31 - Seorang penyelamat.

1.2K 250 15
                                    

Setelah membeli makanan yang disukai Cale, Jin-Woo bergegas pulang dengan bersenandung sambil melihat ponsel ditangannya.

Hari ini cuaca cukup cerah, semilir angin yang menerbangkan dedaunan turut membelai permukaan kulit Jin-Woo. Itu adalah hari yang tenang.

Sangat tenang sampai membuat Sung Jin-Woo merasa aneh.

Dia merasakan gejolak aneh pada bayangan yang ia tempatkan pada Cale. Hanya sesaat sebelum perasaan itu hilang sepenuhnya.

"Kurasa hanya ilusiku saja,"

Tidak mungkin Cale dalam bahaya.

Jin-Woo yakin karena sistem tidak memberitahunya apa-apa. Segala hal yang berhubungan dengan Cale, biasanya sistem akan bereaksi. Tanpa memperdulikan hal lain, Jin-Woo melanjutkan langkahnya untuk pulang.

.

.

.

.

Di luar pulau Jeju, Tim Jepang yang telah dibagi beberapa bagian tiba-tiba merasakan sesuatu sosok kuat yang menuju tempat mereka. Sayangnya begitu mereka sadar, kepala mereka terpotong secara tiba-tiba tanpa mengetahui monster apa yang menyerang dengan keji.

Tim lainnya yang juga bagian dari Tim Jepang mengalami hal yang sama, mereka diserang oleh monster kuat secara tiba-tiba tanpa menyadari monster apa yang menyerang mereka. Terlebih monster tersebut mengincar kepala mereka terlebih dahulu.

Begitu saja, tim Jepang musnah oleh monster yang tidak diketahui.

.

.

.

.

Cale mengawasi dari jauh sambil sembunyi di sebuah bongkahan batu, sikapnya sesantai biasanya bahkan saat para hunter itu mengalahkan ratu semut.

Kemudian, bahu Cale tersentak. Pandangannya dengan cepat beralih pada suatu tempat.
Sebuah lorong yang sangat gelap dimana para hunter juga memusatkan perhatiannya kesana.

Perlahan sebuah bayangan-pum muncul. Seekor semut yang tampaknya memiliki bentuk tubuh berbeda dari semut lainnya.

Hunter Baek diam-diam mengertakkan giginya
'Monster apa ini?'

'Auranya.... Lebih berbahaya.'

'Apa ini benar-benar aura yang dikeluarkan dari seekor semut?'

Semut tersebut mengabaikan para hunter dan mendekati ratu semut. Tekanan yang diberikan pada semua orang membuat mereka ingin tunduk saat itu juga. Cale berkali-kali mengerutkan kening. Dia tidak terintimidasi karena dominating aura telah diaktifkan.

Kemudian ...

Semua orang jatuh mengerang saat semut tersebut berteriak marah, bercampur dengan kesedihan mendalam seolah-olah tidak terima atas kematian sang ratu.

Cale punya perasaan buruk tentang ini. Yang lain tidak akan menyadari, namun Cale bisa melihat pergerakan kilat dari semut tersebut.

"Noona, awas!"

Cha Hae-In yang berdiri dengan gemetaran tersentak, dia menoleh karena teriakan Cale dan mendapati bahwa sosok hitam itu tiba di belakangnya.

Tak sempat menghindar, Cha Hae-In terpental menabarak dinding gua, darah keluar dari mulutnya sebelum jatuh tak sadarkan diri.

Yang lain berusaha menyerang dengan kekuatan mereka yang tersisa, tapi jangankan mengalahkan, mereka bahkan tidak bisa menggores semut itu sedikitpun.

Mau tak mau Cale harus bertindak atau semuanya akan berakhir. Dengan menggunakan suara angin, kecepatan Cale meningkat. Dia melesat ke belakang Min Byeong-Gu bersamaan dengan teriakan Baek Yoon-Ho.

Young Aflame (SL x TCF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang