong"

Renjun mengucapkan itu sambil mengelus perutnya dengan perlahan jaemin melihat itu percaya dan tidak melihat kebohongan Dimata renjun.

"Aku pegang kata katamu awas saja jika melanggar nya"

"I-ya"

"Bagus sekarang kamu makan,baby mau apa sayang"

Jaemin mengusap perut renjun dengan sayang.

Tidak ada merespon perkataan jaemin pun kesal dan jaemin kembali menggertak renjun.

"Renjun jawab?!?!"

Mendengar bentakan jaemin langsung
saja renjun menjawab nya dengan gugup.

"A-ku ingin nasi goreng buatan kamu jaem dengan sosis yang banyak"

"Oke noted baby. tunggu ya ayah akan buat kan nasi goreng buat kamu" jaemin mengusap dan mencium perut renjun.

Tidak butuh waktu lama jaemin membawa susu hamil dan nasi goreng buatan nya di meja lalu memanggil renjun untuk makan.tak lama renjun datang dan langsung duduk di meja makan lalu menatap nasi goreng dan menuangkannya.

renjun memakan nasi goreng tersebut rasanya sangat enak karena biasanya setiap makan renjun memuntahkannya tapi ini tidak terjadi entah mungkin ini karena yang buatan ayah dari bayinya.

Ada perasaan menghangat saat melihat wajah jaemin dengan tersenyum. renjun hanya berharap sikap jaemin tidak berubah lagi tanpa sadar renjun mengelus perut nya sambil mengucapkan dalam hati.

"Apakah Kamu sangat menginginkan masakan ayah kamu,emang anak ayah ya kamu."

....

4 bulan telah berlalu

Malem pun tiba entah kenapa jaemin belum pulang jaemin pergi rasa nya rindu ingin memeluk tubuh besar nya dan tidur dipangkuannya karna usia kandungan renjun sudah memasuki 5 bulan lamanya

"Nak tunggu sebentar ya ayah kamu pasti Dateng"

Renjun mengelus perut buncitnya yang menonjol sambil menatap ponsel nya dia tidak melihat balasan pesan dari jaemin membuatnya merasakan sedih.
Renjun menangis karna semenjak hamil dia merasa sensitif dan akhirnya dia menelepon jaemin akan tetapi jaemin tidak mengangkat panggilan tersebut

"Hikss jaemin pulang aku gak bisa tidur tanpa kamu"

"Nak kamu jangan nakal ya,tunggu ayah kamu pulang kamu harus bersabar"

Renjun mengelus perut nya demi menenangkan anaknya yang sedari tadi menendang perut nya dengan keras, renjun sedari tadi bergerak dengan gelisah sambil menunggu kepulangan jaemin.

Renjun sekarang sudah menerima jaemin mungkin saja dia sudah mencintai jaemin karna perubahan sikap lembut jaemin terhadap nya.

lucukan seseorang yang mencintai orang yang mempokasanya.

Lama menunggu dia duduk sambil menangis tak lama jaemin pun pulang dengan membawa seorang jalang dan dia mabuk
Hal itu membuat renjun sedih dan kecewa.

"Jae-min kamu kenapa?"sambil memegang tangan jaemin tapi jaemin tepis

"Diem lo jalang?!?! Gua kayak gini gara-gara lo"

Renjun mengerutkan dahinya karna bingung dengan perkataan jaemin.

"Gara-gara aku? "

"Gua tau lu kabur waktu itu ngapain aja ternyata mengangkang di depan orang lain"

Ya dia melihat renjun sedang berjalan dengan seorang cowok awalnya dia masa bodo tapi tiba saja ada seseorang yang mengirimnya Poto renjun dengan seorang pria dengan berciuman

"Kamu salah paham jaemin,aku bisa jelasin"

"Halah ngelak aja Lo,Lo mau jelasin kayak gimana sudah jelas itu ada buktinya"

Renjun ingin ingin meraih tangan jaemin namun perutnya terasa nyeri.

"Aku di jebak jaem,kamu harus percaya denganku lagi pula  aku juga selalu berada di apartemen kamu "

"Halah alesan Lo!!gua tau Lo gak cinta sama gua dan gua salah cara dapetin lo.
Lo tau gua gak kan lupa waktu itu kabur dari gua dan gua sekarang gak mau lagi ngurung Lo lagi, gua bebasin Lo jalang."

"pergi darisini Gua gak mau liat muka lacur Lo lagi,gua curiga anak yang Lo kandung bukan anak gua kan?anak haram yang tidak jelas asal usulnya. Pura pura paling menderita saat gua perkosa lu ternyata lu pemain juga"

Renjun mengambil tangan jaemin dan meletakannya di perut nya.

"Ini anak kamu,aku bukan lacur hikss
ya aku kabur cuman sehari dan langsung kerumah tapi aku keluar untuk membeli makanan jaem dan aku tidak tau lelaki itu mencium dan merangkul ku,aku di jebak jaemin tolong kamu percaya itu."

Renjun berlutut memohon dan menangis bahkan dia memegang kedua kaki jaemin tapi jaemin tepis membuat renjun hampir tersungkur ke lantai dengan spontan renjun langsung memegang perutnya supaya baby nya tidak kenapa -napa.

"Lu sekarang kemasi barang lu di apartemen gua,gua gak mau liat muka Lo lagi"

"Sekarang lu angkat kaki dari rumah gua,terima kasih atas kehadiran lu d hidup gua dan maaf atas perilaku gua selama ini seharusnya lu senang sekarang sudah lepas dari gua "

Tapi rejun terus saja memohon terhadap jaemin bahkan berlutut di kaki jaemin

"E-ngga jaemin kumohon percaya sama aku"

"Lu ngerti ucapan gua gak?!?!"

"Lu gak mau kan anak lu kenapa Napa?jadi lu pergi sebelum gua nyakitin anak haram lu"

Mendengar ucapan jaemin tersebut renjun menurut perkataan jaemin dan dia pergi mengemasi barang-barangnya.

Setelah mengamasinya renjun masih memohon

"Jaem,tolong dengerin penjelasan ku dulu sebelum kamu menyesal"

Jaemin tidak mendengarkan omongan renjun dan membawa renjun keluar dari
rumah nya lalu pergi sambil menutup pintu rumahnya dengan kencang.

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang