16

1.1K 128 17
                                    

Hallo hai....🤗
Akhirnya kita ketemu di bab 16.
Tadinya aku kira cerita ini bakal selesai di chapter 17. Tapi kok aku tambah sayang aa nde. Sayang banget rasanya kalo kegemoyan mereka cuma aku nikmati sendiri di pikiranku.

So, kalo disepanjang cerita ini kalian ngerasa gaya tulisan aku sedikit berubah. Tolong dimengerti. Aku sedang berproses. Masih terus mencoba untuk menyampaikan dengan baik tentang cerita Mali, Hechi dan Papa John.

Tapi aku usahain perubahan itu mengarah pada yang lebih baik. Semoga kalian semakin nyaman saat membaca narasi ceritaku, juga semoga apa yang aku sampaikan bisa kalian tangkap dengan baik.

So, langsung aja.
Selamat membaca.

Oh iya.
WARNING!
ADA SEDIKIT PART YANG MENGANDUNG BAWANG. HEHE 😄

.
.
.

"Piw... wiw... wiw... wiw...."

"Ninung... ninung... ninung... ambulan datang ambulan datang."

"Tolong kesini pak, dino dan para hewan membutuhkan pertolongan."

"Siap."

"Dahulukan hewan yang lukanya parah dulu pak Hechi."

"Siap pak kakak Mali. Segera angkut dan bawa ke IGD."

Sudah pukul 8 malam dan rumah Johnny masih ramai saat itu. Johnny sedang berbincang dengan Zeni yang memang berencana menginap di rumahnya seminggu ke depan. Sedangkan Mali dan Hechi, sejak 30 menit yang lalu mereka sudah menyulap ruang tengah itu menjadi taman bermain dadakan.

Semua mainan berserakan. Benar-benar membuat pusing jika kamu sendiri yang harus kembali merapikan semua barang itu nantinya. Disana banyak miniatur hewan-hewan yang teregeletak. Dinosaurus tentu saja ada. Berbagai macam kendaraan mulai dari motor pembalap terkenal, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulan bahkan truk yang selalu Mali bawa dan menjadi barang kesukaan Mali setiap bermain juga ada. Tidak ketinggalan miniatur pahlawan kemerdeka- eh maksudnya pahlawan luar angkasa seperti power rangers dan ultraman ikut meramaikan drama permainan mereka malam itu.

"Cepat amankan mereka sebelum monster datang kembali a."

"Siap nde. Habis ini nde bawa ambulan ke rumah sakit ya, biar aa yang lawan monsternya."

"Enggak usah a, nde aja yang lawan monsternya."

"Kok nde terus yang lawan monsternya, aa kapan dong? Masa dari kemarin yang jadi ultramannya nde terus."

Dan begitulah awal mula permainan yang menyenangkan itu menjadi sebuah perdebatan serius anak kecil.

"Ya udah nih, tapi aa lawan monster drakula itu dulu ya." Ucap Hechi mengalah. Dia memberikan ultraman yang biasa menjadi pahlawan di permainan mereka pada Mali.

Dan dengan begitu saja Mali melupakan amarahnya. Dia tersenyum pada Hechi dan menerima mainan itu sambil berkata, "oke nde. Nde hari ini jadi dokter dulu ya. Dokter kan juga hebat, dia menyelamatkan orang yang sakit."

"Oke a. Aa jangan marah sama nde ya." Hechi memeluk Mali.

"Oke nde. Ayok nde, para korban sudah kritis. Ultraman juga harus segera melawan monster."

"Baik a." Keduanya melepaskan pelukan mereka dan kembali pada peran masing-masing.

"Ninung... ninung... ninung...."

PAPA & BOYS (Johnny, Mark, Haechan NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang