00 - Awal

3.7K 378 33
                                    

Sebuah perayaan dalam hal memperingati kemenangan mereka atas White Star digelar secara besar-besaran di Kerajaan Roan. Itu dilakukan sekaligus untuk memberikan hadiah pada para pahlawan yang telah berjuang di garis depan.

Orang-orang mulai bersorak untuk kedamaian yang akan datang. Sebuah kehidupan baru yang jauh dari kata perang.

Diantara semua itu. Cale Henituse, yang namanya bergema di seluruh pelosok benua, saat ini sedang duduk bersantai di kursi goyang, tepatnya di kamar putra mahkota kerajaan Roan. Di pangkuannya ada dua hewan berbulu dari suku kucing, sedangkan di punggung telapak kaki kanannya, meringkuk seekor reptil dari ras naga.

Cale tampak memandangi ketiganya sambil menghela napas.

'Aku lelah.'

Menyandarkan kepalanya pada kursi, Cale menerawang langit-langit kamar dengan malas.

Riuh yang terdengar dari luar membuat kepalanya pening. Meskipun ruangan itu diselimuti sihir kedap suara, namun hanya membayangkan apa yang terjadi di luar sana membuat Cale mendengar banyak kebisingan. Orang-orang nyatanya sangat bahagia sekarang.

Tentu saja kebisingan itu menyebalkan baginya, tapi mengingat semua usaha yang telah ia lakukan demi masa depan, semuanya sepadan. Semua orang perlu bersenang-senang setelah perang yang panjang. Menikmati hasil kerja keras mereka selama ini, termasuk Cale.

Sesuai motto hidupnya, ia hanya ingin Hidup lama tanpa rasa sakit. Menikmati kesenangan kecil dalam hidup. Menjalani kehidupan yang damai.

Untuk yang pertama seperti memang tidak sesuai pada awalnya. Dirinya berjuang keras hanya untuk bisa menjalani hidup tenang damai tanpa adanya gangguan. Dan akhirnya kali ini tercapai.

'Mungkin cita-citaku juga bisa dimulai sekarang.

Cale tersenyum puas karena akhirnya bisa menjalani kehidupan pemalas yang ia impikan.

'Aku bisa istirahat.'

Dengan senyuman yang masih terlukis. Pria berambut merah itu perlahan memejamkan mata, tubuhnya semakin bersandar pada sandaran kursi, dan nafasnya-pun menjadi lebih teratur dan halus.

Bersama dengan tenggelamnya ia ke dunia mimpi, tangan putih pucat itu jatuh ke samping. Cale tertidur.

.

.

.

.

Brakkk!

"Apakah begitu seharusnya sikap seorang instruktur?" Alberu memasang senyum iblis saat Choi Han membuka pintu ruangan dengan brutal.

"Yang Mulia."

Mengabaikan tanggapan Alberu, Choi Han memanggil dengan cemas, suatu hal yang membuat Alberu merubah wajahnya seketika. Senyum yang semula tampak licik sekarang telah pudar.

Sesuatu mungkin terjadi.

"Masalah apa?"

"Cale-nim ... dia tidak ada di manapun di seluruh benua."

Cale Henituse, yang beberapa jam lalu tertidur di kamar Putra Mahkota. Sekarang tidak ada dimana-mana.

Ron yang berniat memberi Tuan Mudanya teh lemon, nyatanya tidak bisa menemukan Cale di kursi goyangnya, yang tertinggal hanya sebuah selimut tipis terjatuh di kaki kursi.

Setelah hilangnya Cale tersebar diantara grub mereka. Rosalyn, Choi Han, Eruhaben, dan yang lain bergegas untuk melakukan pencarian. Mereka menghubungi semua tempat namun tak menemukan petunjuk apapun.

Terlebih lagi, tiga anak yang selalu berada di sisi Cale juga telah menghilang.

Penjelasan Choi Han membuat wajah Alberu semakin tidak sedap dipandang. Ada gurat kekhawatiran yang menghiasi.

Young Aflame (SL x TCF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang