Lacuna (Jaemren) end

19. dailylife

2 tahun kemudian

Selama dua tahun renjun pulih dari komanya selama itu pula orang tua jaemin yang merawatnya walaupun dulu renjun menolak kehadiran mereka akan tetapi dia melihat ketulusan hati mereka membuat renjun luluh dan selama renjun bersama orang tua jaemin mereka tidak pernah membicarakan jaemin sedikitpun.

usia naren sudah 3 tahun kini naren sudah beranjak dewasa anaknya begitu pintar,banyak nanya,pengatahuannya sangat tinggi dan mulai aktif sehingga membuat renjun sedikit kewalahan.

"Undaaa"

Naren menghampiri renjun dan langsung memeluk sang ibu karna seharian dimanjakan oleh kakek neneknya.
Dia hanya diantarkan supirnya karena nenek kakeknya pergi untuk bisnis.

"Undaa tau nda tadi atuu tetemu orang baik, atu didatih hadiah bayak."

"Wah anak bunda kasih hadiah sama siapa sayang? "

"Atu ditatih hadiah ama aman baik, aman baik ngasih atu hadiah emm berapa yah atu lupa nda. Ada cepuluh mungkin"

Naren melipat 3 jari berusaha untuk mengasaih tahu ibunya berapa banyak hadiah yang dia Terima.

"Itu tiga sayang klo sepuluh gini"

Renjun menunjukkan semua jari nya kepada naren sambil tersenyum.

"Belalti atu calah ya unda"

Naren merasa sangat sedih karena dirinya salah.

"Gak apa apa sayang, nanti bunda ajarin menghitung ya"

Mendengar ucapan ibunya itu naren kembali ceria.

"Anak bunda laper gak? Mau makan sama apa?"

"Emm atu mau makan naget  bentuk dinocaulus"

"Siap,kamu tunggu duduk dulu disini ya sayang"

"Asikkkk"

Naren bertepuk tangan dengan riang gembira.

"Unda boyeh nda atu main te lumah nenek agi"

"Boleh sayang"

"Tapi atu mau tama unda"

"Iya naren sayang , sekarang kamu makan dulu ya"

renjun memasak untuk makan sore  naren lalu menyiapkannya dan meletakkan naren di meja makan.

Renjun sangat gemas melihat anaknya makan dengan lahap, rasanya waktu begitu cepat baginya.

"selesai makan kamu mandi ya nanti kalo udah habis panggil bunda. "

Naren hanya mengganguk mendengar perintah ibunya karena dirinya masih fokus makan.
Emang urusan makan dia selalu diam pantas saja pipinya tembem karena hobi makan terus.

"Unda attu udah matannya"

Renjun yang mendengar teriakan anaknya hanya menjawab

"Bentar ya sayang,bunda siapkan dulu air hangat buat kamu. "

Setelah acara makan  tak lama renjun membawa naren dan meletakkan di bak mandi yang  sudah ada mainannya.
jika tidak ada mainan di bak mandi dirinya tidak mau mandi.

Naren menyiram kepalanya sendiri lalu mencipratkan air ke ibunya

"Yah Unda batah,andi ama atu yuuk"

Karena baju renjun sudah basah akhirnya dia membuka bajunya dan ikut mandi dengan anaknya.

"Sayang udah yuk mandinya, masa kamu belum selesai juga. Bunda udah dari tadi loh beres. "

Naren bukannya menjawab malah asik bermain dengan sabun.

Renjun merasa diabaikan lalu menepuk pelan pundak anaknya.
Naren yang merasa pundaknya disentuh lalu monoleh kebelakang.
"Naren udah ya mandinya, kita harus bobok"

"Cebental nda tu masih au maen"

"Katanya besok mau kerumah nenek? Masa kamu jam segini belum tidur? Udah yah sayang"

"Oiya lupa,Ote deh unda"

renjun mengambil anduk lalu memakaikannya dan menggendong naren untuk segera pakai baju.

"Naren tunggu dulu ya, bunda mau engambil baju tidur dulu. "

"Ote unda cantik"

Anaknya sekarang sudah pakaikan handuk mandi lalu renjun mengajak naren untuk tidur

akhirnya anak itu menurut lalu tidur dekapan ibunya.

"Good night sayangnya bunda"

Renjun mencium puncak kepala anaknya dan megusap punggung naren dengan sayang.

Bobo dulu mereka guys, naren gemes banget jadi pengen punya anak😭