GERBANG JIOLIN

92 7 0
                                    

Haloooo
Apa kabar readers readers??

Semoga semuanya sehat sehat yaa?

Selamat membacaa♥️♥️♥️




Sudah satu jam aku membolak balik kertas buku itu, tapi tak ada yang menarik dengan yang ada di benakku.

Braakk

Setumpuk buku menghantam di meja depanku, meja yang sama. "Earth, kau membuatku terkejut!" Aku mendengus melihat wajah santainya.

Arrggh, dia mengacaukan waktu bacaku saja.

"Yo, Vi. Kau baca apa?" Dengan tangan yang menopang pipi, dia bertanya sambil membolak balik bukunya.

Aku menutup buku ku kasar, "Hey, kau mengacaukan waktu bacaku. Jika kau punya cerita, sebaiknya kau ceritakan, daripada mengganggu pemandangan ku, Earth" aku hendak pergi. Tapi ku urungkan setelah mendengar perkataan Earth.

"Jiolin, apa kau ingin tahu dirinya? Atau, kau ingin tahu pasal element" pertanyaannya membuat ku menganga. Apa anak ini bisa membaca pikiran?

Aku melayangkan tatapan sebal padanya, karena dia membuat seringaian yang tampak mengejekku. Aku kembali duduk dengan menghempaskan buku yang kupegang.

"Cepat atau lambat kau akan menyadarinya Ay" ujarnya datar. Ia menghembuskan nafas pelan sebelum ia kembali berkata, "Kau ada kaitannya dengan Jiolin". Aku sedikit membulat. Apa maksudnya?

Hey aku tidak tahu apa apa tentang dunia ini. Sial, jika aku harus terbeban lagi setelah aku berusaha pergi dari mimpi buruk.

"Kau tau, dunia ini sedang di landa masalah perpecahan. Negara yang berada di utara, timur, barat dan selatan juga sering mengalami perselisihan sekarang, padahal dahulu tidak, kau tau kenapa?" Mungkin Earth mencoba membuatku berfikir.

Hey, otak pintarku ayo berfikir.

Sejenak kemudian aku berbinar. "Apa karena adu domba?" Aku ragu setelah melihat mimik muka serius Earth.

Seingatku jika ada yang berselisih di antara orang orang damai maka pastilah itu seorang provokator, atau mengadu domba.

Earth menjetikkan jarinya. "Pintar sekali" ia membuka bukunya dengan cepat meneliti setiap halaman. Lalu menyerahkan lembaran halaman 77.

"Raja kegelapan berusaha membuat kami pecah. Karena tidak ada sang Naga legenda, makanya Raja kegelapan makin menjadi. Ia tidak menyerang kami duluan, melainkan kerajaan tetangga dahulu, kau tau kenapa?" Tanyanya lagi.

Kini aku mengerti. "Karena menurut perkiraanku, jika dia mengikis terlebih dahulu kekuatan lemah sedikit demi sedikit, kalian juga akan ikut terkikis karena kalian akan membantu yang lemah, begitukah?" Aku memasang ekspresi canggung.

Seakan aku sok tahu saja, padahal aku kan baru 3 minggu saja disini. Ah, Ayravi pikirkan lagi mulutmu itu.

Kembali Earth menjetikkan jari, ia mengangguk mantap. "Wahh, pintar sekali kau, aku tak menyangka orang baru ini, seperti sudah tinggal berbulan bulan" seru Earth dengan girang.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya yang sangat excited.

"Tapi kau tahu,..

*****

Cting

Cting

Sebilah pedang hampir menyeret kulit mulus pipi Zea. Ia membalas dengan mengayunkan pedangnya lebih lincah dan cepat. Tapi Sammy, sang naga pemilik jiwa samurai hanya menangkis dengan santai nenggunakan pisau kecil.

Princess And The Legend Dragon Swords Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang