39. kabar bahagia?

760 55 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Setelah 2 hari pergi honeymoon kini mereka berdua bergegas untuk menemui naren karna anaknya itu menanyakan renjun.

Walaupun jaraknya jauh tapi renjun tidak peduli yang terpenting dirinya menemui anak semata wayangnya itu.

"Undaa kemana aja hikss, atu tangen tau"

Naren memeluk kaki ibunya sangat erat sambil renjun menahan nya agar dirinya tidak jatuh.

"Bunda aja yang di kangenin? Apa naren gak kangen ayah? "

Naren yang semula memeluk erat kaki ibunya kini beralih menghadap ayahnya, jaemin yang melihat anaknya menghampinya dengan segera menggendong tubuh kecil anaknya itu.

"Atu juga tangen tama yayah"

Jaemin yang mendengar ucapan dari anaknya dengan segera mencium pipi anaknya secara ber tubi- tubi.

"Udah dong yah ciumin anaknya sekarang masuk dulu,kita temui papa dan mama sekalian pamit. "

Jaemin dan renjun sepakat mulai sekarang akan memanggil dirinya sebagai 'ayah & bunda' jika bersama anaknya agar anaknya itu tidak akan kebingungan dan tidak memanggil namanya.

Jaemin dengan segera melangkahkan kakinya mengikuti renjun yang sudah pergi duluan.

Setelah mereka sampai renjun mengetuk pintu kamar orang tua jaemin dan tak lama pintu pun terbuka menampilkan wajah cantik ibunya jaemin.

"Kalian sudah sampai kenapa gak ngabarin mama dulu" Ucap yoona dengan raut wajah yang kesal.

"Aku emang sengaja gak ngabarin mama dulu biar jadi kejutan" Ucap jaemin dengan cengengesan.

"Aduh kamu ini ya, hmm yasudah kalo gitu kalian masuk "

Yoona mempersilahkan masuk dan mereka pun duduk di kursi yang berada dalam kamarnya orang tua jaemin.

"Papa mana mah? " Ucap jaemin

"Ada, tunggu sebentar mama akan panggilkan dulu. "

Jaemin hanya menganggukkan kepalanya lalu tak lama siwon pun datang dan duduk di antara mereka.

"Kalian tumben datang kesini"
Ucap siwon

"sebenarnya aku mau izin pamit sama papa dan mama. "

"Mau pergi kemana emangnya? Kenapa kalian tidak tinggal disini aja? "

"Rencananya aku dan renjun akan tinggal di mansion yang sudah aku beli waktu itu. "

"Yasudah kalo itu keinginan kamu,papa izinkan tapi kalian harus sering mampir ke sini ya,pasti papa merindukan cucu papa satu ini. "
Ucap siwon sambil mencium pipi gembul naren yang berada di pangkuan jaemin.

"Papa dan mama tenang aja aku dan renjun akan sering- sering mampir kesini, aku pamit ya pa, ma. "

"Yasudah kalian hati- hati di jalan ya"

Jaemin pamit kepada orang tuanya dengan menyalam mereka lalu memeluk kedua orang tua nya walaupun jaemin menggendong tubuh anaknya dan tak lupa juga renjun pun ikut pamit.

Setalah beberapa lama jarak yang mereka tempuh akhirnya sampai ke tempat tujuannya.

Jaemin melihat jika istri dan anaknya tertidur pulas melihat itupun tak tega membangunkan mereka mengingat cuaca di luar hari ini begitu dingin akhirnya jaemin menggendong tubuh anaknya terlebih dahulu lalu membangun kan renjun dengan menepuk pelan lengan istrinya itu.

"Bangun yang, kita sudah sampai. "

Renjun merasa seperti ada yang membangunkannya akhirnya membuka matanya secara perlahan sambil mengumpulkan nyawanya.

"Kita sudah sampai di mension kita yang"

Renjun begitu sangat takjub melihat halaman rumah nya persis yang dulu ia inginkan.

"Gimana kamu suka gak sama rumahnya? "

"Aku suka jaem, makasih banyak untuk semua yang kamu berikan terhadap ku"

Jaemin hanya mengukir senyuman indah nya karna kerja keras selama ini ternyata membuat istrinya begitu bahagia.

