33. saling asing?

961 73 11
                                    

Happy reading
.
.
.


Setelah airi mengetahui fakta tersebut dirinya perlahan menjauh dari jaemin.
Jaemin juga perlahan sadar kesalahannya dan mencoba menghilangkan perasaanya terhadap renjun.

Renjun tiba-tiba saja datang menghampiri nya dan menanyakan keberadaan naren.

"Kamu tau naren dimana? "

"di taman" Ucap jaemin lalu pergi meninggalkan renjun yang diam membisu.

Keinginan renjun sekarang sudah terwujud harusnya dia bahagia namun kenapa dirinya tidak menerimanya.

Tanpa sadar ada sesosok anak kecil mengahampinya dan memanggik dirinya.

"Unda aku daritadi nyariin"

"Iya sayang maaf ya, kamu abis dari masih kok badannya bau acem"

"Atu abis main cama ante airi dan aman baik"

"Unda tau gak ante aili baik cekali,tadi aja atu jatuh di taman ante aili yang obati"

"Apa tadi kamu sudah mengucapkan terimakasih terhadap tante airi? "

Naren menjawab ibunya dengan cecengesan bahwa dia lupa mengucapkan rasa terimakasih nya karna dirinya sibuk dengan lukanya.

"Maaf unda atu tadi lupa"

"Yasudah gapapa sayang, biar nanti bunda sampaikan. "

Setelah mengucapkan itu renjun menggendong tubuh anaknya karna dirinya tau jika kaki anaknya masih sakit.

"Unda atu au ketemu aman boyeh ya kan"

"Nan-"

Baru saja renjun berbicara akan tetapi naren malah memotong perkataan.

"Unda atu mohon, atu au ketemu aman baik"

Renjun tak tidak akhirnya ego nya ia turunkan demi anaknya lantas saja dirinya pergi ke kamar jaemin lalu mencarinya.

"Jaemin "

"Aman baik"

Ucap Ibu dan anak tersebut tapi keberadaan jaemin tidak ditemukan.

"Bunda aman remaja? "

"Mungkin paman lagi mandi, tunggu sebentar ya. "

Naren dan renjun lama menunggu akhirnya jaemin muncul dari kamar mandi dengan bathrobe.

"Loh naren ada disini?"

Jaemin pun menghampiri naren langsung saja ia dihamburi dengan pelukan anaknya.

"Aman atu au bobo cama aman boyeh?"

"Iya boleh sayang"

"Atu au bobo cama unda juga"

"Gak bisa" Ucap jaemin

"Emangna tenapa? "

"Paman belum bisa, kita berdua aja ya sayang"

"Atu au nya bertiga"

Rengek naren membuat jaemin tidak bisa menolaknya lalu jaemin pun beralih menatap renjun dan renjun pun mengangguk .

"Yess aman belakti aku bica bobo cama unda dan aman"

Renjun sedari tadi diam pun akhirnya bersuara.

"Sebelum tidur kita mandi terus makan"

"Atu andi ama dulu, aman angan matan duluan ya,Kita matan baleng ya"

Jaemin mengangguk jika keinginan anaknya seperti apa dirinya tega menolaknya? Usahanya untuk menjauh dari renjun ternyata tidak segampang itu.

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang