"Putri Ayravi yang terhormat" sebuah cahaya netral berwarna biru turquoise menghampiriku. Sedetik kemudian ia merubah dirinya.
Dan...
Duaarr
Aku tersentak dan menutup telingaku. Jujur aku ingin meninju yang sudah mengagetkanku. Aku menoleh ke belakang, dan ternyata itu Jiolin.
Jiolin sang rusa bercahaya itu sedang tertawa kencang. Hey, itu tidak lucu. "Hey aku tidak suka suara ledakan mengerti" jelasku sambil menarik pelan surai rusa itu.
Memang aneh, dia bukan singa tapi dia mempunyai surai putih yang amat lebat. "Baiklah baiklah, mari kita duduk dahulu" ajak Jiolin. Jula menyiapkan tempat duduk dan 3 cangkir teh. Dia juga ikut duduk manis di sampingku.
"Ngomong ngomong, kau takut pada balon tadi?" Tanya seekor naga. Cahaya itu adalah naga, yang kini berubah menjadi dirinya. Seukuran Jula.
Aku menggeleng. "Tidak Kay". Aku menaruh cangkir teh. Ah, tiba tiba aku teringat pertama kali aku kesini.
Sejak aku masuk pertama kali bersama Jula, aku langsung diajak ke bagian tengah hutan. Awalnya memang menyeramkan, jalanannya gelap karena tertutup jalanan.
Aku terkejut karena penampakan Rusa putih yang bercahaya pada bagian ukiran rumit yang di punggungnya.
Rusa itu berdiri memelukku, aku yang dipeluk terdiam kaku.
Gila memang
Rusa itu layaknya manusia, ia bisa berjalan dengan kedua kakinya, tapi kadang dengan ke empat kakinya.
Merasa tak ada suara dariku, rusa itu menyuruhku duduk. Dia menceritakan masa hidupnya itu, aneh memang. Karena cepat sekali akrab.
Dia menceritakan sesuatu yang membiarkan aku menjadi penasaran. Peperangan yang terjadi 15 tahun lalu. Namun aku juga tak terlalu niat untuk mengetahuinya walau aku sangat penasaran.
Lalu, Jiolin memberitahu jika ia mempunyai hadiah untukku. Awalnya aku bingung karena aku menerima sebuah kristal berbentuk telur. Dan itu ternyata seekor naga. Bukan bayi, hanya saja itu adalah kekuatan sang naga, jadi ia bersembunyi di kristalnya, jelas Jiolin.
Dan juga aku mengetahui jika Jula adalah ciptaan Jiolin. Aku tak tahu kenapa Askard menyembunyikannya dariku. Tapi aku akan menanyakannya pada saat yang tepat. Mengenai naga itu, sampai sekarang aku akrab sekali dengan naga kecil itu.
Aku pernah mengutarakan kepada Jiolin untuk memiliki partner seperti yang lainnya. Jiolin tersenyum lebar mendengar keinginanku.
Ya, Jiolin bilang hari ini hadiah ketiga darinya akan diberikan padaku. Hadiah pertama adalah Jula, kedua adalah bisa bertemu dengannya, memang dasar Jiolin. Dan ketiganya adalah hal yang sangat besar.
***
"Aku tidak tahu, itu phobia atau hanya ketakutan. Tapi memang aku takut dengan suara ledakan serta guntur" tuturku. Lalu aku kembali menyesap teh.
Kay hanya mengangguk. Ia menatapku sesekali. Wajahnya terlihat ingin mengatakan sesuatu. Ekornya juga bergerak kanan dan kiri.
Aku mengangkat sebelah alisku, "Kau ingin mengatakan sesuatu?" Ekor naga itu berhenti bergerak. "Kau mau aku jadi temanmu?" Pertanyaan balik yang berhasil membuat Ayravi yang sedang minum teh, terbatuk batuk.
Ayravi menatap tak percaya Kay. Matanya membulat sempurna. Senyum merekah terbit dari kedua sudutnya.
"Aku pikir kaulah orang yang tepat"
Ayravi bergerak memeluk Kay. Tetapi Kay yang dipelukannya mempunyai rencana yang sangat matang.
Ia melakukan Tairoun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess And The Legend Dragon Swords
FantasyAku hanya berpikir aku bisa bebas dari bumi. Bumi adalah tempat penyiksaanku. Tapi aku juga tak pernah berfikir, kalau ada kaum manusia di dimensi lain. Yang berbeda dari manusia bumi. "Oh hai, aku Avia rellyn. Gadis remaja berumur 11 tahun. Saat ak...