32. menerima masa lalu?

1K 85 1
                                    

Happy reading
.
.
.

Jaemin dan naren dari tadi siang hingga sore pun mereka asik bermain dihalaman belakang rumah mungkin naren merindukan ayahnya apalagi dia tidak menemuinya beberapa
hari ini.

"Aman ayo tangkap atu, ndak kena wlewle"
Ucap naren dengan ekspresi mengejeknya

"Naren pelan-pelan sayang nanti jatuh"

Jaemin merasa kewalahan karna anaknya itu berlarian tanpa henti,bukannya jaemin tidak bisa mengejar naren tapi jika naren lari dengan begitu kencang yang ada anaknya akan terjatuh karna naren lari tidak melihat benda disekitarnya apalagi dia naren berlarian sesekali nenengok ke belakang sambil menatap dirinya.

"Aman atu ma-awww "

Naren terjatuh di tanah sehingga kakinya terluka.

Jaemin yang melihat naren terluka pun segera menghampiri Anak-Nya.

"Naren kaki kamu berdarah sayang"

"Aman kaki atu sakit hikss"

"Iya paman obatin ya luka kamu"

Naren menangis sejadi-jadinya sambil memegang lututnya yang berdarah.

Tak lama airi datang menghampiri mereka berdua sambil membawa kotak obat karna airi tidak sengaja melihat mereka tadi.

Airi membuka kotak obat tersebut lalu mengobati luka di kaki naren.

"Aman kaki atu hikss"

"Tunggu sebentar ya naren,tante masih obati kaki kamu"

"Tante pelih hikss atu ndak mau dikacih obat melah itu"

"Naren tahan ya sakitnya"

"Cepetan tante hikss sakit"

Airi masih mengobati luka naren dengan telaten sambil meniupnya.

"Jaem coba kamu gendong sambil tenangin naren ya"

Jaemin dengan sigap menggendong tubuh naren sambil mencium kening dan berusaha menenangkannya.

"Naren kuat, naren pintar tahan ya sayang. Biar tante Airi yang mengobati nya nanti kalo udah selesai paman janji akan membeli mainan robot, kamu mau kan mainan robot? "

Naren mengangguk walaupun airmata nya keluar sambil menahan rasa sakit dikakinya.

"Sudah selesai tante obati luka kamu, gimana masih sakit gak sayang? "

Naren tidak menjawab pertanyaan dari airi dia lebih memilih mendusalkan kepalanya di dada bidang jaemin.

Jaemin hanya mengusap kepala naren dengan sayang hingga naren tertidur,jaemin tidak tega melihat wajah anakna memerah karna menangis.
Jaemin  baringkan tubuh naren di soffa lalu menghampiri Airi.

"Terimakasih airi sudah mengobati luka naren"

"gapapa kok malah aku senang karna aku bisa begitu dekat dengan naren"

Jaemin hanya terseyum sambil menatap wajah Airi hingga membuat Airi salah tingkah.

"Jaemin aku gak masalah dengan masa lalu kamu seperti apa tapi yang jelas aku ingin menikah dengan kamu, aku sangat mencintai kamu"

"Kamu mau kan menikah denganku?"

"Aku gatau ri, aku begitu sangat mencintai orang lain.aku masih menunggu dia menerimaku dan mau memaafkan aku,Aku telah membuat nya terluka. Aku bukan orang baik  ri. Aku masih ngerasa bersalah terhadap nya."

"Apa orang itu bunda nya naren? "

"Iya dia orangnya ri, aku begitu jahat kepada nya. Aku menghancurkan hidupnya dan masa depannya"

"A-apa yang kamu ucapkan jaem? Kamu bercanda kan? Gak mungkin kamu seberengsek itu?"

"Aku gak bercanda,Aku dulu menculiknya selama berbulan-bulan saat dia masih baru kuliah aku begitu terobesi terhadap nya aku gak mau kehilangannya dan aku bingung caranya untuk aku miliki karna renjun selalu menolakku hingga suatu ketika aku lihat selalu renjun berasama pria aku gak Terima dan aku sangat cemburu lalu dengan ide gilanya aku memperkosanya hingga hamil aku sengaja melakukan itu agar dia berada digengaman aku, tindakan bejat ku juga gak cuman itu aja aku telah menyiksanya saat dia hamil dan enggan mengakui naren sebagai anakku karna aku menuduh dia bermain di belakang ku lalu aku mengusirnya dalam keadaan hamil 5 bulan."

"Ternyata kamu segila ini,brengsek banget kamu. "

"Aku tau perbuatan aku begitu jahat,setelah naren lahir pun aku tetap melakukan hal gila terhadap nya karna aku begitu senang menyiksanya. amarah dan rasa kecewaku terhadap nya begitu besar. Aku dengan bejatnya memperkosanya menyiksa fisiknya  lagi hingga dia koma dan setelah itu aku sadar dengan perbuatan ku."

Airi mau tidak percaya dengan fakta tersebu tapi mau gimanalun itulah yang keluar dimulut jaemin.

"Aku tau kamu tuh nakal tapi aku gak nyangka sama tindakan kamu ini"

Airi meneteskan air matanya karna dirinya tidak bisa membayangkan jika dirinya diposisi renjun, Airi merasa bersalah karna sudah membenci renjun.

Setelah itu airi meninggalkan jaemin
karna dirinya masih tidak menyangka dengan lelaki yang selama dia cintai tega melakukan hal sekeji itu.



Bentar lagi mungkin mau end inimah dan setelah itu gua bakal fokus cerita yang lain....

Lebih suka happy ending apa sad ending?

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang