Ceritanya kek ciki. Ringan, tapi bikin candu. Tapi jangan ngeremehin ciki. Manisnya bisa bikin kamu nagih tapi pedesnya bisa bikin kamu nangis. Udahlah baca aja.
Si Hechi tambah brutal woy. Keleknya kemana-mana mulu😌 ah benci ah sama Pado 😣😣
Ngomong-ngomong ada yang mau pamer baju baru xixi😹😹 Iyain aja gaksi?
Eh, senin pagi ditemani aa nde dan papa Joh. Semangat orang-orang syibuuuk 😆😆😆 . . . Hai. Hello. Anyeong. Perkenalkan manusia imut kecil yang saat ini tengah membusungkan dadanya itu bernama Hechi. Katanya sih lagi pamer. Soalnya dia habis beli baju baru. Baju yang bisa membuat dia merasa keren, karena kalo tengahnya di pencet bakal bunyi ninun~ ninun~ dan bikin dia kayak superman.
Sebelahnya lagi, Mali namanya. Bocah yang lebih tinggi dari Hechi. Saat ini dia merasa jadi orang paling keren sedunia karena sedang mengenakkan baju spiderman. Tangannya terus saja ia julur-julurkan. Sayangnya, meskipun seribu kali dia melakukan hal itu, jaring laba-laba tidak akan pernah keluar dari tangannya.
Daan. 3 orang yang sedang menyimak kegiatan pamer mereka adalah Injun, Nono dan Nana.
"Aku. Baju sepaidemen." Ucap Mali sambil mengangkat tangannya ke atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan di tengah itu semua 2 orang pria berjalan ke arah mereka. Tiba-tiba membawa pergi Mali dan Hechi dalam sekejap saja. Ketiga anak disana terdiam beberapa saat. Sebelum Nana sadar, temannya telah dibawa pergi oleh orang asing lalu ia berteriak.
"Susteeel, aa sama nde di bawa pelgi om-om!" . . . Johnny memutar-mutar bolpoin di tangannya. Sejak 2 jam yang lalu, dia mencoba untuk fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Besok pagi dia ada pertemuan penting dengan seorang klien. Dan bahan presentasi harus ia selesaikan siang ini juga. Sialnya, sedari tadi kepalanya benar-benar berisik. Konyolnya lagi, otaknya dipenuhi oleh lagu-lagu adiktif yang gagal ia lupakan karena terus diputar sejak bangun tidur oleh Mali dan Hechi dengan volume keras hingga mereka berangkat sekolah. Begini lagunya.
Hey! Tayo. Hey! Tayo. Dia bis kecil ramah. Melaju melambat. Tayo selalu senang.~
Hey! Tayo. Hey! Tayo. Dia bis kecil ramah. Dengan teman disisinya, nananananana~
Indahnya hari ini ma-
"Akh!" Johnny mengusak rambutnya kasar.
Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan fokusnya kembali. Johnny memutuskan untuk berdiri, menuangkan segelas mineral water dan meneguknya sambil menikmati langit biru dan pemandangan luar kota di bawah sana.
Oke, tenang John. Kali ini ia harus fokus.
Dia kembali duduk di meja kebesarannya. Mencoba kembali fokus pada hal yang seharusnya. Kali ini berhasil. Setelah bergulat 40 menit, dia menyelesaikan satu berkas lalu beralih pada berkas lain. Berkas ini untuk lusa, tapi semakin cepat selesai akan semakin baik. Dirumah dia bisa menginvestasikan waktunya untuk Mali dan Hechi.
Ting!
Sebuah notifikasi, muncul di layar hp Johnny. Johnny menekan bar berwarna hijau tersebut, membuka isi pesan disana meski fokusnya terbagi antara handphone dan pekerjaannya di layar komputer.
0867667***** Anak lu gue culik
Begitu isi pesannya. Si pengirim bahkan menunjukkan sebuah foto pada Johnny.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny meliriknya sekilas. Lalu mengetikkan balasan singkat disana.
Johnny Oke.
0867667***** kok oke?
Johnny mereka kelihatan baik-baik aja
0867667***** iya, gue kasih tontonan tayo biar pada diem.
Johnny Oh oke
0867667***** udah gitu aja?
Johnny Terus?
0867667***** gue minta tebusanlah, goblok. anak lu diculik.
Johnny Goblok. kan elu yang nyulik, kok jadi gue yang repot?
0867667***** lah? iya sih. Bodo amat. gue minta tebusan 1m. eh 2m.
Johnny Jadi 1 atau 2 m? Penculik kok labil. Baru ya lu?
0867667***** iya, eh. maksud gue, pokoknya buruan. kalo enggak siap-siap anak-anak lu gue apa-apain nih.
Johnny Santai dong. Sharelock bro.
0867667***** Jalan patimura, blablablabla.....
Johnny menutup komputernya. Kali ini dia berfokus pada handphonenya. Ada orang bodoh yang mencoba bermain-main dengan kesayangannya. Sayang sekali dia salah pilih target.
"Hallo, hm..." Johnny berbicara setelah panggilannya terhubung dengan orang diseberang sana.
"Iya. Sudah saya kirim lokasinya. Saya akan segera menyusul bersama asisten saya." Dia menutup telponnya. Beralih pada panggilan yang lain.
"Anak-anak diculik, kita ketemu di lobi." Johnny bangkit, meraih jasnya dalam sekali hentak. Pikirannya gusar tapi dia nampak tenang. Dengan langkah cepat dia berjalan keluar ruangan.
Orang sialan itu harus tau, dengan siapa dia bermain-main. . . . Sekian. Tunggu kelanjutannya lusa gak sih?😌 Apa nanti malem? Ehe... See yaa.. 💃
