Monster adalah sosok yang sudah sangat lazim ia lihat dan bahkan makhluk-makhluk mitos lainnya, Cale telah terbiasa dengan semua itu, tapi kini, dia diperlihatkan dengan hal baru.Bayangan yang seharusnya mati dan mengikuti gerakan mahluk hidup sesuai kodratnya. Sekarang berdiri tegak di depannya seolah mereka memiliki akal sehat dalam diri mereka. Cale sangat tidak menyangka bahwa ia akan melihat sesuatu yang baru seperti ini, apalagi itu sangat menyeramkan bila dipikirkan dengan pikiran waras.
"Dia tidak bisa berbicara. Jadi, kurasa kamu bisa mengatakan apapun yang kau mau padanya, tapi dia tidak akan bisa membalas ucapanmu," jelas Jin-Woo melirik kecil kearah Cale yang tampak kaget. Hanya sebentar sebelum itu kembali ke ekspresi tabahnya.
"Lalu kenapa aku harus bertanya pada orang yang tidak bisa menjawab pertanyaanku?" tanya Cale dengan polos.
'Benar juga.'
Sung Jin-Woo menggaruk belakang kepalanya canggung. Menghela nafas, dirinya kemudian menatap Igris di sisinya.
"Kamu membawa tiga hewan itu kedalam bayangan bukan? Bisa kau keluarkan mereka? Anak ini ingin bertemu."
Bayangan itu tidak menjawab, namun ia mengangguk paham sebelum kembali masuk kedalam bayangan Jin-Woo dan muncul kembali bersama tiga hewan di tangannya.
Cale sempat tersentak melihat kejadian abnormal tersebut. Karena fisiknya anak kecil jadi ketika melihat hal-hal tersebut butuh waktu untuk membiasakan diri.
Tapi melihat tiga sosok yang sangat ia kenali. Cale merasa lebih santai.
"Hitam! Lepaskan tanganmu dariku! Mau kuledakkan kepala besimu!" Raon menggerutu di dalam gendongan Igris.
"Huaaaa! Dimana Cale-nya?"
"Dimana Choi Han-nya dan yang lainnya? Kita terpisah!"
Cale mengulurkan tangannya, meminta Igris untuk menyerahkan mereka.
Igris, dengan hati-hati menyerahkan naga kecil dan dua kucing itu kepada Cale. Terlihat bayangan tersebut agak gugup dan canggung.
"Manusia!!!" Raon berteriak, menangis memeluk erat sosok manusia yang selalu ia jaga.
"Cale-nya!" On dan Hong juga meringkuk dengan linangan air mata.
Cale memeluk Raon, On dan Hong dengan penuh nostalgia sebelum menatap Igris dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih, tuan Igris."
Jin-Woo seperti melihat matahari yang silau. Sedangkan Igris tersentak sebelum mengangguk-ngangguk bahagia, bahkan dari helm zirahnya terdapat semburat merah.
"Kembalilah Igris."
Igris kembali kedalam bayangan Jin-Woo. Tapi sebelum itu ia menyempatkan mengelus kepala Cale dengan sayang. Cale hanya bengong karena diperlakukan seperti anak kecil
(Author El : Kadar keimutannya bertambah anjir)
Raon yang melihatnya segera mengusap kepala Cale, seperti mengusir debu diatas rambutnya. Dia sangat membenci hitam yang menculiknya dari Cale.
Jin-Woo mendengkus sebagai tanggapan atas perlakuan Igris. Menggelengkan kepalanya sebentar, dia kemudian menatap naga di tangan Cale.
"Aku sebenarnya tidak menyangka kau memelihara seekor naga. Kau tau 'kan, naga mahluk yang kuat tapi sombong."
Cale membenarkan ucapan Jin-Woo tentang naga.
Seekor Naga selalu memiliki harga diri yang sangat tinggi, tapi kasus Raon berbeda sejak awal."Apa maksudmu!? Aku Raon Miru tidak sombong! Tapi aku sangat kuat dan perkasa!" Seperti biasa, Raon menyombongkan dirinya tanpa ia mengakui hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Aflame (SL x TCF)
FanfictionCale Henituse tidak pernah menganggap bahwa kehidupan ketiga itu menyenangkan. Dia telah melewati banyak hal di dua kehidupan sebelumnya. Semua pengalaman yang ia dapatkan selama ini sudah cukup membuatnya terbebani. Kini ia tidak sengaja terseret...