15. hukuman?

2.4K 123 14
                                    

Happy reading
.
.
.

Setelah renjun masuk ke kamar jaemin sambil mengendong naren,renjun meletakkan anaknya d ranjang milik jaemin lalu Renjun pergi ke dapur untuk mengambil air minum tapi malah bertemu dengan jaemin.

Renjun juga ingin menanyakan kepada jaemin,Mengapa dia menculik anaknya.

Dengan mengumpulkan keberaniannya dia menanyakan kepada jaemin

"Jae-min kenapa kamu menculik naren"

"Karena Lo sudah berani menantang gua dan gua sengaja menculik anak haram itu buat nyiksa lo."

"Dasar iblis gila"

"Apa yang lu bilang?!?! coba ulangi ucapan lu tadi?!?!"

"Kamu manusia iblis yang pernah ku temui"

"Iblis ya? Baik gua bakal tunjukin sikap iblis gua"

Jaemin menarik tangan renjun untuk pergi ke kamarnya dan mendorongnya ke atas ranjang.

Jaemin pergi ke lemari untuk mengambil barang untuk menyiksa renjun lagi.
Jaemin mengikat tangan dan kaki renjun.

Lalu jaemin membuka celana renjun meletakkan vibrator di dalam lubangnya.

Renjun mendesah karna getaran vibrator itu.
"Ahhh jaem hentikanmphhh"
Renjun mengigit bibirnya agar desahannya tidak menganggu tidur anaknya.

"Ayo mendesah agar anak lu bangun"

Jaemin tersenyum dengan penuh kemenangan melihat renjun tidak berdaya.
Tak lama jaemin menghampiri renjun dan menindih badannya.

"Semakin lu menderita maka semakin puas bagi gua"

Jaemin mengatakannya sambil membuka baju renjun dan terpampang lah dua gundukan itu.

"Jawmin janganhh.kumohon hentikanhhh"
Ucap renjun pelan karena takut anaknya bangun ketika mendengar desahannya

Jaemin tidak peduli permohonan renjun Lalu jaemin menekan puting yang menetes itu dan meraup dua gundukan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak peduli permohonan renjun
Lalu jaemin menekan puting yang menetes itu dan meraup dua gundukan itu.
Mulut jaemin masih megemut nipple renjun karna sedari tadi penasaran dengan dua bongkohan itu,
Rasanya begitu enak pantas saja naren begitu menyukainya.

Emang boleh sebodoh itu?jelaslah kan naren masih membutuhkan asi ibunya

Kepala renjun sangat pening kala vibrator itu jaemin tambah getarannya apalagi mulut jaemin masih asik bermain di area
Dadanya.

Renjun menggigt bibi bawahnya dengan kuat agar desahannya tidak keluar dari mulutnya.

Melihat itu jaemin tenseyum melihat wajah renjun yang begitu tersiksa lalu tangannya
Beralih untuk mengambil vibrator tersebut dengan penisnya

"Jae-min keluarkanhhh ahh ku mohon hiks"

Tiba-tiba Naren terbangun mendengar desahan renjun,jaemin bener-bener gila.

"Huwaaa buwbwu"

Renjun mendengar tangisan naren pun mencoba untuk bergerak tapi tidak bisa karena badannya dikunci oleh tubuh jaemin.

"Na-ren bangunhh jaem"

Jaemin melepaskan pernyatuan itu tak lama jaemin mendudukan tubuh renjun dengan tangan terikat nya.

Lalu menggendong naren dan mengarahkan mulut naren keputingnya.

"Jaemin aku gak mau kek gini hiksss
Naren masih kecil tidak sepantasnya melakukan ini didepannya"

Jaemin menampar pipi renjun dengan keras

"Lu gak bodohkan? Anak lu masih kecil,mana ngerti bego".

"Aku gak mau jaem,Aku siap melakukan apapun asal jangan seperti ini"

"Oke,gua tunggu sampe naren tidur setelah itu lu datang ke kamar bawah kalau lu gak datang gua bakal berbuat lebih dari ini."

Jaemin berjalan menuju lemari untuk mengambil baju untuk dia siapkan ke renjun.

" lu pakai baju ini"

Jaemin mengucapakan dan melemparkan baju itu sambil membuka tali yang mengikat tangan dan kaki renjun.

"I-ya jaem"

Setelah jaemin pergi renjun mengelap puting nya untuk menghapus bekas Saliva jaemin yang menempel.

"Maafin bunda ya sayang,Bunda melakukan ini untukmu naren.

Renjun berpikir apa dia menuruti keinginan jaemin atau tidak?jika dia tidak diturutii takut apabila jaemin Bertindak lebih kejam.






Hai guys sorry baru update sumpah gua bingung banget ngelanjutin cerita ini
Otak gua buntu banget buat lanjutinnya.
Klo gua berhenti nanggung juga tapi kalo lanjut malah makin cringe.

Rencana nanti gua mau buat oneshoot aja kali ya?🤔









Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang