PULANG

28 6 0
                                    

Welcome to home

Pesawat ruang angkasa itu memberi tahu bahwa kami sebentar lagi akan sampai ke planet Enica. Semburat keemasan terpancar dari planet itu

Aku memegang kemudi erat erat, begitu juga dengan Zea. Pagi ini kami sangat bersemangat, sudah hampir sebulan lebih kami berpetualang, itu menumbuhkan rindu amat mendalam pada ketenangan istana.

Atra menurunkan kaki pesawat.

Kay meluncurkan beberapa atom kecil untuk membuat kembang api.

Neza menaburkan sprinkle dari api serta membuat asap putih.

Maksudnya kami seperti membuat sedikit pertunjukkan. Para warga yang ada disana bersorak sorai gembira melihat kepulangan kami.

Halaman istana sudah penuh dengan prajurit dan pelayan. Anak anak Daevos juga menunggu dengan antusias. Ada raja serta ratu juga yang saling mengusung senyum.

Ayravi menekan tuas pesawat dengan hati hati, memperkirakan dengan teliti pendaratan pesawat besar itu. Dan, dengan selamat ia berhasil land off dengan baik.

Zea menurunkan tangga, sebuah karpet merah di taruh sepanjang jalan mereka. Kami yang awalnya berjalan pelan agar terlihat keren, Ayravi malah berlari karena ingin memeluk bundanya.

Aksi dramatis dimulai.

Raja menggendong Ayravi dan mengecup pipinya, sang ratu juga melakukan hal yang sama.

Anak anak Daevos melakukan highfive dengan Bethaswan. Mereka memuji keberanian mereka selama mencari pedang pedang itu.

Kecuali Vanzo. Manusia kutub itu tak terlalu peduli, kecuali pada adik terakhirnya.

Askard mendekat kepada Zea, ia sedikit menundukkan kepalanya. "Kerja bagus Zea, aku tak tahu bagaimana cara membayarnya"

Zea menelusuk sakunya, ketika tangannya menyentuh sesuatu ia segera mengeluarkannya. "Kau membayarnya dengan ini Askard"

Zea menunjukkan flashdisk berwarna hitam dengan diujungnya berwarna emas. Awalnya Askard bingung, tapi setelahnya ia mengangguk.

Berapa rahasia lagi yang harus terbongkar?

*****

Sebuah kamar bernuansa ombak laut. Ukiran ombak berwarna biru tua, dengan springkle biru muda. Ditambah aroma terapi yang menyeruak ke seluruh ruangan.

Ayravi langsung merebahkan dirinya di kasur.

Baru saja ia akan memejamkan matanya, pintunya diketuk. Dengan malas ia membuka pintunya. Ia membulat ketika tahu siapa di depannya.

"Bunda?!" Pekiknya, dia langsung membawa bundanya ke kamar. Sangking antusiasnya mahkota di kepala sang ratu hampir miring dan jatuh.

"Ada apa bunda kesini?" tanya Ayravi, mulutnya sibuk mengulum coklat sampai celemotan.

Sang ratu tersenyum, ia mengeluarkan kotak yang dari tadi disembunyikan di tangan satunya.

"Ini" sang ratu menyerahkan kotak itu dengan penuh senyum misteri. "Ini apa bun?" tanyaku sambil menimang nimang kotak itu. Kotak itu berwarna merah marun dengan ukiran khas kerajaan berwarna emas.

"Selamat ulang tahun sayang"

Ayravi menatap bundanya berbinar, ia langsung membuka kotak tersebut. Hadiahnya... mahkota!!

Mahkota dengan permata berwarna ungu, dan ukuran meliuk yang sangat elegan.

Ini bagus, tapi kenapa warna ungu

Princess And The Legend Dragon Swords Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang