"Besi saja bisa karatan dan hancur jika terkena air terlalu sering. Bagaimana dengan manusia? Terlukai terlalu sering?"
Evelyn De Axerlion
#####
"Apa yang ayah sepakati dengan gadis itu?" Tanya Gellen.
Saat ini, Gellen mengunjungi ayahnya untuk membicarakan hal terkait duchy. Setelah itu, Gellen menanyakan kesepakatan yang dimaksud Evelyn di meja makan.
"Dia ingin pergi dari mansion. Dia juga berjanji tidak akan menampakkan diri di hadapan keluarga Axerlion." Kata Duke Alex.
Hatinya sedikit terusik mendengar permintaan Evelyn. Hampir saja ia menolak dengan keras, tapi melihat penderitaannya selama ini. Akhirnya ia memperolehkan.
Hanya saja kertas kesepakatan yang telah di stampel itu belum ia berikan pada Evelyn karena gadis itu tidak menampakkan diri sejak setelah sarapan.
Gellen mengambil kertas kesepakatan Evelyn dari atas meja Duke Alex dan membacanya dengan teliti.
"Apa dia serius?" Tanya Gellen tak percaya.
Di sudut terdalam hatinya, Gellen tidak ingin Evelyn pergi. Ia ingin merangkul dan menyayangi Evelyn seperti dulu. Tapi bayang-bayang ibunya menghantui pikiran.
"Iya." Balas Duke Alex. "Tapi ada hal yang lebih penting dari ini."
Gellen duduk dikursi yang disediakan. Dia paham dengan perubahan nada suara ayahnya. Pasti ini adalah hal yang penting.
"Kamu mengatur keuangan keluarga bukan?" Gellen mengangguk. "Berapa jatah Evelyn yang kamu berikan setiap bulan?"
"7000 koin emas dan beberapa gaun juga aksesoris. Aku menyamakan hal itu dengan Eleanor." Jawab Gellen.
"Lalu kamu pasrahkan uang kepada siapa? Pelayan pribadi Evelyn?"
Gellen menggeleng. "Aku minta Maria memberikan pada pelayan pribadi Evelyn. Kebetulan Maria bersedia."
Gellen memegang tugas duchess sementara. Jadi terkadang dia tidak bisa bertemu orang dengan waktu yang lama. Atau menunggu orang.
Terkadang Gellen memasrahkan hal itu pada asistennya atau jika berurusan dengan uang jatah bulan Evelyn dan Eleanor, dia menitipkan pada Maria.
"Ada yang janggal disini." Gumam Duke Alex namun terdengar di telinga Gellen.
"Mengapa ayah?"
"Apakah kau sadar Evelyn sering memakai gaun itu-itu saja. Dia juga tidak pernah memakai aksesoris kecuali kalung peninggalan itu." Jelas Duke Alex.
Hal itu membuat Gellen segera sadar apa yang terjadi. Dia sedikit bersalah karena tidak memperhatikan Evelyn.
"James!" Panggil Duke Alex.
James segera masuk. "Ada yang bisa saya bantu, Duke?"
"Panggilkan Butler Paul sekarang."
Sementara itu, mereka berdua berkelut dengan pemikiran masing-masing hingga Butler Paul datang.
"Salam pada Duke Alex De Axerlion dan Tuan Muda Pertama." Ucap Butler Paul.
Sebagai orang kepercayaan dan orang lama, Paul bisa menebak apa yang terjadi saat ini. Sepertinya masalah ini tidak sepele.
"Kau menjemput Evelyn dikamarnya sebelum sarapan?" Tanya Duke Alex.
"Izin menjawab. Iya Duke. Saya menjemput nona Evelyn tepat didepan kamarnya." Jawab Butler Paul hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasy{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...