"Selagi itu bisa membuat kamu bahagia aku rela melakukan apapun. "

Renjun tidak menyangka jika kembali dengan jaemin bisa membuatnya lebih bahagia pasalnya renjun dulu begitu sangat takut jika jaemin menjadi suaminya karna takut jaemin memberikan kebahagiaan sesaat apalagi sifat jaemin tidak bisa dia tebak dan tak lupa sifat keras kepalanya.ada hal yang dia takutkan sifat tempramentalnya tapi ketakutan itu dia tepis karna sekarang sifat jaemin sekarang berubah 180 derajat, renjun sekarang bisa merasakan jaemin yang bertanggung jawab dan nge treat renjun dengan sangat baik .

Jaemin sekarang adalah sosok pelindung bagi renjun dan anaknya.

"Kita masuk ke dalam cuaca hari ini begitu sangat dingin. " Ucap suaminya itu sambil mengulurkan tangannya.

Renjun yang melihat uluran tangan suaminya itu pun ikut mengulurkan tangannya lalu menggenggam erat tangan jaemin sambil menyandarkan kepalanya di bahu jaemin.

-
-
-

pagi sekali renjun menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya itu apalagi suaminya itu pergi ke kantor jadi dirinya akan bangun lebih awal.

Renjun begitu sangat fokus sampai akhiry dirinya sadar ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya, renjun sangat tau itu adalah suaminya.

"Good morning" Ucap nya sambil menenggelamkan dagu nya di ceruk leher renjun.

"Good mor- huekk" Renjun langsung menutup mulutnya karna begitu sangat mual entahlah dirinya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi apalagi jika jaemin berdekatan dengan dirinya begitu sangat mual.

"Kamu jangan dekat- dekat aku mual"

Renjun menjauh dari jaemin lalu berlari ke westafel dan langsung memuntahkan cairan beningnya.

Jaemin yang melihat istrinya itu pun menghampiri nya tapi sebelum itu dirinya mematikan kompornya terlebih dahulu.

Jaemin memijit tengkuk leher istrinya itu agar membantu renjun memuntahkan cairan bening itu.

"Aku udah mandi loh yang masa kamu mual sih"

Renjun yang sudah agak lega itupun segera membasuh mulutnya lalu dirinya menghadap suaminya.

"Kamu bau banget yang, pake parfum apasih mual banget. "

"Aku pake parfum kayak biasanya"

Renjun menutup hidung nya agar tidak mencium bau suaminya  sungguh tidak biasanya renjun seperti ini.

"Mulai hari ini kamu ganti nanti biar aku pilihkan. "

Jaemin mengingat jika kejadian seperti ini dulu pada saat renjun hamil naren berarti  apa mungkin sekarang renjun hamil? Ya mungkin istrinya itu hamil. Tapi Jaemin sedikit tidak yakin jika benihnya jadi karna kegiatan sex nya sangat jarang apalagi anaknya itu sering tidur bersamanya jadi tidak ada kesempatan melakukan tapi Jaemin baru ingat beberapa minggu lalu naren ia titipkan bebrapa hari kepada kedua orang tuanya karna yoona sudah meridukan anaknya apalagi Jaemin kerja pulang lebih awal.

Jaemin yang mengingat itupun senyum-senyum sendiri yang membuat renjun keherenan.

"Kamu kenapa senyum-senyum kayak gitu"

"Seperti nya adek naren sudah hadir di dalam perut kamu. "
Ucap jaemin sambil menunjuk-nunjuk perut istrinya itu.

Renjun pun ikut memegang perutnya tapi memang sih merasa akhir-akhir ini gejala seperti orang hamil seperti dia muntah, mood nya bisa berubah-ubah,
Apalagi renjun sering mengalami pusing dan tak lupa sering buang air kecil.

"Mungkin aja sih karna aku juga merasakan gejala-gejala seperti orang hamil"

"Sebaiknya aku akan panggilkan dokter kandungan agar memeriksa apa kamu beneran hamil"

Renjun mengangguk karna dia tidak mungkin juga pergi pada saat anaknya masih tertidur jika dia tinggalkan anaknya sendirian.

Narasi nya maaf banget kalo misalnya jelek karna memang akhir-akhir ini tuh ngerasa jelek banget sama tulisan sendiri dan maaf kalo misalnya update nya gak sesering dulu🥲

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang