Setelah pertarungan di dalam Dungeon dan kondisi Cale yang bermasalah secara tiba-tiba serta Igris yang sempat memberontak pada perintahnya. Kini mereka telah keluar dari Dungeon dan pergi menuju rumah sakit. Bahkan Jin-Woo mengabaikan seluruh reporter dan penjaga diluar gerbang Dungeon.
Dirumah sakit. Jin-Woo memandang wajah pucat Cale yang terbaring pulas diranjang rumah sakit.
Sebuah bayangan mulai membentuk sosok disamping Jin-Woo. "Tuanku, anda tidak ingin beristirahat juga?"
Jin-Woo hanya diam. Ekspresi lelah juga terpahat diwajahnya. Selain fakta bahwa Cale mengalami koma setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter. Ia mendapat clue kunci dari system' telah terbuka sepenuhnya dan sekarang ia telah bisa memasuki Dungeon Kuil Carthenon.
'Aku tidak pernah melupakan kejadian waktu itu. Double Dungeon yang kualami, system memintaku lagi untuk masuk kedalam sana, dimana semuanya dimulai. Jika semuanya telah diatur dan aku akan tetap pergi kesana, maka kali ini tidak akan sama. Tapi......'
Jin-Woo mengelus surai merah Cale dengan lembut, "Diatas semua masalah kenapa kamu jatuh koma. Orang-orang yang mengincarmu pasti akan kuungkap semuanya dan melindungimu dari mereka."
Jin-Woo jadi mengingat semua kenangan yang ia habiskan bersama Cale yang masuk kedalam kehidupannya.
Menghela nafas, "Ibu dan Jin-Ah pasti akan mengomeliku. Bahkan tiga anak tersebut juga."
Memandang wajah pucat Cale. Jin-Woo memanggil Igris.
"Igris."
Bayangan hitam menjulang dibelakang Sung Jin-Woo.
"Jaga adikku. Kamu tidak perlu mengikutiku saat ini."
Mendengar perintah tersebut. Dengan cepat Igris berpindah masuk kedalam bayangan Cale.
Jin-Woo segera pergi meninggalkan Cale dirumah sakit ketika salah satu bawahan terkuat menjaganya.
Dalam perjalanan ia juga mengabari Ibunya dan Jin-Ah mengenai kondisi Cale. Tentu saja setelahnya omelan keras dari seberang telfon tampak nyaring hingga membuat telinganya berdengung. Jin-Woo hanya bisa menghela nafas sambil berkata maaf berulang kali. Dia juga meminta agar mereka bergantian menjaga Cale selama di rumah sakit.
Setelah telfon di matikan. Jin-Woo dengan cepat pergi menemui Jin-Hoo yang sedang membuat blogger tentangnya dan rencana membuat Guild sendiri.
Sesampainya disana. Jin-Woo hanya menyapa sebentar kearah Jin-Hoo sambil memberikan mana kristal berkualitas tinggi untuk dijual agar mendapat dana mendirikan Guild. Lalu ia membersihkan dirinya setelah memberikan mana kristal berkualitas tinggi tersebut. Ketika ia selesai mandi, salah satu bayangannya memberitahu bahwa seseorang datang berkunjung.
"Kamu!?"
"Halo."
Siapa sangka tamu yang dimakaud ternyata adalah Lee Jo-Hee. Seorang Healer B-Rank yang memutuskan untuk berhenti menjadi Hunter. Sung Jin-Woo tidak tahu mengapa orang seperti Lee Joo-Hee akan datang ke tempat seperti itu.
Menghela napas pelan. Jin Woo mempersilahkan masuk, membuat teh hangat kemudian berbincang kecil.
"Aku benar-benar tidak berpikir bahwa kamu akan datang berkunjung. Bagaimana kabar mu?" tanya Sung Jin-Woo.
"Aku baik-baik saja, seperti yang terlihat." Joo-Hee tersenyum simpul seraya menyematkan sejumput rambut ke balakang telinga. "Sebenarnya aku hanya ingin berterimakasih."
"Untuk Apa?"
"Bantuannya karena sudah menyelesaikan raid pulau Jeju," jawab Lee Joo-Hee dengan sedengah menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Aflame (SL x TCF)
Fiksi PenggemarCale Henituse tidak pernah menganggap bahwa kehidupan ketiga itu menyenangkan. Dia telah melewati banyak hal di dua kehidupan sebelumnya. Semua pengalaman yang ia dapatkan selama ini sudah cukup membuatnya terbebani. Kini ia tidak sengaja terseret...