Haihai Haloo 😂😂😂😂
Aku udh lama banget ya gak update.....
Maaaf bangeet....
Daaan...
Aku terhatu banget Papa & Boys udh nyampe 1,5k view. Gak nyangka bangeeet....
Makasih banyak anteudeuull...So... kali ini aku bawa spesial chapter untuk kalian. Semoga kalian sukaaa yaaa....
Selamat membaca....
.
.
.
.Johnny. Pria itu baru saja melangkah di taman kampusnya setelah melewati koridor ruang dosen saat itu. Ketika matanya tiba-tiba menatap seorang gadis manis yang baru pertama kali dia lihat. Gadis cantik bak malaikat tak bersayap, lengkap dengan dress putihnya membuat dia lebih memesona. Hey! Apakah dia penampakan? Johnny tidak pernah tau ada gadis semanis dia di kampusnya. Ayolah. Johnny itu dikenal sebagai playboy, buaya, lelaki brengsek, bajingan atau apalah itu. Hampir semua gadis cantik dikampus jadi mantannya. Tapi ternyata dunia memang luas. Johnny tidak tahu gadis itu. Dia tidak kenal.
Johnny mengusap pipi kanannya, sambil tersenyum miring menatap gadis itu. Gadis yang surai hitam sebahunya terhiup angin dan semakin indah. Gadis yang mata bening dan tatapan polosnya tengah berfokus pada kucing dihadapannya. dia terlihat sangat tertarik pada kucing itu, tapi juga terlihat tetap menjaga jarak.
'Apakah dia alergi?'
"Sialan." Johnny mengumpat saat merasakan denyut perih di pipinya. Bekas tamparan Syifa, mantannya yang ke 39, mungkin? Sepertinya begitu, jika Johnny tidak salah hitung. tenang saja, Johnny sudah biasa di tampar mereka -mantan-mantan Johnny- setiap kali mereka putus. Tapi Syifa ini, agak lain rupanya. tamparannya terasa panas dan membekas. Mungkin dia memang berniat memberi kenang-kenangan terakhir untuk Johnny.
Fokusnya kembali teralih pada gadis di bangku sana. gadis itu tiba-tiba berjengit mundur dan berjongkok di bangku saat kucing lucu di hadapannya mendekat. Oke, mungkin Tuhan sedang memikirkan hal yang sama dengan Johnny saat ini. Terima kasih, Johnny jadi punya kesempatan untuk mendekatinya.
Johnny bergerak, mendekati wanita itu. Oh lebih tepatnya mengambil seekor kucing putih yang lucu dan tampak manis dengan tatapan polosnya.
"Push... push... sini." dalam sekejap kucing itu berada dalam pelukan Johnny.
Johnny berbalik, menatap gadis malaikat yang saat ini tengah menatap Johnny sambil berdiri dan memegang senderan bangku dengan erat.
"Kamu takut kucing?"
Gadis itu mengangguk, sangat polos. Johnny hampir mati gemas dibuatnya. Lihat. Mata itu bahkan lebih bening dilihat dari jarak sedekat ini. Kulitnya bersih dan sehat, benar-benar gadis yang terawat dengan baik. Johnny benar-benar terpesona.
"Dia baik, tenang saja. kamu bisa turun sekarang." gadis itu menurut, meki masih sedikit takut.
Gadis itu membenarkan duduknya di bangku. diikuti Johnny yang menjatuhkan bokongnya disebelah sang gadis bersama kucing dalam pangkuannya.
"Mau coba pegang?"
Gadis itu nampak ragu.
"Tidak apa, dia tidak nakal. percaya deh, aku pegangin. Elus disini."
Ya Tuhan? Aku?
Percayalah Johnny baru saja memekik dalam hatinya. Sejak kapan dia ber-aku-kamu? Ini terlalu manis untuk konsep Johnny yang seorang player.Johnny menarik tangan gadis itu lembut, membawanya untuk mengusap bulu kucing yang lebat. Dituntunnya tangan gadis itu dari atas kepala kucing hingga kebuntutnya.
Sekali.
Dua kali.
Tiga kali.
Gadis itu kemudian tersenyum cerah pada Johnny setelah usapan yang keempat kalinya.
"Lembut. Aku suka." ucapnya.
Oke fine. Johnny kalah. Jika ada sejuta bendera putih dihadapannya saat ini, akan langsung dia kibarkan denfan lapang dada. Hati Johnny luluh. porak-poranda sudah. tatapannya, senyumannya dan saat ini suaranya. baik Johnny bersumpah akan bertaubat menjadi playboy dan hanya mencintai gadis ini saja.
"Mau menikah denganku?" tanya Johnny tiba-tiba. Dia pun terkejut dengan ucapannya. Sepertinya dia memang hilang kendali, ya Tuhan Johnny gila. Baik Johnny berpikir untuk menarik kata-kata itu saat ini juga.
"Boleh."
"Hah?" Johnny mengernyit. dan jawaban gadis itu membuat Johnny lebih gila lagi.
Gadis itu tersenyum sebelum melanjutkan perkataannya. "Boleh, tapi dengan satu syarat."
"Apa itu?"
"Aku mau kita punya 2 anak laki-laki." gadis itu tersenyum, tersipu malu setelahnya. Lucu sekali.
Senyum Johnny mengembang lebar. hatinya benar-benar dibuat meletup-letup oleh gadis ini. Johnny kira dia akan membuat syarat konyol dan sulit. Hey, untuk syarat yang ini Johnny rasa dia cukup mahir dan berani menjamin bisa memenuhinya.
"Mau 12 juga boleh, aku yakin kita bisa. Setuju. Lusa aku lamar kamu."
Gadis itu semakin tersipu, masih dengan senyum manis yang sama, dia mengangguk.
"Ngomong-ngomong kita mau nikah tapi belum kenalan." Dan saat itu juga sang gadis terbahak, terbahak dengan anggun dan tentu saja membuat Johnny lebih terpesona.
.
.
.
See ya...👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA & BOYS (Johnny, Mark, Haechan NCT)
FanfictionCeritanya kek ciki. Ringan, tapi bikin candu. Tapi jangan ngeremehin ciki. Manisnya bisa bikin kamu nagih tapi pedesnya bisa bikin kamu nangis. Udahlah baca aja.