31. cemburu?

1.1K 78 0
                                    

Happy reading

.
.
.

"Unda atu au kelumah nenek, boleh kan unda?"
Naren memohon agar ibunya menuruti kemauannya.

"Suhu badan kamu belum turun sayang,nanti ya kalo naren sudah sembuh kita ke rumah nenek"

"Tapi unda atu au nya sekarang"

"Naren bunda mohon sama kamu ya, tunggu sampai kamu sembuh baru kita bisa kesana"

"Unda atu kan tadi udah minum obat katanya kalo udah minum obat belaltu cudah cembuh"

"Yasudah kita kerumah nenek tapi ingat jangan terlalu kecapean mainnya,kamu tunggu bentar ya bunda panggil paman baik. "

"Ote unda"

Renjun menghampiri jaemin di ruang tamu yang sedari tadi  berkutat di laptop mengerjakan pekerjaan kantor.

"Jaem aku ingin bicara sebentar"

Jaemin menghentikan aktivitas nya dan menurut renjun duduk di sampingnya akan tetapi renjun tidak mau.

Jaemin menghela nafas sejenak karna sekarang dirinya tidak akan bersikap egois lagi.

"Mau bicara apa ren?bicaralah "

"Naren ingin ketemu ibumu, aku dan naren ingin pergi kesana"

"Yasudah ren,kamu siap-siap dulu nanti aku panggil setelah aku ngerjain pekerjaan kantorku. "

Renjun menuruti perkataan jaemin lalu melangkah akan tetapi pergelangan tangannya di cekal oleh jaemin.

"Ren, kamu beneran gak mau dengar penjelasan aku lagi"

Renjun hanya diam mematung tidak menjawab pertanyaan jaemin.

"Baiklah ren jika seperti itu aku Terima keputusan mu"

"Semog keputusan kamu sudah benar dan sekarang aku hanya akan menuruti keinginan kamu karna aku sadar aku tidak lebih hanya sebatas ayahnya naren,aku sama sekali tidak punya hubungan dengan kamu"

Jaemin pun melepaskan tangan renjun dan kembali duduk di sofa lalu mengerjakan tugas kantor tadi.

Setelah mendengar ucapan jaemin entah kenapa hatinya mendadak tidak Terima tapi pikirannya seolah berbanding kebalik seakan keputusan nya adalah yang paling tepat.

Renjun pergi ke kamar untuk menyiapkan beberapa pakaian karna jika naren meminta ke rumah nya mungkin akan lama sampai naren meminta untuk pulang.

"Naren sayang sudah siap sekarang kita tunggu paman panggil kita ya"

"Iya unda, atu nda sabal au ketemu nenek"

"Naren mau makan dulu gak biar bunda suapin"

"Atu au minum cucu aja unda"

"Iya sayang, tunggu bentar bunda bikinin  susu dulu ya. "

"Ote unda "

Jaemin sudah selesai dengan pekerjaan kantorpun menghampiri kamar naren,jaemin melihat wajah gembira anaknya pun tersenyum lalu menggendong kepangkuannya.

"Tunggu cebental aman, unda lagi bikin cucu dulu buat atu"

"Emangnya naren gak mau makan"

"Atu nda au makan aman rasanya pait"

"Baiklah paman tunggu bundamu dulu"

Tak lama renjun pun membawa sebotol susu lalu jaemin menyerahkannya naren ke pangkuan renjun.

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang