24. balasan setimpal?

1.2K 80 7
                                    

Happy reading
.
.
.

Renjun yang sedang menidurkan anaknya karna seharian bermain walaupun sewaktu-waktu bermain dia sering menanyakan jaemin.

"Maafin bunda sayang karna keegoisan bunda kamu jadi berpisah dengan ayahmu"

Renjun mengecup wajah anaknya secara bertubi tubi.

Renjun sadar mau sekeras apapun renjun memisahkan jaemin dengan anaknya tidak akan bisa karna ikatan batin mereka sangat kuat dan itu membuat renjun merasa bersalah.

"Bunda gak tau harus bagaimana nak,disatu sisi bunda benci ayahmu tapi disisi lain bunda tidak Terima jika ayahmu menjauh dari bunda"

Renjun tidak bisa membohongi perasaan nya sendiri dirinya di dalam hati kecilnya masih mencintai jaemin walaupun sering kali renjun mencoba denial.

Ditengah lamunannya renjun seperti mendengar suara benda jatuh.

'Brak'
'Brak'

Sontak membuat renjun penasaran segera bangun dari tempat tidurnya untuk mengecek sumber suara nya.

Renjun mencari sumber suara tersebut disaat renjun melangkahkan kakinya di kamar jaemin betapa kaget dirinya melihat jaemin bekali kali membenturkan kepalanya sendiri di tembok .

"Jae-min apa yang kamu lakukan"

Jaemin menoleh kebelakang akan tetapi dia malah membawa pisau mecoba melukai tangannya sendiri dengan menggaret kan pisau di tangannya.

"Jaem,berhenti itu bisa membuatmu terluka"

Jaemin tidak mendengar kan ucapan renjun,malah jaemin semakin melukai tangannya.

Renjun yang melihat itu tidak tahan lagi, renjun segera mengambil pisau itu dan membuangnya asal.

"Ren lihat tanganku ini persis kan yang aku lakuin terhadapmu dulu tapi ini belum setimpal, aku harus mengambil sesuatu biar bisa ngerasain apa yang kamu rasakan dulu"

Jaemin bangkit dengan sempoyongan dan mengambil sesuatu di lemari, renjun melihat jaemin mengambil sebuah cambukan itu.
Jaemin berkali-kali mencambukan dirinya sendiri.

"Jaem sudah sadarlah jangan seperti ini"

"Aku sudah sadar atas kesalahan ku ren jadi aku harus menebus semua rasa sakitmu walaupun tidak sebanding dengan apa yang kamu rasain dulu"

Jaemin melangkah kan kaki nya kearah renjun.

"Kemarikan tanganmu, aku hanya ingin melihatnya"

Dengan perasaan ragu renjun menyerahkan tangannya kepada jaemin langsung saja jaemin membuka lengan baju renjun,jaemin melihat di tangan renjun ada sebuah tulisan inisial namanya,ya jaemin ingat dulu dia pernah memaksa renjun untuk menuliskan inisial namanya di tangan renjun.

"Lihat lukamu saja masih ada walaupun itu sudah lama dan ini adalah perbuatanku"

Jaemin menatap bekas luka tersebut dengan raut wajah penuh dengan penyesalan.

Setelah puas melihat luka ditangan renjun, jaemin membuka baju renjun dan menatap perut renjun penuh dengan bekas cambukan apalagi ditambah bekas operasi pasca melahirkan anaknya.

Renjun hanya diam dan menangis mengeluarkan air matanya.

"Lihat ren luka di perutmu, pasti sangat sakit ya? pantas saja kamu sulit memaafkan aku ternyata sefatal ini"

Jaemin membuka baju nya dan mengarahkan cambukan itu ke tangan renjun.

"Ayo ren lakukan agar aku bisa merasakan penderitaan mu dulu"

Renjun hanya menggelangkan kepalanya tetapi tangan jaemin malah mengarahkan tangan renjun untuk mencambuk dirinya berulang kali jaemin terus melakukannya.

'Ctar'
'Ctar'
'Ctar'

Jaemin hanya tersenyum dan memejamkan matanya menahan rasa sakitnya.

"Udah jaem, kumohon jangan seperti ini hiks"

"Ayo lagi ren,bila perlu kamu langsung membunuhku saja"

Jaemin melepas kan cambukan itu lalu beralih mengambil pisau dan menyerahkan nya ke tangan renjun.

Renjun yang sudah tidak tahan lagi dengan tingkah jaemin langsung saja menjatuhkan pisau tersebut.

'Plak'

Renjun menampar pipi jaemin dengan begitu keras

"Sudah puas kamu jaem  melukai dirimu sendiri? Apa dengan cara seperti ini kamu bisa menebus semua kesalahan mu? kamu pikir dengan cara seperti ini bisa membuat keadaannya baik-baik saja?!?!"

Jaemin hanya diam tidak bersuara

"Kamu jahat jaem dengan cara seperti ini kamu membuat hatiku semakin hancur,kenapa aku tidak bisa melihat kamu seperti ini.asal kamu tau Mau sekeras apapun aku membencimu tapi kenapa hati kecil tidak bisa"

"Dan aku juga mau Sekaras apapaun aku memisahkan kamu dengan anakku itu tidak bisa jaem, kenapa? Karna aku sadar jika ikatan batin itu sangat kuat mau dipisahkan dengan cara seperti apapun."

" Kamu jahat jaem,kamu menyuruh aku membunuh ayah dari anakku sendiri.
Apa kamu sengaja berbuat seperti itu agar rasa bersalah semakin bertambah terhadap anakku?jika seperti itu lebih baik aku yang mati"

Jaemin yang mendengar itu menggelengkan kepalanya bukan seperti ini yang dia harapkan, Lagi-lagi dirinya membuat renjun terluka.

"Jaemin bodoh lagi-lagi kamu melukainya "

Jaemin menghampiri renjun lalu memeluknya.

"Maafin aku ren, aku membuatnu terluka lagi.seharusnya aku berjuang dan mebuktikkan cintaku lagi bukan nya seperti ini"
Renjun hanya menangis terisak-isak dalam pelukan jaemin .

Jaemin melepaskan pelukannya dan menatap wajah renjun penuh dengan air mata, jaemin menghapus semua air mata yang ada di pipi renjun.

Jaemin menatap lekat wajah cantik itu Memandanginya secara perlahan tanpa disadari tatapan itu malah membuat nya semakin dekat bibir tipis renjun.

Jaemin mencium bibir merah renjun itu dan melumatnya.

Renjun yang hanya diam saja membuat jaemin semakin memperdalam ciumannya dan berusaha Menerobos nya kedalam mulut renjun,Jaemin begitu merindukan bibir tipis renjun ini.
Lidah jaemin bermain dan melumat bibir tipis renjun tak lama renjun pun membalas ciuman itu yang membuat jaemin begitu senang.


Segitu dulu gaes, lanjut nanti aja☺
Kemungkinan ada adegen ngewe nya,siapa tau mereka memberikan adek buat naren.
Maaf prontal karna ini kawasan orang dewasa jadi buat yang minor tinggalkan lapak ini.

Gua klo ditanya kenapa bisa suka sama jaemren?padahal dulu gua liat jaemin kyk sub tapi lama kelamaan malah makin aneh ajg trs liat momen sama renjun kek sweet gttu jd gua Jaemrenist 😃
Gua dulu nge ship jichen angjay ada gak yang sama kek gua nge ship jichen dulu baru jaemren? Klo iya fix kita gak jodoh😍

Oke see you gaes sampe bertemu d chapter berikutnya..... 👋👋👋

Lacuna (Jaemren) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang