"Apa kamu setuju dengan penawaranku?"
"Aku menolak."
Jelas saja dirinya menolak permintaan pemimpin Hyakki itu. Siapa juga orang gila yang mau menyerahkan anak sebaik Cale kepada monster menyeramkan seperti dia.
Elves itu tersenyum mengejek. "Apakah kamu pikir kamu bisa bertarung dengan pasukanku dan diriku, Sendirian?" Pasukan Elves muncul dibelakang raja setelah kalimat tersebut selesai. Mereka menyeringai dengan tatapan mata memancarkan sorot membunuh .
Jin-Woo terkekeh pelan saat ia menanggapi.
"Sendirian...?"
"Apakah aku terlihat sendiri dimatamu?"
Zhaaaa!
Hembusan angin menerpa segala arah dengan lembut. Saat itu, pasukan bayangan yang bersembunyi dalam kegelapan di belakang Sung Jin-Woo akhirnya muncul bersamaan. Itu bahkan muncul juga diantara para Hunter.
Mereka pikir monster telah menyerang mereka, namun mereka tiba-tiba menyadari sesuatu. Hee-Jin berpikir semua makhluk bayangan yang muncul adalah milik Jin-Woo.
Cale yang melihat, mau tidak mau menggumam takjub.
"Wow!"
'Bajingan ini agak luar biasa.'
Dia tau Sung Jin-Woo punya semacam pasukan bayangan, tapi dia tidak pernah berpikir akan sebanyak ini.
-'Itu dia manusia, dia yang membawa kami,' kata Raon tiba-tiba. Menunjuk salah satu bayangan dengan selendang merah di kepala.
Cale melirik, kemudian tersentak karena pandangannya bertemu dengan Igris, makhluk tersebut tampaknya tersenyum dibalik helm.
'Apa itu?'
Cale merinding karena apa yang dilakukan Igris mengingatkannya pada Ron. Entah mengapa Cale membayangkan bahwa Igris tersenyum seperti pria tua yang selalu memberinya teh lemon setiap saat.
' ... ?'
"Ayo menjauh. Ini pertarungan yang tidak bisa kita tangani. Ayo Cale, kau juga."
Tangan Cale ditarik oleh Hee-Jin, sayangnya itu terlepas saat tubuh kecil Cale disambar sesuatu.
"Ahhh!"
-'MANUSIAAA!'
'Sialan.'
Wajah Cale menggelap saat matanya bersitatap dengan pandangan biadab hyakki, dia hendak menggunakan petir, namun Raon bertindak lebih dulu.
-'ORANG JAHAT! MENJAUH DARI MANUSIAKU!'
Bangg!
Hyakki dikirim terbang, dan Cale terjatuh ke tanah dengan lembut. Tentu saja Raon tidak akan membiarkan tubuh kecil itu kesakitan. Saat ini, Cale seperti cangkang tekur rapuh yang akan hancur bahkan hanya dengan sekali sentuhan ringan.
Cale mengerutkan keningnya dalam saat ia menilik telapak tangannya.
'Aku masih tidak bisa mendengar suara mereka.'
Kekuatan kuno masih terus membisu. Hal itu membuat Cale merasa aneh. Dia mungkin tidak apa-apa saat dirinya tidak bisa mendengar suara yag lain, karena Cale tahu bahwa sebagian kekuatan Kuno tidak bisa digunakan.
Namun dirinya masih bisa menggunakan petir, lantas mengapa masih diam?
"Mungkin karena itu masih setengah."
Kekuatannya memang hanya bisa digunakan sebanyak 50%.
-'Manusia, manusia kamu tidak apa-apa? Jika-jika kamu terluka, aku akan membunuh semua orang disini.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Aflame (SL x TCF)
FanficCale Henituse tidak pernah menganggap bahwa kehidupan ketiga itu menyenangkan. Dia telah melewati banyak hal di dua kehidupan sebelumnya. Semua pengalaman yang ia dapatkan selama ini sudah cukup membuatnya terbebani. Kini ia tidak sengaja terseret...