16. malapetaka

2.3K 129 25
                                    

Skip aja ya kalau gak suka,gua peringatin dari awal ya karena mungkin membuat lu ke trigger.
Gausah banyak komen  kalo lu gak suka🥴

Happy reading
.
.
.

Setelah renjun memikirkan permintaan jaemin terhadapnya akhirnya dengan keberanian dia menyanggupinya walaupun  perasaannya masih  takut.

Renjun melangkahkan kakinya untuk menghampiri jaemin dan sinalah jaemin berada.

"Ja-emm"

Renjun sebenarnya risih baju yang dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun sebenarnya risih baju yang dikenakannya.
bagaimana tidak?jika kemeja nya transparan tidak ada bawahannya

"Akhirnya Lo datang juga,kemari"

Jaemin menarik tubuh renjun sehingga tubuh renjun membalakangi nya,
Jaemin juga mencekal pergelangan tangan sebelah kanan renjun kebelakang.
Renjun mencoba bergerak agar telepas Dari genggaman jaemin

"Jaem ka-mu mau ngapain,lepasin"

Jaemin yang mendengar itu langsung menarik rambut renjun dengan kencang karena renjun Begitu sangat menjengkelkan.

"Arrgghh sssakittt"

Jaemin mencoba membuka baju renjun setengah hanya setengah badannya

"Diem ren,katanya Lo janji akan menuruti apa yang gua lakuin".

Renjun terus saja memberontak sepertinya renjun menyesal akan keputusannya seharusnya renjun memikirkan cara agar bisa kabur dari rumah jaemin.

Jaemin yang risih melihat pergerakan renjun  berusaha memberontak langsung saja mengikat kedua  tangan renjun di ujung ranjang Miliknya.

"Lo membuat gua kesel renn"

ujarnya sambil menatap mata renjun dengan tajam.
Setelah itu dia pergi ke sebuah lemari dan mengambil cambukan.

"Ren Lo liat ini guna nya untuk apa?"

Renjun yang paham kepalanya menggeleng ribut.

"Jaem tolong jangan lakuin itu,kumohon hiks"

Air mata renjun jatuh membasahi pipinya ia tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Lo mencoba nantang gua tadi  jadi lu harus gua kasih pelajaran agar lu nurut"

Jaemin berjalan  kearah renjun sambil membuka seluruh pakaian renjun tanpa sehelai benang dan mumbungkam mulut renjun dengan kain.

'Ctarrr'
'Ctarrr'
'Ctarrr'

Jaemin mencabuk bagian paha renjun dengan keras sehingga meninggalkan bekas merah.

Renjun hanya bisa  menangis sambil tangannya berusaha untuk melepaskan tali di tangannya.

Cambukan jaemin beralih pada bagian perut renjun yang dimana bekas operasi berada membuat renjun merasakan sakit yang begitu dalam walaupun bekas operasi diluar sudah kering tetep saja luka didalam belum kering.

Renjun memejamkan mata dan meringis menahan rasa sakitnya,bukan hanya sekali perutnya dicambuk jaemin bahkan terhitung cambukannya sudah empat kali.
Renjun rela bagian mana saja yang dicambuk jaemin asal tidak perutnya.

Renjun matanya memohon agar menghentikannya tetapi jaemin hanya menunjukan wajahnya dengan senyum mengejek

"Maksud  iblis tuh kek gini kan ren? "

Setelah dengan cambukan jaemin,tangann jaemin mengangkat menghadap wajah renjun.

'plak'
'plak'

"Apa seperti ini ren?!?!"

Renjun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir.

"Kenapa nangis hmm?bukannya lu tadi berani nantang gua ren?" Ujarnya sambil mengangkat rahang renjun dengan keras.

Rasanya renjun ingin berteriak sekeras mungkin,sungguh jaemin begitu kejam terhadapnya.

Tak lama jaemin mencoba melebarkan kaki renjun dan memasukkan penisnya ke lubang milik renjun.

Setelah melihat penis besarnya masuk kedalam lubang renjun  sepenuhnya  dan memajukan mundurkan  gerakkan dengan tempo cepat dan kasar membuat renjun kesakitan.

"Arrgghh renjun sshh nikmatt banget tubuh jalang Lo"

Tak hentinya jaemin menggerakkan pinggulnya kesana kemari membuat tubuh renjun mengikuti pergerakan jaemin.

Saking nikmatnya dia menjambak rambut renjun yang membuat kepala renjun sedikit pusing.

Sambil menggerakkan pinggulnya jaemin beralih ke dada renjun yang sedari tadi menetes Karena air susunya keluar banyak.
Jaemin yang melihat itu langsung saja meraup puting itu dengan menghisapnya,
Kini  bagian area ini menjadi favorit nya.

Jaemin membuka tali dimulut renjun menatap wajah renjun betapa cantiknya renjun walaupun dengan wajah berantakannya.

"Jaeminhhh kumohon engghh lepasshh
Ahhh udah hentikanhh sakit, perutku sakithh"

Rintihan renjun ia abaikan malah jaemin  mencium bibirnya dan lidahnya mencoba memaksakan masuk ke dalam mulut renjun dan mengobrak ngabirknya.
jaemin melumatnya bibir renjun dan menggitnya dengan kencang
Membuat bibir renjun  bengkak dan berdarah tak lupa pinggul jaemin masih menghentakkan dan memaju mundurkan di lubang renjun Sambil menunggu pelepasannya.

"Akhhh"

Erangan kenikmatan jaemin akhirnya pelepasan nya sampai dan jaemin mengeluarkannya di dalam.

Setelah puas dengan pernyatuaannya tersebut
Jaemin beralih untuk mengambil pecahan kaca.

Lalu mencekal tangan renjun  dengan  sengaja ia menggores ke tangan renjun  sambil menuliskan inisial namanya.

Renjun menahan Isakan serta
rintihannya dan tubuhnya bergetar hebat.

"Berhenti aku mohon jaemh-akhh"

Jaemin sungguh tidak peduli permohonan renjun walaupun darahnya menetes dari pergelangannya.

"Sudah hentikanhhh hikss"

"Lihat ren sungguh baguskan tangan lu?"

Renjun hanya diam saja ketika jaemin menanyakan hal tersebut karna sungguh sakit seluruh badannya.

Jaemin kesal sungguh kesal langsung saja jaemin membenturkan kepala renjun membuat nya kesakitan.

"A-mpun jaemhh aku janji mulai sekarang akan menuruti keinginanmu dan tidak membantahmu"

Setelah mengucapkan itu renjun pingsan  melihat itu jaemin panik dan merasa bersalah.

Langsung saja jaemin menggendong tubuh renjun yang pingsan dan membawanya ke rumah sakit untuk mengobatinya.

Naren? Jaemin Tak lupa membawanya karna bagaimanpun  naren masih kecil dirumahnya juga tidak ada seorang pun.









Ternyata dia masih mengkhawatirkan naren ya🤭🤭

Bentar guys si jaemin mau buat nyesel apa langsung baik ke renjun?

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang