29. kesalah pahaman

1.3K 93 7
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Selama dikantor jaemin memikirkan naren tanpa sadar siwon berasa di sampingnya,Tak lama siwon menepuk pundak jaemin.

"Kamu mikirin apa jaem? "

Jaemin merasa pundaknya di tepuk tersadar akan lamunan lalu menoleg kebelakang.

"Loh sejak kapan papa disini, kenapa pah tumben papa ke ruang kerja aku?"

"Kamu yang kenapa? Daritadi melamun aja kan papa sudah bilang mau ada meeting"

"Ah iya aku lupa, maaf pah"

"Kamu ada masalah apa sih sebenernya?cerita sama papa"

" Aku hanya bingung bagaimana cara aku bilang terhadap naren bahwa aku ayahnya"

"Aku setiap mau mengatakannya selalu gak bisa karna teringat dosa ku terhadap naren pa"

"Papa tau kamu sulit mengatakan nya tapi kamu harus walaupun tidak bisa, percaya sama papa jika kamu mengatakannya kamu bisa hidup dengan tenang"

"Iya pah aku akan mencobanya"

"Jaem,ngomong-ngomong kapan mau menikahi renjun? Masa hamilin bisa tapi nikahin dia gak bisa"

"Papa ngomong apasih, aku lagi menunggu waktu yang tepat untuk melamarnya. "

"Mau sampai kapan jaem? Emang kamu mau renjun berpaling dari kamu terus mencintai orang lain? Kamu mau renjun menjadi milik orang lain dan apa kamu rela jika naren manggil orang lain ayah selain ke kamu? "

Jaemin menggeleng keras dirinya tidak bisa membayangkan jika renjun menikah dengan orang lain selain dirinya

"Aku gak mau pah, aku gak sanggup melihat renjun menikah dengan orang lain dan aku gak rela jika naren menyebut orang lain sebagai ayahnya. "

"Makanya segera lamar renjun dan nikahin dia jaem"

"Iya pah aku akan melamarnya secepat mungkin"

"Nah ini baru anak papa, gentlemen"

Siwon bangga terhadap anaknya mau bertanggung jawab dan memperbaiki semua kesalahan nya.

"Kalo gitu mari kita meeting jaem"

"Iya Pah "

Jaemin bener-benar menepati janji nya dan pergi ke rumah renjun, sebelum dia sampai rumah renjun dia membeli cincin dan bunga tak lupa mainan untuk naren tapi dia letakan dulu kecuali cincin dia hanya simpan disaku celananya.

"Kamu udah pulang jaem?"

"Iya sayang,dia siapa ren?"

Jaemin bingung siapa laki-laki yang berada dirumah renjun.

"Dia haechan sahabat aku jaem"

"Kenalan dulu Chan"

Renjun menyenggol lengan haechan yang sedari menatap tajam jaemin, haechan asih kesal terhadap jaemin.
Haechan dengan terpaksa menjabat tangan jaemin.

"Gua haechan"

"Jaemin"

"Jadi lo orang yang sudah menyakiti renjun dan ponakan gua"

"Chan sudah nanti naren dengar"

Haechan menghela nafas sambil menenangkan dirinya agar dia tidak kesal dengan jaemin.

"Jaem dia haechan orang menolong ku yang selama aku hamil sampai aku melahirkan naren."

Jaemin yang mendengar itu menundukkan Kepalanya karna merasa dirinya bersalah .

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang