Enam

1.8K 163 7
                                    

Ha..i

Ha...i

Langsung ajalah, lagi males ngomong wkwkwk

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


"Nde bisa gini gak?"

Siang ini Mali dan Hechi tengah bermain-main di depan kaca yang membatasi dapur dan taman belakang rumah mereka. Keduanya masih asik mengikuti pantulan bayangan mereka dicermin. Dan semua permainan itu tiba-tiba berubah menjadi kompetisi yang sengit saat Mali menantang Hechi melakukan berbagai macam pose.

"Aa mah bisa." Tantang Mali pada Hechi. Dia menunjukkan pose harimau dengan satu kaki diangkat keatas sedang tangan dan mulutnya dibuat mencakar dan mengaum garang. Padahal diruang tengah, Johnny yang diam-diam mengawasi anaknya sambil mengikuti rapat daring sedang terkikik geli karena eksperi wajah Mali yang sangat lucu.

"Bisalah!" Hechi meremehkan. Dalam hal apapun dia tidak boleh kalah. Dan tidak ada kata minder apalagi insekyur. Semuanya pasti bisa dia lalui, meskipun belum dia coba. Dengan segera dia mengikuti pose Mali. Berhasil. Begitu seterusnya mereka membuat berbagai macam pose.

"Suapan terakhir Nde." Suster yang sedari tadi menyuapi Hechi menyodorkan sesendok nasi terakhir yang ada di piring kedalam mulut Hechi yang diterima dengan lahap. Pipi chubby itu kini menggembung karena sesuap nasi dan setengah bakso dan sepotong kecil sosis dari sup bakso yang menjadi menu makan siang mereka hari ini.

"Udah habis. Pintar. Suster cuci piring dulu, nanti kesini lagi sambil bawa minum buat Nde ya." Pamit sang suster sebelum ditanggapi oleh anggukan singkat dari Hechi.

"Sus, Aa mau pipis." Mali menatap suster yang hendak pergi ke dapur. Tidak lupa kedua tangannya diletakan diantara selangkangan untuk menahan pipis yang benar-benar sudah terasa di ujung.

"Ayok suster anter ya." Mali mengangguk. Keduanya pun berjalan beriringan meningalkan Hechi yang masih terpaku pada cermin.

Setelah kepergian Mali dan suster kini hanya ada Hechi sendiri di depan cermin. Di tatapnya lekat-lekat cermin setinggi 50cm itu. Bayangan di cermin itu maju saat dia mendekat. Bayangan di cermin itu mengangkat kaki saat Hechi juga mengangkat kakinya. Semua hal yang dilakukan Hechi selalu diikuti oleh cermin itu, entah kenapa membuat Hechi geram tiba-tiba.

"Kamu jangan ikutin aku dong!" Hechi berteriak pada bayangan di cermin yang terus mengikuti pergerakannya. Sialnya sekarang bayangan itu juga berbicara hal yang sama. Hechi melotot. Begitupun bayangan di cermin. Dan ketika Hechi mencapai batas kesabarannya, tepat ketika Mali baru saja tiba setelah menyelesaikan hajatnya dikamar mandi, lalu...

PRANG!

Cermin itu pecah. Membuat Mali dan Hechi sama-sama diam karena terkejut. Membuat papa John dan para suster yang tengah sibuk di dapur bergegas mendekat pada kedua bocil itu.

Papa John melihat kedua anaknya, yang masih diam. Untungnya mereka kelihatan tidak apa-apa meski nampak sedikit terkejut.

"Aa sama nde gak papa?" Tanya papa John.

PAPA & BOYS (Johnny, Mark, Haechan NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang