LOOKING FOR A SWORDS 11.

31 4 0
                                    

Masih di mansion megah milik Earth, dengan air mancur yang berwarna warni ketika malam hari. Hari ini hari ketiga kami di planet Sanguis.

Itu berarti pesawat ruang angkasa kami sudah selesai diperbaiki. Kami memang menunggu pesawat selesai diperbaiki karena, hanya itu satu satunya kendaraan kami untuk bisa pergi ke kota Balethorn atas.

Planet Sanguis memiliki 2 tempat yang bisa dihuni. Yaitu di atas tanah dan di atas awan. Kebanyakan orang disini mempunyai elemen petir sama seperti Earth, tapi hanya sebatas level 2 atau 3. Sedangkan kami, termasuk Earth sudah mencapai level 5 atau 6.

Level 5 biasanya mencakup para bangsawan, itu sudah cukup besar. Tergantung jika pemiliknya kuat menerima energi sebanyak itu, jika tidak ya...

Boom

Hancur tubuhnya.

Earth juga sudah mengurus dokumen setumpuk gunung yang ada di kantor Eveza. Mereka berdua mengadakan wawancara, bahwa merekalah penerus baru dari perusahaan ZEF-een.

Mereka juga meyakinkan kalau mereka tidak sama dengan orang tua mereka. Earth berjanji akan mengembalikan uang hasil korupsi orang tuanya, dan juga menjalin hubungan yang lebih baik pada perusahaan lain.

Eveza mengembangkan bisnis baru di perusahaan yang ia jalin bersama kakaknya. Harap harap bisa memperbaiki masalah lalu.

Dan... dewa berpihak pada mereka. Para perusahaan lain mulai percaya pada CEO muda yang baru. Kenapa CEO muda?

Karena Earth menyerahkan kuasanya pada Eveza, dan gadis itu tak keberatan. Ia tau kakaknya akan lebih sibuk menjadi pahlawan esok hari.

Dan bisnis mereka berkembang lagi seperti dahulu, bahkan lebih sukses daripada saat masa orang tuanya.

Sekarang mereka telah berangkat dari mansion ke arah bengkel besar pesawat luar angkasa. Seperti biasa, mereka mengiringi perjalanan mereka dengan nyanyian atau tawa canda.

*****

"Earth, kota Balethorn yang di atas apa penghuninya juga sama?" tanya Ayravi.
Matanya tak lepas dari kemudinya.

"Sama kok, hanya saja di bawah sini tak terdapat penjara. Penjaranya ada di Balethorn atas, katanya agar para pencuri tak dapat melarikan diri dengan mudah" jelasnya sambil tersenyum. Ia memerhatikan Ayravi yang pandangannya terus berpusat pada tombol tombol kemudi.

Pipinya lucu, seperti bakpao

"Bagaimana cara orang ke atas tanpa kendaraan?" Bukan Ayravi yang bertanya, tapi Nara. Gadis itu sudah duduk di antara Ayravi dan Earth.

Ya ampun menghalangi pandanganku saja, huh.

"Ada 10 lift dari bawah ke atas, untuk orang orang yang tidak mau memakai kekuatan atau kendaraan"

"Owhh"

PERHATIAN, PESAWAT AKAN MENDARAT DI BANDARA ION 2

Mereka berteriak antusias, ketika roda pesawat sudah mendarat selamat di bandara. Pendaratan sempurna yang kini dilakukan Ayravi.

Diam diam, Zea tersenyum bangga. Sammy yang melihatnya menyenggol pelan lengan Zea. Mereka tersenyum.

Memang ketika diluar, mereka berdua hampir tak pernah menyapa, apalagi berbicara. Tapi mereka tetap satu pikiran, selama Zea mengajarkan Ayravi mengemudikan pesawat besar ruang angkasa, Sammy juga ikut melihat.

Dan ketika Zea kelelahan seperti kemarin, dialah yang setia membopong Zea, dibantu juga olehku. Ia juga mengantarkan makanan dan minuman selama Zea istirahat. Tapi tak ada berbicara sedikitpun, selalu wajah datar dan dingin yang terlihat.

Princess And The Legend Dragon Swords Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang