LOOKING FOR A SWORDS 9.

34 4 0
                                    

Di sebuah taman yang indah nan megah, seorang gadis tengah tiduran di atas rerumputan. Meskipun ditawari sebuah tikar oleh salah seorang pelayan tapi tetap saja ia menolak.

Semenjak kedatangan seorang pengendali tumbuhan datang, ia suka sekali duduk atau tiduran di atas rerumputan. Menurutnya rumput dan bunga di tamannya, terlihat lebih hidup dan segar.

Semenit kemudian, terlihatlah sekumpulan siluet yang mendatanginya. Ia langsung berdiri dan menunduk hormat.

Mereka akan piknik sebentar di taman megah mansion ini. Tempatnya luas, dan terjaga dari pandangan luar. Kami menggelar tikar, para pelayan berdatangan dengan membawa alat untuk bakar bakar, dan membawa daging sapi yang akan dijadikan daging Barbeque.

Aku tak peduli dengan kertas berkas ku yang semakin menumpuk, tak peduli jika banyak yang memutus hubungan dengan perusahaan ku. Yang penting kini aku masih hidup dengan kaya dan layak bersama kakak ku.

"Bagaimana dengan pesawat ruang angaksa kita Earth" tanya Veron.

Dengan gelas berisi jus jeruk, ia mengatakannya dengan menarik blackcard nya dari dalam saku. "Bengkel terbaikku akan menyelesaikannya dalam 3 hari"

"Kalau kedua orang tuamu?" Almer.

"Ya, aku tak melihatnya dari kemarin" sambung Neza.

Earth memandang adiknya tanya, sekaligus meminta jawaban.

Eveza meneguk jusnya sekali, "Dengarkan aku, dan jangan sampai ada yang memotong. Duke dan Duchess payah itu sedang di penjara di Balethorn atas. Karena katanya mereka melakukan korupsi dan pemaksaan. Aku tak tau motifnya apa, tapi kata polisi, mereka berdua berusaha mengambil perusahaan orang lain, lalu korupsi di kantor bosnya. Entahlah, tapi saat si payah 2 itu akan masuk ke dalam penjara, mereka sempat berteriak,

'Eveza jaga mansion, harta, dan saham kita, jangan bangkrut' ayah.

'Eve, ibu sayang kamu nak, jangan khawatir pada ibu nak' ibu.

'Ingat Eve, hanya kau yang dapat diandalkan' ayah.

'Ibu mau kau jadi seperti yang ibu inginkan nak' ibu.

Aku muak dengan semua itu. Mereka akan masuk penjara, dan mereka bisa bisanya masih memikirkan harta, dan keinginan mereka sendiri"

Eveza berhenti sebentar, melihat respon orang orang yang ada di dekatnya. Kakaknya melotot, sedangkan yang lain menutup mulut lantaran terkejut.

"Dan mulai saat itu, aku mengerti kenapa kau kabur kak. Rasanya sangat terkekang. Tapi aku tak bisa berbuat apa apa lagi. Dengan sebisaku, sampai detik ini aku mempertahankan bisnis, walau banyak yang merundungku sebagai anak koruptor, dan menuduhku akan melakukannya juga, padahal aku tidak tau apa korupsi itu sebelumnya.

Dengan sedikit bantuan dari penjaga dan pelayan yang tahu cara berbisnis, syukurlah mereka mau membantu"

"Dan lagi, aku benci nyonya duchess saat bilang aku harus menjadi seperti yang dia inginkan. Memangnya mereka tidak berpikir, kalau aku mengurusi perusahaan dan semacamnya, aku pasti tak punya waktu untuk sekolah" mata Eveza menyorot kebencian dan penuh amarah. Earth mengelus ngelus punggungnya.

"Kita akan tetap menemuinya Eve, ada sesuatu yang harus kutanyakan" pinta Earth. Mereka harus tetap menemukan pedang elemen petir tersebut.

"Kay, Ayravi mana, aku tak melihatnya?" tanya Zea sambil melihat ke segala arah. Yang lain juga ikut celingak celinguk.

Kay yang sedang minum jus, membuka sayapnya dengan tenang. Anak kecil itu tidur dengan 2 kaki dilipat dan tangan yang bersedekap.

"Kak Earth, kak Avi lucu banget!" Gemas Eveza, Earth hanya terkekeh pelan menanggapinya.

Princess And The Legend Dragon Swords Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang