HUKUMAN

16.8K 961 7
                                    

"Cambukan itu tidak lebih sakit dari hatiku."

Evelyn De Axerlion

#####


  "Hal ini seharusnya tidak dilakukan."

  Ruang makan seketika riuh. Para pelayan saling berbisik. Tidak ada yang menyangka bahwa lelaki itu akan bertindak.

  "Ayo bangun nona."

  Jack membantu Evelyn bangun. Dia tidak bisa melihat nonanya mencium kaki seseorang karna itu bukan salah nonanya.

  "Kenapa ksatria rendahan seperti kau berani menghentikan kesenanganku?" Tanya Nick kesal.

  Sedikit lagi Evelyn mencium kakinya dan disaat itu, Nick berniat menendang wajah sok cantik itu dan membuat gadis itu kapok lalu menangis.

  "Karna kesenangan tuan muda kedua adalah kesengsaraan nona kami. Tidak seharusnya dia diperlakukan seperti ini." Jawab Jack lantang dan berani.

  Evelyn menarik pojok baju Jack. Memintanya agar berhenti membelanya dan melawan Nick. Itu akan berakibat buruk.

  "Lalu mengapa? Itu adalah hakku. Kau baru saja tinggal disini dan kau tidak tahu apa yang dilakukan jalang kecil pembunuh itu!" Marah Nick.

  Tubuh Evelyn bergetar kaget. Jack segera melindungi nonanya dengan membawa tubuh ringkih itu kebelakang tubuhnya.

  "Saya yakin itu hanya kesalahan pahaman. Anak kecil tidak akan mampu membunuh, terlebih lagi menususk pisau pada kulit manusia."

  "Kau tak pantas menilai." Sahut Duke Alex. "Karna kau tidak ada disana saat itu."

  "Walaupun saya disana, saya yakin anak sekecil itu tidak akan mampu melakukan hal seperti itu." Jack menatap Duke Alex.

  "Sepertinya nonamu tidak menjelaskan hal 'itu' ya?" Kata Duke Alex terkekeh menyeramkan.

   "Jack sudah. Ayo kita pergi." Pinta Evelyn sebelum lelaki itu membalas perkataan ayahnya.

  Jack menggeleng. "Tidak nona. Saya tidak tahan dengan kekerasan yang anda dapatkan setiap hari."

  "Jangan Jack. Nanti kau di hukum." Pinta Evelyn. Dia tidak mau Jack terluka karenanya.

  "Diam kalian berdua!"

  Duke Alex berjalan menghampiri mereka diikuti Gellen. Wajahnya memerah menahan amarah yang akan meledak.

  "Apa hukuman yang sesuai untuk seorang ksatria yang tidak tahu diri ini?" Kata Duke Alex menatap tajam iris mata coklat milik ksatria pribadi Evelyn.

  "Penggal aja ayah." Saran Nick meremehkan.

  Evelyn lantas menggenggam tangan ayahnya. Matanya berair menahan air mata jatuh.

  "Jangan! Ku mohon ayah! Jangan memenggal Jack! Ku mohon!" Mohon Evelyn.

  Tangannya ditepis kasar oleh Duke. "Berani kau menaikkan suaramu!"

  "Ku mohon ayah. Hukum saja aku." Lirihnya. Gadis itu terduduk menyedihkan dilantai.

  Tidak ada yang bisa membantu mereka. Bahkan lidah Emma kelu untuk membela nonanya. Dirinya tidak seberani dan sekuat Jack.

(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang